Mianhe [3]

1.6K 57 0
                                    

Happy reading guys!!! 📖



"Istimewa? Apa? Apa yang istimewa dari namja ini, uisang-nim?" Namjoon penasaran.

"Kami juga heran, harusnya setelah kecelakaan ini. Hal istimewa itu akan hilang namun entah kenapa hal itu baik-baik saja. Mengingat dia adalah laki-laki ini juga suatu keajaiban." Dokter itu tersenyum lagi. Namjoon semakin dibuat penasaran.

"Apa, uisang-nim? Cepat katakanlah!" Namjoon mulai habis kesabaran.

"Namja ini....."

. . . .

"Nimji kenapa, uisang-nim?" Namjoon kehabisan kesabarannya.

"Hmmm, namja ini sedang hamil dan usia kandungannya sudah tiga bulan. Ini sungguh keajaiban, selamat ya." Dokter menepuk pundak Namjoon yang masih termangu dengan apa yang ia dengar, lalu segera keluar bersama kedua suster itu.

( Namjoon POV )

Apa ini? Apa benar yang dikatakan dokter ini? Tapi bagaimana bisa? Astaga, apa benar Taehyung akan segera menjadi ayah? Ya Tuhan. Aku harus bagaimana? Namja itu, ahh annio calon ibu itu sekarang sedang di rawat dan akan segera di pindahkan, dan ia pasti akan sadar. Bagaimana aku menceritakannya? Aigoo, pikir Namjoon pikirrrr.

Aku mundar mandir seperti sebuah setrika di pinggir kasur Jungkook, aku bingung harus melakukan apa hingga para suster-suster itu masuk dan memindahkan tubuh Jungkook ke dalam mobil menuju rumahku.

Alat-alat perawatan Jungkook sudah siap di ruangan bawah rumah besarku ini, suster segera memasangkannya ke tubuh Jungkook, entah apa yang mereka lakukan di dalam sana aku tidak tahu karena aku tak sanggup melihat orang yang ku sayang harus merasakan sakit. Aku memutuskan hanya menunggu di luar, setelah semuanya usai seorang dokter yang di siapkan khusus untuk Jungkook menghampiriku.

"Tn. Kim?" sapa dokter yang jika di lihat umurnya mungkin sekitar dua puluh tahun lebih.

"Ne, uisang-nim. Kim Namjoon imnida." balasku sambil menjabat tangannya dan tersenyum.

"Ahh, tak perlu seformal itu padaku, panggil saja aku hyung. Dan namaku Kim Seok Jin." balasnya lagi.

"Haha, ne ne Jin hyung." ucapku sambil tersenyum kikuk.

"Dia akan baik-baik saja, kau tak perlu khawatir, janinnya juga sehat. Selama dia di tanganku, percayalah!" dokter muda itu tersenyum padaku lalu berjalan menuju ruangan itu kembali, sedangkan aku segera menghubungi kepala ke amanan di rumahku untuk segera memasangkan pasword di pintu masuk ruangan itu agar hanya aku dan dokter muda itu yang bisa memasukinya.

Dokter muda yang ingin aku memanggil dia 'hyung' itu sudah selesai dengan tugas mereka, beberapa suster dan petugas yang juga ikut membantu sudah keluar dan bersiap kembali ke rumah sakit.

"Semuanya sudah selesai, ia hanya perlu istirahat dan biarkan saja ia di sana. Ingat jangan ada siapa pun yang masuk ke sana selain sesuatu yang berurusan dengan perawatannya, aratji?" dokter itu memperingatiku, aku hanya bisa membalas dengan anggukan setuju. Mereka pun segera berlalu.

( Org Halu POV )~~

Namjoon masuk ke rumahnya, terlihat jelas wajah lelahnya. Ia kemudian segera mendudukkan dirinya di sofa besar di ruang tengah, melepaskan sepatunya lalu meletakkan kakinya di atas meja.

"Aaarrrggghhhhh!!! Kenapa semua ini harus terjadi, hah? Taehyung-ah!! Kau terlalu egois!!" Namjoon mengacak-acak rambutnya dengan kesal. Ia membanting ponselnya di atas meja, melemparkan sepatunya ke sembarang arah lalu berjalan ke kamarnya. Membanting pintu kamar dengan kerasnya, membuat pekerja rumah tangga yang lewat di depan kamarnya terkejut.

Namjoon menatap sendu ke cermin, menatap pantulan dirinya yang sedang berantakan. Tidak ada sedikit pun terlihat seperti Namjoon yang merupakan anak dari seorang CEO di sebuah perusahaan besar di Korea, dengan keadaan seperti itu ia bahkan lebih mirip seperti seorang pengemis. Ya, pengemis cinta mungkin. Namjoon tersenyum sinis, menertawakan dirinya yang sudah mulai gila hanya karena satu hal, CINTA. Memang begitulah kehidupan, terkadang banyak orang yang gila karena cinta bahkan banyak juga yang mati hanya karena cinta. Namun cinta juga memiliki kekuatan yang cukup besar, tak ada di dunia ini yang tidak membutuhkan cinta.

Namjoon menuju kamar mandi, melepaskan satu per satu pakaiannya lalu mandi. Air itu mengaliri tubuhnya, membasahi setiap inci lekuk tubuh lelaki dengan perawakan tinggi itu. Namjoon segera keluar dari kamar mandi, ia mencari pakaiannya lalu mengenakannya. Ia kemudian berjalan menuju dapur.

Tepat saat Namjoon hendak melangkahkan kakinya menuju dapur, terdengar sebuah mobil berhenti dan suara mobilnya sangat asing di telinga Namjoon, ia segera menuju pintu lalu membukakan pintu.

"Hai, apa aku mengganggu? Ku harap tidak. Hmm, mulai sekarang aku akan tinggal di rumahmu demi kelancaran perawatan namja itu." Namjoon terkejut melihat Jin si dokter muda itu datang dengan membawa beberapa koper dan berkata seperti itu.

"Ige mwoya? Kau pasti bercanda, hyung." ucap Namjoon tak percaya. Jin hanya tersenyum ia kemudian segera masuk ke dalam tanpa dipersilakan tuan rumah. Berjalan santai sambil memilih-milih kamar yang akan ia tempati. Namjoon hanya bisa pasrah, ia kemudian menyuruh pelayan untuk membawakan koper-koper dokter muda itu.

"Aha, aku pilih kamar ini saja. Ini dekat dengan pintu menuju ruang bawah jadi aku akan lebih mudah, bukan?" Jin berdiri di pintu kamar yang bercat warna coklat dan letaknya berseberangan dengan kamar Namjoon.

"Ahh, sudahlah. Terserah kau saja, hyung. Tapi ingat, kau jangan macam-macam di sini. Dan tugasmu hanya merawat Jungkook saja, kan? Baiklah, semoga kau menyukai kamar itu." ucap Namjoon sedikit ketus namun Jin tak memperdulikannya ia segera masuk ke kamar itu, para pelayan segera membawa masuk koper-koper milik Jin.

✈✈✈

Taehyung sudah mendarat di bandara Amerika, ia segera di sambut oleh orang yang di utus untuknya. Ia segera masuk ke dalam mobil yang sudah disediakan itu dan melaju meninggalkan kawasan bandara itu, ia begitu terlihat dingin. Sedikit pun ia tidak tersenyum bahkan dari pendaratan hingga sekarang di perjalanan, Taehyung sudah jauh berubah.
Mobil itu pun berhenti di sebuah gedung besar, sopir membukakan pintu untuk Taehyung, ia segera keluar dan langsung berjalan dan masuk ke dalam gedung itu.

♦♦♦

Taehyung tiba di depan sebuah ruangan, pintu itu terbuka Taehyung kemudian di persilakan masuk. Dengan santainya ia berjalan masuk, menemui si pemilik ruangan itu.

"Hello, I'm Kim Taehyung." ucap Taehyung datar dan hanya tersenyum sedikit yang terlihat seperti di paksa.

Orang yang di sapa hanya tersenyum, ia adalah salah satu pemilik perusahaan properti terbesar di sini, dan kebetulan ia juga keturunan Korea sehingga ia juga bisa berbahasa korea sama seperti Taehyung

"Sudahlah, kau tak perlu berbicara seperti itu. Silahkan duduk, ada banyak sekali yang harus kita bahas. Tapi sebelumnya, selamat datang dan selamat bekerja sama Tuan Kim Taehyung." pria yang biasa di panggil Tuan Kang itu mengajak Taehyung duduk.

💐 💐 💐

{ 5 tahun kemudian }

Semua keadaan sudah berubah, Namjoon dan Jin semakin akrab layaknya kakak dengan adiknya. Namun sayang keadaan Jungkook, namja yang Namjoon cintai seumur hidupnya ini masih sama kondisinya dengan lima tahun sebelumnya. Namun ada hal baru yang menjadi sesuatu yang berbeda bagi Namjoon beberapa tahun belakang ini.































-TBC dulu yaaaa....

Sorry kalo mengecewakan..ehe
Mau tau kelanjutannya? tetap setia nunggu ya.... Jgn lupa vote yak!!!! Sangat dibutuhkan.... Annyeonghaseyo!! Sampai jumpa di part berikutnya ^_^ ... muuaacchhhh.... Luv you 😘😘
Byeeee O(≧∇≦)O

BTS YAOI FANFICTION!! [VK, NJ, YM, J]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang