Mianhe [4]

1.2K 53 0
                                    

Happy reading guys!!! 📖



{ 5 tahun kemudian }

Semua keadaan sudah berubah, Namjoon dan Jin semakin akrab layaknya kakak dengan adiknya. Namun sayang keadaan Nimji, gadis yang Taehyung cintai seumur hidupnya ini masih sama kondisinya dengan lima tahun sebelumnya. Namun ada hal baru yang menjadi sesuatu yang berbeda bagi Taehyung beberapa tahun belakang ini.

. . . .

Di usia yang terbilang muda ini, ia sudah menjadi seorang ayah yang baik. Yap, Kim Hyun, anak dari seorang namja yang Namjoon cintai. Anak kecil yang marganya sama dengannya itu kini sedang berada dalam usia pertumbuhannya. Sebulan setelah Jungkook dipindahkan ke rumahnya, Namjoon berniat untuk bertanggung jawab dengan cara menikahi namja itu, walau pernikahannya hanya dihadiri oleh pendeta, dirinya, dokter Jin dan Jungkook yang tidak sadarkan diri.

Pernikahan itu sungguh berarti di mata seorang Namjoon, walau ia tidak bisa melihat sebuah senyuman dari namja itu.

Appa!!” Hyun si anak kecil yang masih berusia empat tahun itu berlari-lari menghampiri Namjoon yang masih sibuk dengan lembaran-lembaran kertas di meja kerjanya.

“Aaahh, jagoan appa datang. Kemarilah! Appa punya sesuatu untukmu.” Namjoon menggendong Hyun lalu menuju kamarnya, mendudukkan anak kecil yang imuet itu di atas kasurnya. Namjoon kemudian berjalan menuju sebuah lemari membukanya lalu mengambil sebuah kotak yang ukurannya lumayan besar.

Namjoon lalu menyerahkan kotak berwarna biru itu kepada putra kesayangannya.

“Ini untuk jagoan appa. Sebentar lagi, Hyun ulang tahunkan?” Namjoon mengelus lembut puncak kepala anak kecil itu. Hyun hanya bisa tersenyum dengan imuetnya sambil memegang kotak yang diberikan Namjoon tanpa peduli dengan apa yang dikatakan lelaki yang sudah menyayanginya seperti ayah kandungnya sendiri. Maklum saja, karena Hyun baru berusia empat  tahun jadi tidak banyak yang bisa ia ngerti. Anak seusianya hanya tahu bermain dan bermain. Hyun kemudian turun dari ranjang, berjalan dengan langkah-langkah kecilnya menuju sebuah meja rias yang ada di kamar Namjoon.

“Hyun-ah! Apa yang kau lakukan? Cepat kesini, sayang!” Namjoon berjalan menghampiri Hyun, betapa terkejutnya ia melihat Hyun yang sudah memegang erat sebuah bingkai foto dimana di sana terlihat seorang namja dengan tersenyum penuh kebahagiaan.

Namjoon segera mengambil bingkai itu dari tangan Hyun secara paksa, lalu menarik tangan Hyun dengan sedikit kasar dan membawanya keluar kamar. Hyun hanya bisa menangis melihat perilaku ayahnya, air mata membasahi pipi chubby-nya. Namjoon kemudian mendudukkan Hyun di atas sofa, mengusap pelan air mata anak kecil tanpa dosa itu, ia merasa bersalah sudah membuat Hyun menangis, dipeluknya erat tubuh mungil Hyun yang masih terisak.

"Kenapa Hyun tidak boleh memegang foto itu. Hyun hanya ingin tau, appa! hikkss hikss.. " ucap Hyun saat di kamar.

Mianhe. Sudah jangan menangis lagi, ne? Appa janji akan membelikan Hyun ice cream. Bagaimana, Hyun mau?” Namjoon tersenyum lembut, sontak Hyun tersenyum kembali dan menganggukkan kepalanya, mengapa tidak? Anak kecil mana yang bisa menolak jika ditawarkan ice cream?
Hyun kemudian tertawa riang kembali dan segera berlari menuju kamar bermainnya. Namjoon juga ikut tersenyum melihat buah hatinya juga tersenyum, walau ia sadar Hyun memang bukan darah dagingnya namun Namjoon sangat menyayanginya.

“Sungguh bahagia bukan memiliki seorang putra?” ucap Jin yang entah sejak kapan sudah memperhatikan anak dengan ayah itu.

“Ahh, hyung. Ne, rasanya sungguh bahagia, apalagi jika ia tersenyum seperti itu membuat beban terasa menghilang.” sahut Namjoon sambil tersenyum. Jin membalas senyuman itu lalu segera berjalan meninggalkan Namjoon dan pergi menuju ruang bawah.

BTS YAOI FANFICTION!! [VK, NJ, YM, J]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang