Chapter 2

239 46 8
                                    

Vote + Comment Juseyo  (づ ̄ ³ ̄)づ















.

.

.

.

.

Beberapa tahun kemudian,

Wonwoo sekarang menjelma menjadi gadis cantik dan pintar.  Tapi sikap dan sifatnya tidak lagi sama seperti dahulu.  Yang sekarang hanya ada Wonwoo yang dingin dan jutek. 

Pagi hari,  Wonwoo sudah bersiap siap kesekolah.  Dengan cepat Wonwoo mengikat rambutnya dan memakai kacamatanya.  Sekarang ia bersiap kesekolah. 

"Wonwoo-ah cepat sarapan kalau kau tidak ingin terlambat" ucap eomma angkatnya,  Nyonya Park. 

"nde eomma"

Beginilah kebiasaan sehari hari Wonwoo.  Tinggal bersama kedua orang tua angkat yang sangat menyayanginya.  Walaupun sederhana dan hanya mencukupi keperluan mereka sehari hari,  tak membuat Wonwoo membenci mereka.  Malah Wonwoo juga menyayangi mereka seperti orang tua kandungnya.

"eomma, sepulanh sekolah,  Wonwoo langsung kerja. Jadi jangan masak untuk Wonwoo"

"kau tidak capek kerja Wonwoo-ah?"

"ah ani eomma. Nah sarapan Wonwoo sudah habis.  Wonwoo berangkat sekolah dulu"

Setelah pamit,  Wonwoo berangkat sekolah dengan berjalan kaki.  Ia bersekolah di Seoul high School. Sekolah untuk para anak kolongmerat.  Kenapa Wonwoo bisa masuk disekolah ini? Tentu karena beasiswa yang diterima Wonwoo. 

Jika kalian membayangkan bagaimana baiknya murid disana,  jangan harap ads yang baik.  Mereka hanya mau berteman dengan sesama mereka.  Bahkan murid disana memberi peringkat untuk para murid lain sesuai apa yang dikerjakan oleh orang tua mereka.  Hal itu membuat Wonwoo muak dan ingin cepat lulus dari sekolah tersebut. 

Butuh beberapa menit bagi Wonwoo untuk sampai disekolah. Dan akhirnha Wonwoo sampai disekolahnya.  Baru masuk dipagar,  Wonwoo sudah mendapatkan tatapan sinis dari semua murid yang melewati Wonwoo. 

"kudengar ibunya menjadi pelayan dirumah Tuan kim"

"ah ayahnya juga cuma buka usaha roti kecil kecilan"

"bagaimama bisa murid tidak mampu masuk kesekolah ini"

Mungkin itu cuma sebagian kecil pembicaraan yang selalu didengar Wonwoo setiap hari.  Terserah kata mereka apa,  Wonwoo tidak peduli.  Hatinya kini bagai es yang sulit dilelehkan. 

Wajah datar selalu mampu menyembunyikan bagaimama perasaan Wonwoo sekarang.  Tadi dia mendengar hal yang menyakiti hatinya lagi.  Tapi wajah datarnya mampu menutupi perasaannya.  Segera saja Wonwoo melangkah menuju kekelasnya. 

"hai Wonwoo-ah" ucap Jihoon satu satunya teman Wonwoo. Wonwoo hanya membalas dengan senyum singkat lalu pergi ketempat duduknya.  Ia membuka novel yang baru dibelinya dan membaca novel tersebut dengan serius sampai akhirnyan Ssaem yang mengajarnya masuk untuk memberikan materi. 

Skip

Bel istirahat sudah berbunyi.  Dan para murid sudah berhamburan menuju kantin sekolah mereka. 

"Wonwoo-ah, temanin gue kekantin"

"gue bawa bekal dari eomma"

"temanin gue ya ya ya"rengek Jihoon. 

"aish baiklah"

Jihoon dan Wonwoo berjalan menuju kantin.  Dan setelah menunggu beberapa saat,  akhirnya Jihoon sudah memegang dua susu rasa strawberry kesukaannya.

"nah ambil ini Wonwoo. Gue yang traktir"

"makasih jihoonie"

Kemudian mereka berjalan meninggalkan kantin. Karena kecerobohan Jihoon, ia menabrak seseorang ditengah jalan.  Dan tahu siapa?  Kim Mingyu,  anak dari pemilik sekolah ini. 

"YAKKK KALAU JALAN LIHAT LIHAT WOY. AISH BASAHKAN SEPATUKU" murka Mingyu yang melihat sepatu yang baru dibelikan kemarin kena tumpahan susu strawberry milik Jihoon.

"mianhae sunbae, aku gak sengaja" ucap Jihoon sambil membungkukkan badannya.

"TIDAK SENGAJA KATAMU? HAH?" Jihoon lalu tertunduk takut melihat ekspresi Mingyu.

"Mingyu sudahlah,  untuk apa bicara dengan penerima beasiswa ini" ucap Soonyoung dibelakang Mingyu sambil menatap kasihan kepada Jihoon dan Wonwoo

"ani,  sampai mereka bertanggung jawab,  gue akan disini" desis Mingyu.

"YAK PATUNG ES CEPAT BERSIHKAN SEPATUKU" Wonwoo terkejut mendengar Mingyu.  Kenapa mesti ia lagi yang kena padahal bukan ia yang perbuat.

"eh sunbae,  ini bukan salah Wonwoo. Ini salahku.  Biar aku saja yang bersihkan" ucap Jihoon merasa tak enak dengan Wonwoo karena dirinya.

"GUE GAK SURUH LO ANAKNYA TUAN LEE. GUE SURUH NIH ANAK PENERIMA BEASISWA"

Sekarang mereka menjadi bahan tontonan murid yang berada dikantin.  Wonwoo masih kukuh dengan wajah datarnya tanpa mengeluarkan suara.  Hal ini baru pertama kali Wonwoo dibully  oleg Kim Mingyu.  Padahal tidak ada yang usik hidupnya secara terang terangan begini. 

"CEPAT AKU BILANG.  KENAPA MENATAPKU HAH? EMANG KAU DIAJARKAN BEGITU OLEH ORANG TUAMU?"

"CIH ORANG TUA TIDAK BECUS"

Wonwoo yang mendengar,  nama orang tuanya dibawa bawa oleh orang didepannya langsung kepancing emosi.  Sebenarnya disini siapa yang salah dan siapa yang benar.  Wonwoo tidak cari masalah atau membuat masalah dengannya.  Tapi kenapa malah ia yang kena.  Kesabarannya sudah dipuncak.  Ia harus melawan

"kenapa harus gue?" ucap Wonwoo dengan nada datar nan dingin.  Semua murid mulai berbisik bisik tentang keberanian Wonwoo untuk membalas perkataan Mingyu.

"Mengapa harus lo?  Karena lo cuma murid biasa yang terdampar disekolah ini. Dan satu lagi,  lo cuma jadi parasit sekolah" perkataan Mingyu menohok hati Wonwoo.  Wonwoo meremas ujung baju seragamnya.  Ia harus sabar menghadapi orang didepannya. 

"terus kenapa kalau gue cuma murid beasiswa?  Setidaknya gue tidak nyusahin orang tua gue dengan beban biaya sekolah"

"waw berani sekali seorang Jeon Wonwoo membalas PERKATAAN gue. LO TAHU SIAPA GUE HAH? " Mingyu jalan memutari Wonwoo dan sampai didepan muka Wonwoo, ia lalu berteriak. Mingyu yang kesal lalu ingin menampar gadis didepannya itu. Ia sudah bersiap siap dengan pose orang ingin menampar dan Wonwoo hanya bisa memejamkan matanya untuk menahan rasa sakit.

"Kim Mingyu berani kau sentuh barang satu centi kau akan mati" ucap seseorang di belakang kerumunan para murid murid. Untunglah orang tersebut datang dan menyelamatkan Wonwoo.

Semua yang berada disana berbalik dan membuka jalan untuk seseorang tersebut. 

"kau menyentuh maka kau akan tamat" ucap Tuan Kim

"appa? Bagaimana bisa kau ada disini?"

"tak perlu kau tahu.  Kau tidak apakan Wonwoo? "

"e- eh aku tak apa ahjjusi"

"baiklah.  Ahjjusi pergi dulu.  Kalau Mingyu ngapa ngapain kamu lapor aja sama ahjjusi"

"ah ne ajjushi"

Setelah itu semuanya bubar dan Wonwoo berjalan kekelasnya karena bel sudah bunyi.  Wonwoo melewati makan siangnya hari ini. 


















.

.

.

.

.

Vote + Comment Juseyo (づ ̄ ³ ̄)づ

LOVE [Meanie]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang