Author POVNafas terengah-engah, kakinya berlari tak beraturan, membawa beberapa portofolio dengan rusuhnya. Itu adalah kebiasaan Atreya yang selalu melupakan tugas dari dosennya. Dia berlari menuju ruang dosennya untuk menyerahkan gambar karya kebut semalam, sampai tidak sengaja menabrak seseorang.
"Auhh.." rintih orang yang ditabraknya dengan keras. Betapa malangnya mahasiswa yang ditabrak kucing bertenaga macan seperti Treya.
"Eh.. sorry, sorry!" Tanpa melihat orang yang ditabraknya, Treya memungut portofolionya yang terjatuh berserakan, dan melanjutkan larinya kembali.
"Ah! Pagi-pagi rusuh amat sih! Mana sakit lagi nabraknya!" keluh mahasiswa tadi sambil bangkit berdiri dan melihat kearah Treya berlari. Seperti tidak asing gadis itu baginya.
Treya berlari hingga masuk ke ruang dosen, dan berjalan ke meja dosennya dengan terengah-engah sambil berharap dosennya tersebut belum datang. Namun dewi fortuna tidak memihak Treya. Dosennya sudah menunggu Treya didepan dengan tatapan sengit. Treya hanya bisa berpasrah, antara dicaci maki atau nilai C.
"Maaf pak, ini hasil design saya. Saya sangat minta maaf karena keterlambatannya!" ujarnya sambil menyerahkan portofolionya tadi.
"Ini bukan yang pertama kalinya, Atreya Galiena Mahendra!" Treya mendelikan matanya,
"Kan saya sudah minta maaf, Pak Adhyastha Gamaliel Mahendra!". Dosennya kaget melihat Treya berani mendelikan mata kepadanya.
"Sopan sedikit, Atreya!" ujar dosennya dengan nada sombong.
"Kak Gama jangan nyusahin Treya dong! Kan Treya lupa juga bukan disengaja!" bisik Treya. Dosen tersebut adalah kakak Treya sendiri. Walau adiknya sendiri,jika di kampus Adhyastha tidak pernah memperlakukan Treya spesial seperti sekarang.
"Itu karena salah kamu sendiri, Trey! Nonton drama korea aja nggak pernah lupa, tugas dari saya semudah ini saja lupa!" sindir Adhyastha.
"Dan disini kampus, saya tidak mengganggap kamu adik saya dalam situasi seperti ini!". Muka Treya semakin tertekuk, "Ah! Kakak mah jahat!"
"Kalau saya jahat, saya tidak akan menerima portofolio kamu!" Ujar Adhyasta sambil menaruh portofolio Treya dimeja. "Sudah, kamu boleh pergi! Hukuman menyusul!" ujar Adhy dengan seringainya.
Atreya pun pamit dengan muka suramnya keluar dari ruangan dosen. Moodnya sudah berantakan pagi-pagi seperti ini. Kelas bersama kakak tercintanya pukul 11.00, dan sekarang masih pukul 08.27,salah satu pilihannya saat adalah menelfon Skylar. Ia pun merogoh kantung jaketnya, dan menelfon Skylar.
"Halo.."
"Lor, ini gue!"
"Ia gue juga tahu itu lo! Ada apaan lo nelfon gue? Ahh, biar gue tebak! Lo pasti telat ngumpulin tugas ke kakak lo lagi ya?Mampus lo!"
"Lah kok lo malah nyumpahin gue sih?! Tahu tuh, ga ada baik-baiknya dia jadi kakak gu.."
Langkah Treya terhenti saat tidak sengaja menendang sesuatu dilantai koridor. Dia pun mengambilnya, sebuah gantungan berbentuk karakter Astroboy. Punya siapa nih? Kok ada disini?
"Woy, Tre! Lo ngapain nelfon gue kalo Cuma diem doang?!"
"Eh.. nggak kok! Lo dimana?
"Kesambet setan lo, hati-hati! Gue dikantin!"
"Ya di kantin mana? Lo pikir kantin di kampus ini Cuma ada 1?!"
"Di kantin deket gedung ekonomi!"
"Ngapain lo jauh-jauh ke kantin eko?"
"Udah ah jangan banyak bacot! Lo mau kesini ga? Kalau gak gue pergi!"
"Iya iya gue kesana! Gak kalem banget -" telfon diputus oleh Skylar, "Dih, dimatiin lagi sama dia!". Ia pun memutuskan untuk pergi ke kantin ekonomi sebelum Skylar mengamuk.
-------
Yeayy sudah di tepati ya satu part
Padahal janjinya kapan hehe..
Diusahakan besok satu part lagi, semoga:))
Vote comment dan share juga yahhSaranghaeyo❤️
-hyippp-
KAMU SEDANG MEMBACA
Storge Love
Teen Fiction"Tawa candamu adalah kebahagian, senyummu adalah kehangatan, mencintaimu adalah tantangan. Tapi aku sadar, untuk bersamamu adalah kebimbangan, pelukmu adalah angan, dicintaimu adalah mimpi" -T- PG (15+)