Atreya POV
Setelah melewati rintangan waktu, mengantuk, lapar, dan dibaweli oleh Kak Gama, akhirnya kelasku hari ini selesai juga! YEYY SENANGNYA!!! Aku pun membereskan buku gambarku dan keluar dari kelas, namun Kak Gama menahanku.
"Habis ini lo mau kemana?" Tanya yang sedang merapihkan bukunya.
"Gatau, makan paling bareng si Kilor." Ujarku yang membuatnya bingung, "Ah, si Kilor itu Skylar!"
"Nama temen lo bagus-bagus di ubah jadi nama alien kayak gitu!" lah, kan aku Cuma 'memperindah' nama Kilor biar gampang aja! "Lo mau ikut ke kantor gak?" tambahnya.
"YA ENGGAK LAH! Ngapain coba, yang ada gue malah jadi kambing congek antara lo sama kerjaan lo!" ujarku ketus.
"EH!" katanya sambil menjitakku, "Sakit woy!" ujarku. Gila jitakkannya sakit pol! "Lo tuh harus belajar gimana ngejalanin perusahaan, setidaknya tempat advertisement gue!" ujarnya seperti sudah pro saja!
"Itu mah nanti ajalah!" ujarku, "Nanti kapan, Trey?" tanyanya, "Ya nanti kalau gue mau!" tambahku lagi.
Tiba-tiba telfonku bordering, "Si Kilor nelfon, udah ah gue cabut! Dadah Gumbal!!" ujarku dan langsung berlari keluar. Gue pasti bener, 3.. 2.. 1..
"TREYA KAMPRET!! JANGAN SEENAK JIDAT LO NGUBAH NAMA GUE JUGA!!!" tawaku pun pecah. Hal yang pasti sudah kuduga akan terjadi, makan tuh Gumbal! HAHAHAHA!!!!
Telfon dari Kilor tidak sempat ku angkat saking senangnya aku menggoda Kak Gama tadi. Aku sms aja deh, lumayan irit pulsa.
To: Kilor
Tungguin gw diloby kampus
Sent!
***
Setelah jalan sekian lama, sampai juga di loby kampus. Aku menatap ke sekelilingku, mencari si Kilor. Harusnya dia sudah sampai duluan, karena gedung management tidak sejauh gedung fakultasku.
Saat aku ingin berjalan mencari Kilor lagi, tiba- tiba ada yang menarik tanganku dari belakang, "Sorry, itu kayaknya gantungan gue -" aku langsung berbalik kebelakang.
Namun saat aku melihat dia siapa, seakan-akan aku ingin sekali tidak berbalik, atau bahkan membuang gantungan ini seketika. Karena ternyata..
"Atreya.." suara sudah berubah, namun aku tidak akan pernah bisa lupa. Aku masih tertunduk berharap ini tidak nyata, atau ini bukan dia. Namun saat aku mendongak melihat wajahnya,
"Sean.." aku terbeku, dan rasanya aku ingin batu besar menghantamku sekarang.
-----------
yeyyy udah upload lagi, tapi maaf singkat
diusahakan daily update~
-hyippp-
KAMU SEDANG MEMBACA
Storge Love
Teen Fiction"Tawa candamu adalah kebahagian, senyummu adalah kehangatan, mencintaimu adalah tantangan. Tapi aku sadar, untuk bersamamu adalah kebimbangan, pelukmu adalah angan, dicintaimu adalah mimpi" -T- PG (15+)