Atreya POV
Ngapain sih si Kilor ke kantin ekonomi segala?! Udah tahu jauh dari gedung seni rupa sama managemen! Kak Gama lagi, acara dateng pagi-pagi lagi! Pantes aja tadi mobilnya udah gak ada dirumah! HUAHHH!! Bete hamba, Tuhan:(
Tak terasa aku sudah berjalan, dan kini aku berada di depan kantin ekonomi. Aku pun mencari ke penjuru kantin ini dimana si Kilor duduk.
GATCHAA!! Itu si Kilor! Eh, tapi dia duduk sama siapa? Itu cowok kan? Mana dia membelakangiku lagi, jadi aku gak tahu itu siapa!
"KILOR!!!!" Teriaku sambil melambaikan tangannya kearahnya. Dia melihat ke arahku kaget, dan langsung berbicara sesuatu dengan cowok tersebut. Aku berjalan mendekati tempat si Kilor duduk, tapi si cowok tersebut langsung pergi.
"Trey! Lo ngapain coba teriak-teriak kayak gitu! Malu tahu!" aku melihatnya aneh,
"Sejak kapan lo punya rasa malu?" ujarku sambil tertawa kecil. "Kampret lo! Udah duduk cepet!" perintahnya.
"Tadi siapa?" tanyaku penasaran, "Hah? Bukan siapa-siapa!" jawabnya sedikit gugup dan langsung kembali membaca bukunya. Kami pun terdiam. Aku merasa sedikit aneh dengannya.
"Lor!" panggilku.
"Apaan?" tanyanya. Saat aku ingin menanyakan cowok tadi lagi, "Tre, lo kok hobi banget sih manggil gue Kilor?! Nama gue udah bagus-bagus Skylar, lo ubah jadi Kilor!"
"Lebih enak manggilnya, Lor! Nama lo kebagusan kalo Skylar, terlalu fantasi! Gue cuma membantu membuat nama lo jadi sedikit lebih realistis!" ujarku sambil tertawa membuat Skylar mencebik.
"EH, dulu lo sempet manggil gue Skylar ya! Udah untung gue gak pernah bikin nama panggilan seaneh yang lo buat ke gue!"
Aku semakin tertawa puas, "Eh, itu sih siapa suruh! Lo nya aja yang ga sekreatif gue! HAHAHA!!"
"Bodo amat, ah!" Kilor pun cemberut dan memalingkan wajahnya. "Eh, sejak kapan lo jadi suka Astroboy?" Tanya Kilor yang fokus pada gantungan Astroboy yang kutemukan menggantung di tasku.
"Oh, ini?" ujarku melepas gantungan tadi dan menunjukannya, "Tahu tuh, tadi pas gue keluar dari ruang dosen, pas gue lagi nelfon lo, gue nemuin ini! Padahal pas gue mau masuk keruang dosen, gue gak nemu apa-apa."
"Tapi lucu ya! Hehehe.." kataku santai,
"Maling lo!"
"Lah ada yang ngaku gak ini punya siapa?"
"Suka-suka lo deh! Pusing gue ngomong sama lo!" YESSS KILOR KALAH NGOMONG SAMA GUE HAHAHA! Bangganya..
Aku memainkan gantungan kecil astroboy ini. Tunggu, astroboy? Persaan familiar banget sama sesuatu tentang astroboy. Apa Kak Gama pernah suka? Atau Kak El? Tapi tadi aku menemukan ini di koridor ruang dosen. Duh punya siapa sih??
Aku pun kembali mengingat ingat kejadian sebelum aku masuk ke ruang dosen. AH! Aku ingat! "Gue inget, Lor! Gue tuh kan buru-buru biar gak kena semprot kak Gama, jadi gue lari. Pas gue lari, gue gak sengaja nabrak cowok! Tapi kan gue buru-buru, jadi gue cuman minta maaf, dan gak sempet ngeliat mukanya." Selesai bercerita, aku pun minum soda yang ada disebelah Kilor.
"Eh seenaknya lo minum minuman gue!" aku hanya menyengir.
"Berarti lo gak tahu 'dia' siapa?" Aku mengangguk.
"Dan kemungkinan gantungan ini punya dia?" aku menggangkat bahuku, "Bisa jadi!"
"Lo tahu siapa "dia"?"
"Ngga."
"Terus lo gak lapor ke ruang informasi?"
"Masa gue lapor ruang informasi atau dekan buat cari tahu siapa yang kehilangan kayak ginian, ya kali!" jawabku, "Mekanya gue gantung ditas! Biar kalau yang punyanya ngeliat, kan dia tinggal minta ke gue. Sekaligus kenalan gitukan, siapa tahu ganteng! HAHAHAHA!"
"Ngarep lo!"
Tiba-tiba, handphoneku berbunyi, "Siapa tuh? Tumben lo ada yang nelfonin!" tanyanya,
"Sialan, lo! Kak Gama yang nelfon! " jawabku santai.
WAIT WHAT?! Aku mengecek handphoneku lagi. Gumbal's Calling, aduh aku baru sadar ka Gama nelfon!! "KAK GAMA YANG NELFON!" teriak kami berbarengan. Mungkin Kilor juga baru sadar kalau yang nelfon aku Kak Gama.
"Mampus , ngapain coba dia nelfon gue?!" Kak Gama nelfon gue itu horror banget. Kalau gak ngejadiin gue babu, berarti ada something happen dengan nilaiku.
"Udah angkat dulu aja, siapa tahu penting!" ujar Kilor, aku pun mengangguk dan langsung mengangkat telfon Kak Gama.
Aku berdeham gugup, lalu mengangkat telfon sesantai mungkin,"Tumben nelfon."
"Kelas kamu kakak majuin jadi jam 09:30. Jangan alasan, dan jangan telat cepet kekelas!"
"KOK DIMAJUIN DADAKAN SIH?!!"
"Suka-suka kakak dong, kakak dosennya, dan temen-temen kamu yang lain juga gak masalah! Kebetulan kakak harus rapat dadakan dikantor setelah makan siang, jadi kakak majuin."
"Yaudah ia, nanti kesana."
"JANGAN NANTI-NANTI, ATREYA!" Rusuh banget sih ini manusia satu! Aku pun langsung mengecek jam ditanganku.
"Baru juga jam 09:16!" aku terdiam, otakku masih belum bisa bekerja dengan baik. Kelas dimajuin jadi jam 09:30, sekarang jam 09:16.
"HAH JAM 09:16?!!!"
"Udah kakak gak peduli, kamu harus dikelas sebelum kaka sampai. Kalau gak hukuman kamu kakak tambah!" Telfonnya langsung dimatikan sepihak. Aku panik, SEPANIK-PANIKNYA!
"Ada apa?" Tanya Kilor, "Kelas gue dimajuin jadi jam 09:30, dan sekarang udah jam 09:16! Mana dari sini ke sana sekitar 15 menit lagi!" aku pun grusak-grusuk merapihkan semua barang yang ku keluarkan, dan aku masukan kedalam tas.
"Gue duluan, Bye!" Ujarku sambil berlari keluar.
--------------
See you in the next chapter!
-hyippp-

KAMU SEDANG MEMBACA
Storge Love
Teen Fiction"Tawa candamu adalah kebahagian, senyummu adalah kehangatan, mencintaimu adalah tantangan. Tapi aku sadar, untuk bersamamu adalah kebimbangan, pelukmu adalah angan, dicintaimu adalah mimpi" -T- PG (15+)