Part 6

23 5 0
                                    

Ini adalah kali pertama dalam misi kami yang berhasil tapi dengan suasana yang canggung, Justin masih terlihat marah saat kami sampai rumah Justin membanting pintu dengan keras
Tanpa di sadari aku membuka suara karna sudah lelah dengan semuanya
"Apa aku melakukan kesalahan?" Tanyaku kepada yang lain yang masih berkumpul denganku di ruang tamu sedangkan Justin sudah masuk ke kamarnya

Jane mengelus pundakku mengisyaratkan kalau ini bukan salahku, aku merasa menjadi orang bodoh karna tidak mengetahui apa-apa
Aku mengeram terlalu kesal karna tidak mengetahui apa-apa
"Bisakah salah satu dari kalian mengeluarkan suara dan memberi tahuku apa yang terjadi?" Teriakku, aku melirik matt yang masih terdiam
" matt bisakah kau menjelaskan kepadaku ada apa dengan Justin ? karna kaulah yang selalu bersamanya selama kita menjalankan misi"

"Baiklah maafkan aku el sebenarnya Justin melarang kami untuk memberi tahu ini, kau tahu Justin sangat benci dengan rencana dari misi ini karna kau harus menggoda max bahkan max sudah hampir kelewatan menyentuhmu Justin sangat marah, Justin marah kepada dirinya sendiri karna dia tidak bisa menjagamu karna memang misi ini cukup berat dan sekali kita berontak semua hancur
Kau tahu el, sebenarnya Justin masih mencintaimu" jelas matt
Aku terkejut,senang,sedih,terharu ah entahlah semua sulit untuk di Jabarkan rasa senang lebih men dominan perasaanku karna ternyata bukan hanya aku yang masih mencintainya tapi Justin juga aku ingin loncat dengan riang sekarang tapi tidak karna aku masih di penuhi keterkejutan
" dengar, aku sudah bilang kalau Kakakku masih mencintaimu jadi tidak perlu khawatir" goda Jane
Semua tersenyum kepadaku seperti aku menularkan rasa bahagiaku "temui lah dia" ucap Nathan

....

Setelah beberapa menit aku bergelut dengan pikiranku di dalam kamar sampai aku memutar mutarkan badanku di kasur untuk berfikir memang kekanakan tapi aku selalu begitu entahlah
Dan sekarang aku ada di depan pintu kamar Justin ya Tuhan aku rasanya akan menemui pencabut nyawa yang akan siap mencabut nyawaku saat aku masuk kedalaman
Terasa Jantungku seketika tersangkut di tenggorokan saat mendengar Justin menyahut menyuruhku masuk saat aku mengetuk pintunya
Aku rasa dia tidak mengetahui aku yang mengetuk pintu kamarnya
Aku menarik nafas sedalam dalamnya untuk menemui Justin karna aku sangat gugup

Aku melihat Justin terbaring di atas kasur sambil melipat tangannya di belakang kepala sambil memejamkan mata " ada apa?" Seperti suaranya yang terlalu dingin itu membuat aku ingin keluar dari kamar ini bahkan untuk menarik nafaspun aku sangat sulit

"Umm Justin bisakah kita berbicara? Maaf mengganggumu" ucapku dengan hati hati
Justin membuka matanya dan langsung duduk di tepi kasur dan melihatku dengan terkejut oh apakah aku seperti hantu sampai dia harus terkejut seperti itu
" ellena kau lah itu?" Tanyanya
"Ya ini aku Justin, apakah aku menganggumu?"
"Tidak, kemarilah jika kau ingin bicara" aku merasakan suara Justin kembali seperti semula saat aku dan dia sedang bicara aku mendekat kepadanya dan ikut duduk di sampingnya aku merindukan duduk bersamanya
"Justin" dia menoleh aku menatap matanya seperti ada kerinduan di sana aku sangat mengenal Justin
" aku sudah tau semuanya"
Justin merenyitkan dahi seperti tidak tahu apa apa oh Ayolah apakah harus aku jelaskan secara rinci kalau aku tau perasaannya sampai perasaannya yang masuk ke dalam misi kami tadi
"Tentang perasaanmu"
" aku juga masih mencintaimu Justin" ucapku spontan justin menatapku dengan pandangan entahlah sulit di artikan

Justin menghadapku dengan serius
" ellena dengar, maafkan aku dengan sifatku yang seperti tadi aku harap kau mengerti bagaimana di posisiku saat melihat itu semua "
Justin menarik nafas dan memulai untuk menjelaskan semuanya
"Kita hanya di pisahkan dengan mr.thompson hanya itu tidak ada masalah dengan kita aku merasa... merasa sangat bodoh karna patuh dengannya dan meninggalkanmu el aku menyesal"

"Ya aku juga menyesal dengan semuanya Justin" aku tersenyum dan memeluknya dengan erat aku sangat merindukannya karna sudah 1 tahun kami berdua menjaga jarak karna dengan bodohnya kami patuh mr.thompson hanya untuk menghargainya karna sudah baik kepada kami
Malam ini aku akan tidur dengan nyenyak di dalam pelukan Justin


Sejauh ini justin dan yang lain lah sangat mengerti aku, aku ingat beberapa bulan yang lalu kami mengunjungi keluarga Justin memang seperti inilah setiap beberapa bulan sekali kami selalu Mengunjungi keluarga masing-masing tapi berbeda denganku, ingat? Kalau aku tidak mengetahui keluargaku
Beberapa bulan yang lalu adalah hal yang sangat berkesan walaupun hubunganku dan Justin merenggang tapi keluarganya masih tetap Menyayangiku layaknya aku adalah salah satu dari keluarga tersebut tidak hanya keluarga Justin keluarga Ashley,matthew,dan nathan pun sama aku bahagia mereka selalu bersamaku dan berbagi kebahagiaan kepadaku sedangkan aku tidak tahu apa yang harus aku bagikan dengan mereka
Keinginanku tidak banyak walaupun aku tidak bisa bertemu dengan keluargaku aku berharap setidaknya aku TAU siapa keluargaku
Mr. Thompson tidak memberi tahuku dia hanya memberi tahu kalau aku hanyalah anak dari panti asuhan yang di ambilnya dengan alasan yang tidak aku ketahui sampai sekarang

.....

Pagi ini wajahku sangat berseri seri, entahlah aku hanya merasa aku selalu ingin tersenyum di tiap menitnya mengingat semalam
Aku sedang berada di ruang tengah sedang menonton talkshow dengan semangkuk sereal di tanganku
Disini hanya ada aku dan Nathan, nathan sama sepertiku sedang serius menonton acara ini
Terkadang kami berdua terkekeh karna pembawa acara melontarkan lelucon kepada bintang tamunya
Aku melihat Justin dan matthew datang bersama
Justin terlihat segar sepertinya dia habis mandi aku tidak memperdulikan matthew karna aku sedang fokus kepada lelakiku yang tampan
Justin tersenyum lalu menciumku dan mengucapkan selamat pagi, aku terkekeh saat Justin merebut sereal di tanganku dan memakannya dia selalu begitu mengacau kalau aku sedang makan tak apa selagi dia tidak merebut ayam gorengku

Aku melihat Nathan dan matthew yang terperangah melihatku dan Justin
"Ada apa?" Tanyaku polos
"Kalian..."

"Ahh kalian sudah kembali hm, ah aku sangat bahagia cepatlah menjadi kakak iparku ellena" ucap Jane mengecup pipiku
Aku rasa pipiku sangat merah sekarang, Jane selalu menggodaku aku selalu sensitif bila di Hubungkan pembicaraan tentang pernikahan
Hei, tidak hanya aku bukan semuanya wanita aku yakin seperti itu, apa lagi kalau yang mengatakan seperti itu adik dari laki laki yang kau cintai

Aku menoleh ke Justin yang dengan puasnya dia mengertawakanku
"Berhentilah mentertawakanku Justin"
"Baiklah sweetheart" ucap Justin yang masih terkekeh

"Akhirnyaaa aku tidak akan menjadi alat oleh Justin agar ellena tidak melakukan hal yang macam2" teriak Nathan sambil memeluk matthew
"Dan akhirnya Justin tidak akan memukul kepalaku lagi seperti semalam" ucap matthew dan merekapun saling berpelukan karna bisa di lihat mereka seperti selalu mendapat ancaman Justin
Aku terkejut saat dua bantal sofa sudah mendarat ke kepala matthew dan Nathan tentu saja itu lemparan maut dari Justin
Aku dan Jane hanya menggelengkan kepala melihat tingkah laki laki ini

"HEII, apa tidak ada yang mau membantuku membuat sarapan huh?!!!" Ashley datang dengan rambut yang berantakan serta spatula di tangan kanannya

To be continue
(Sorry for typo)

-R-

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 29, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

A secretWhere stories live. Discover now