tujuh

30 2 0
                                    

calum's pov // masih malam yg sama

"eh mek"
"apaan tot" risih michael yang sibuk main ps
"menurut lo, gue sama hailey cocok ga sih?" tanya gue
"hailey? oh cew- aaANJINGGGG AH TUH KAN KALAH! LU SIH CAL GANGGU AJA LO JAMBU AER" michael menjatuhkan stik ps nya

"ye dasar lo pentil onta. beneran nih cocok ga?" tanya gue serius
"hmm gimana ya. cocok sih. hailey cakep, lu gan- eh maksudnya genteng"
"eh beneran cuk" gue menoyor palanya

"cocok aja njir. tapi kan perbedaan jenjang umur dan kelas gitu loh. untuk hailey sih gapapa dia masih smp kalo dibilang gebetannya anak sma, malah keren. lah kalo lo?

coba pikirin, nanti anak anak yang lain pada bilang lo pedo lah, sukanya sama brondong lah bla bla bla bla gituch dech. tapi kalo gue sih, terserah lo aja. kalo sayang yaudah, who cares?"

tumben bener nih bocah

"yaudah, makasih ya mek gue cabut dulu!" gue mencomot keripik yang sedang di makan mekel dan langsung cabut

"EH ASU LU" teriak michael

rumah
LINE
calum: hi syg
calum: eh salah
calum: hehe
calum: hola

hailey❤️: buset, jgn spam bang 😂
hailey❤️: ada apan lum?

calum: besok jadi yaa
calum: jam 10 nanti gue jemput

hailey❤️: siapppp

calum: nite

hailey❤️: too
read.

hailey jadi berubah gini ya. ga cuek sama gue lagi hehe. hamdalah

hailey's pov

gue siap siap buat jalan sama calum, lagi. setelah beres, gue langsung turun ke ruang tamu

"amboyy, perawan satu nih mau kemana pagi pagi udah cantik" kata ayah yang sedang baca koran

"mau jalan yah" gue salim ke ayah
"sama calum ya" ayah gue senyum senyum gajelas

njir apaansi

TINNN TINNN!!!
suara klakson mobil di depan rumah terdengar

"nah itu dia! adek berangkat dulu ya" gue langsung cabut dan mengucapkan salam

"eh cewek" calum tersenyum

kuatkan hambaMu ya Allah

"hai cal" gue senyum balik
"yuk". gue pun masuk ke mobil dan kita berangkat

di mobil gue dan calum cuma diam sembari terdengar alunan alunan lagu dari radio. ini bukan awkward silence, i enjoy it, dan kayaknya dia juga.

mall
"hail nonton apa? lo yang pilih" tanya calum
"hmm"
"itu aja deh, fbawtft" jawab gue

"hah? apaan tuh?" calum telmi
"fantastic beasts and where to find them, lum" jelas gue
"oh hehe" calum terkekeh dan membelikan tiket masuk theater. dan masih, dia menolak buat gue gantiin duitnya

selama film ditayangin, gue dan calum serius. sesekali mengomentari betapa gantengnya eddie redmayne, dan magical creatures nya itu

"asik juga ya filmnya" seru calum. gue hanya mengangguk tersenyum
"mau makan ga?" tanya calum
"mauu. makan di pizza hut yukk" usul gue. calum pun langsung mengangguk mantap dan menggandeng tangan gue

anjir

demi apa

ini gue dipegang

digandeng

JGKJSIISIWIWIQIQ

"hail?"
"kenapa? kok pipinya merah?"
"biasa aja kali ini cuma gue gandeng" calum tertawa. gue cuma menunduk dan melihat ke arah lain agar ga keliatan sama calum

sialan. emangnya pipi gue merah? tai ah malu

"hail, hail. liat deh nihhh wooo" calum menarik pizzanya dan terlihat mozarella cheesenya ikutan naik

a/n: awas ngiler

"cal, kali ini patungan ya"
"ga, tetep gue yang bayar" jelas calum seperti mengakhiri percakapan

"gamau, gue bayar juga bodo amat" gue gamau kalah. calum cuma menghelas nafas tanda setuju

"tuh ada itu" calum menunjuk nunjuk arah bibir gue. gue mengernyitkan dahi
"ituuuu ada saos" calum mengelap saos tomat yang belepotan di sisi bibir gue. emang dasar gue kalo makan

"makasih ya cal" senyum gue

"guesayangsamalu"

"hah? apaan cal gadenger" gue mengernyitkan dahi

"hah? gajadi hehe udah yuk balik"

bRrrrrrrrrrRrrr pendek banget dhah bodooo.
gue pengen bikin short story yg masih mengandung fanfic karena ide ide terus bermunculan dan gue gabisa tahan dan menolak dadah

drumstick // c.hTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang