L E S T A |6

15 4 0
                                    

“Cowok itu punya satu keanehan yang kadang cewek tidak mengerti.
Semakin Dia suka dengan cewek itu,maka sering Dia mengganggunya...”

Ada yang seperti diatas selamat anda masuk dalam zona gantungan baju kocel yang memang nunggu siapa yang mau mengakat gantungan yang mana daya cuma serpihan biskuit roma kelapa.

-0-

“Ini bener deh nggak konsen gue kalo masih mikirin kejadian yang tadi,” gumam Lesta didalam perpus duduk sendiri disamping jendela mengadap langsung kelapangan utama, sambil mengingat kejadian didalam kelas.

“Cewek halte,” ucap seseorang tiba-tiba, pasti mau ambil jakett ya ampun gimana nih jaketnya mana belum kering lagi ah mau bilang apa nih jujur aja deh pikir Lesta menebak-nebak .

“Eh kenapa kak mau ambil jaket ya, eh itu,,, anu aku lupa kak belom aku bawa, besok ya kak janji deh sumpah, eh kalo nggak sepulang sekolah deh kakak nggak papakan nungguin sebentar dowang kalo aku mau ambil, “ oceh Lesta panjang tanpa melihat kak Pram, tak mendengar jawaban Lestapun menatap kak Pram perlahan.

“Kak dengerkan aku ngomong ? kak ,,, kak Pram,,,,” ucap Lesta dengan bingung karena menatap Lesta dengan serius tanpa berkedip rona merahpun muncul dipipi Lesta.

“ Ehh iya kenapa lu ngomong sama gue ?” tanya Pram.

“Ya kali sama setan,” lirih Lesta masih kedengaran Pram diapun tersenyum kecil tanpa Lesta ketahui, “ aku tadi ngomong kakak mau ambil jaket ya, terus aku lupa kak belom aku bawa besok ya kak janji deh sumpah, eh kalo nggak sepulang sekolah deh. kakak gk papakan nungguin sebentar dowang,” jelas sekali lagi Lesta dengan jelas.

“Makanya kalo lagi ngomong sama orang tatap matanya, hem soal jaket dikembaliin terserah lu aja deh, gue mau nyampein tugas tambahan aja, tugasnya gk usah dikumpulin tapi buat PR semua,” ucap Pram akupun bersorak senang.

“Yesss ,,,” ucap Lesta reflek langsung berdiri, dan Lesta langsung ingat disebelahnya ada pria haltenya yang melihatnya dengan geli. “Eh maaf kak,” ucap Lesta salah tingkah, tapi dengan tiba-tiba sifat cerobohnya keluar dan keseimbangan mulai hilang Lesta bisa saja jatuh terjerembab dilantai yang dingin sebelum ditangkap oleh tangan yang kokoh dan membawanya kepangkuan Pram tak bisa dipungkiri Lesta kaget dengan adanya kejadian ini saling pandang secara intens dari kedua orang berlawanan jenispun tak terhindarkan.

“Bolehkah waktu berhenti selamanya untuk saat ini,” lirih Lesta.

Batin saling bergemuruh menyeruakan pikiran-pikiran yang saling beradu. “Jangan ceroboh bisa nggak,” ucap lirih Pram yang memang jarak wajah dengan Lesta terlihat dekat.

“Ehhh ka-k maaf sum-pah nggak sengaja,”ujar Lesta bangkit dan membenarkan roknya atas kegugupannya.

“Heem, jangan ceroboh lagi,”ucap datar Pram, Lestapun hanya mengaguk dan melihat kesekitar barang kali ada yang melihat mereka dengan lega ternyata lorong mereka sepi.

“Ya u-dah kak makasih infonya aku kesitu dulu mau beri tahu anak-anak kak,” ucap Lesta dengan gugup dan melangkah menjauh dari Pram.

“Lesta tunggu ?” ucap Pram dari belakang Lesta.

“Ada apa kak ? soal jaket besok ya aku anterinnya,”ucap Lesta dan akan bergegas untuk gabung ke meja semua teman-temanya.

“Bukan itu Less buku lu,” ucap Pram, Lestapun menghampiri Pram kembali dan mengambil buku yang berada ditangan Pram.

“Makasih udah diingetin kak,” ucap Lesta tanpa mendengar balasan dari Pram langsung ngacir kekelas dan mengurungkan untuk bergabung ke meja teman-temannya.

 L E S T A Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang