"No, no, no, I don't like him."
Brain said.
"ANJU KOK KEREN SI."
Ngomong sendiri dalem hati sambil stalk IG-nya. Dilanjutkan dengan megang kepala pake dua tangan. Frustasi. Bingung sendiri. Woi Ell, ada yang nunggu elu inget woi.
But hey, siapa sih yang gak terpesona kalo ngeliat cowok lugu nerd super unyu yang pinter tingkat internasional, alim, terkenal, tersohor, ramah, gak jaim, dan multitalenta? Walaupun culun gitu, ternyata dia juga suka nonton konser, sepertinya.
"Duh, dia dimana sih?"
Batinku berhenti menyeru ketika melihatnya bersorak sorai gembira bersama temannya ketika konser berlangsung. Manis dan senyumnya menular ke bibirku. Best nerd I've ever seen.
"Kok berasa aneh?"
Jujur sih, emang cowok itu idaman banget tapi dia dateng disaat yang gak tepat. Aku sudah menunggu dan ditunggu orang lain. Aku heran, manusia sesempurna dia punya satu kekurangan juga rupanya, hobi terlambat. Ya, terlambat datang di kehidupan orang lain.
Tapi gapapa! Menurutku, emang enakan kami jadi temen aja kali ya. Soalnya ngerebutin dia bakal jadi hal yang susah banget apalagi banyak cecercan atau cewek cerdas cantik. Aku mah apa atuh. And, sepertinya kamu bakal jadi partner yang baik buat lomba beregu kecil bidang akademik. Tentunya bersamaku.
Ditunggu ya buat jadi rekan lombaku.