Chapter 1 : Accident

111 12 2
                                    

" Somiiiiiiiiiiiiiii !! " teriakan nyaring seorang gadis terdengar diseisi rumah .

" Ya ? " balas seorang gadis dari dalam kamarnya. " Cepat kemari !!!! "

Ia keluar dari kamarnya , berlari ke ruang tamu dimana adiknya , Sora , berada. " Ada apa ? " Somi membuka pintu ruang tamu rumahnya dengan kencang . Melihat kembarannya menonton TV dengan tenang , raut wajahnya yang sebelumnya terlihat cemas berubah , " Ada apa ? " Ia bertanya lagi dengan nafasnya yang tersenggal-senggal.

" Aku lapar... " Sora memutar badannya , menatap kakaknya dengan muka memelas. "Belikan aku burger , ya ya ya ? Plissss "

" Beli sendiri lah ! Kau pikir aku ini siapamu ? Babu ? " Somi menatapnya dengan kesal . " Plisss , kembaliannya buat kamu deh . " Sora mengeluarkan uang 100 ribu dari kantong celananya .

Somi menatap mata adiknya , lalu ke uang 100 ribu " Aishhhh , ya udah lah . " Somi mengambil uang itu dari tangan Sora dengan ketus , tapi seneng . " Hehehe , gumawo eonnie" Sora tersenyum manis sambil membuat hati dengan tangannya .

•~•

" 헐 , daebak . " Somi menjilati es krimnya yang ia beli di perjalanan pulang dari Mcd , Mengahayati rasa yang diciptakan oleh eskrim vanillanya .

Krrrrrrrr ! Krrrrrrrr !
Ponselnya berdering , baru saja menekan tombol 'jawab' , suara teriakan adiknya langsung terdengar .

" Yak ! Kau dimana ? Kenapa lama sekali ? Aku sudah kelaparan tau tidak ? " Sora mengoceh panjang lebar . " Iya iya , lebay banget sih . Kututup yah , 안녕 !" Somi buru-buru menutup telfonnya .

"Haisss , benar benar kekanak-kanakan. " Ia tersenyum sambil melihat wallpaper handphonenya yang memperlihatkan fotonya dengan Sora .

Tiba-tiba , Somi ditarik oleh seseorang yang mengenakan pakaian serba hitam . Memeluknya , memajukan wajahnya seolah-olah ingin mencium Somi . Telefon genggam yang ia pegang terjatuh . Somi membatu menatap mata laki-laki itu . " Pejamkan matamu." Ucapnya sambil memajukan wajahnya yang hanya berjarak seinci dari muka Somi , Somi pun dengan otomatis menutup matanya .

Di saat yang bersamaan , sekelompok pria berbadan kekar mengenakan jas hitam berhenti di dekat Somi dan laki-laki itu , terlihat sedang mencari-cari seseorang . Namun segera pergi setelah hanya melihat Somi yang sedang berciuman dengan orang yang tak dikenalnya itu . " Lewat sini ! " salah satu dari mereka berlari ke satu arah yang disusul oleh rekan-rekannya.

Beberapa detik kemudian , laki-laki itu melepas pelukannya . " Kau tidak apa-apa ? " tanyanya sembari memegang kedua pundak Somi dengan lembut , Somi hanya menjawabnya dengan tatapan kebingungan. " Apa kau tidak apa-apa ? Emm ,maksudku ,maaf tadi aku tiba-tiba menarikmu dan memelukmu begitu saja . Aku tadi sedang di kejar-kejar oleh bodyguard-ku . " jelasnya .

"ya..tidak apa-apa " Somi menjawabnya dengan suara yang pelan , lebih tepatnya dengan bisikan , masih dalam keadaan terkejut . Mata laki-laki itu kemudian jatuh ke arah telefon genggam Somi yang sudah retak , " Ehhhh... sepertinya telefonmu jatuh karenaku , bagaimana ini ." Ia menunduk, mengambil telefon genggam Somi .

" Gwaenchanha , aku bisa pergi ke service hp . " Somi merebut hpnya dari genggaman laki-laki itu dengan pelan . " Jinjja ? " Ia membesarkan matanya . " Ini , ambillah . " Ia mengeluarkan sejumlah uang .

" Tidak usah . " Somi mendorong tangan laki-laki itu , mengisyaratkan untuk mengabil uangnya kembali . " Tidak apa-apa , ambil saja . " laki-laki itu kembali memajukan uangnya . " Shiroyo ." Somi mengambil uangnya lalu memasukannya ke dalam kantong baju laki-laki itu .

" Aigooo.... baiklah," Ia mengeluarkan sebuah kertas dan pen . " Ini nomor telfonku , kalau kau membutuhkan uang atau apa pun itu , telfon aku . Kau sudah membantuku menghindari bodyguardku , jadi anggap saja ini sebagai balasanku . "

Somi mengambil kertas itu ." Emm , arraseo. " "Park Jimin , salam kenal" Ia mengulurkan tangannya . " Jung Somi "Somi menjabat tangannya .

deg !

" HEOLLLL" mata Somi membesar ,bahkan hampir copot dari kepalanya." Kau anak dari ketua A Company yang sedang booming itu ?!!!" Somi hampir menjerit . Somi tidak bisa mempercayai apa yang baru Ia dengar . Park Jimin , laki-laki tampan yang sangat popular di kalangan gadis-gadis SMA karena wajahnya yang tampan , senyumannya yang manis , sikap yang baik , dan yang paling penting , Ia adalah anak dari A Company , salah satu perusahaan terkaya di Korea Selatan . Memang Somi tidak pernah melihatnya dalam bentuk foto maupun video , hanya saja , siapa sih yang tidak kenal cowok imut itu ?

Jimin melihat ke arah jam tangannya , " Emmm , sepertinya aku harus pergi . Sekali lagi terima kasih , annyeong Somi-ya " Ia tersenyum manis kepada Somi , berlari pergi .

Wajah Somi memerah , terpesona dengan senyuman laki-laki tampan itu . " daebak... " bisiknya pelan, memperhatikan setiap langkah yang diambil oleh Jimin .

•~•~•
Haihaiiiii , makasih buat yg udh baca fanfic pertama yang kubuat . Maap klo jelek , masih amatiran heuhehe XD

very cute book's cover thanks to @sprinklesomesuga ❤️❤️
gravittae

•fatedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang