2:2

128 23 5
                                    

Narasi ini diawali dengan Mingyu yang berangkat terlambat. Gila bae terlambatnya lamaa banget. Mending lima menit, lah ini hampir tiga puluh menit.

Awalnya antara bingung, mau ditulis alfa atau mau dibiarin dulu. Tapi akhirnya dia berangkat, dan berakhir di ruang guru.

Pas udah selesai dimarahin, Mingyu balik ke kelas, terus disambut tawa dari Junhoe, Donghyuk, Jungkook, Dokyeom, Bambam, sama Yugyeom.

Mampus nggak tuh, udah dimarahin, masih diketawain.

Nasib lo Gyu.

Terus yaudah mereka pelajaran, istirahat, terus pelajaran lagi.

Malez diceritain karena q malaz.

Terus bel istirahat bunyi. Murid-murid berhampuran keluar. Nah bahasa gue apaansi.

Jadi, di istirahat ini saya ceritakan, karena ada sebuah kejadian...

Jiho, Minkyung, Dokyeom, sama Jaehyun dan kawan-kawannya itu punya kakel super, namanya Kak Bobby.

Super sekali. Tapi sama Dokyeom ya, sebelas-duabelaslah. Jangan heran, muridnya spesial semua, wkwk.

"Deka!" panggil Kak Bobby pas kebetulan ada Dokyeom lagi didepan pintu. Penjaga pintu emang.

"Apa?"

"Anak kelas lo ada yang bawa kamus?"

"Bentar, gue tanyain dulu. WOY ADA YANG BAWA PENGHAPUS?" teriak Dokyeom, yang lain pada ngegeleng,

"Kamus Ka, kamus." kata Kak Bobby, "Yaiyaa, WOY PENGHAPUS WOY."

"Kamus goblok."

"Mas Bobby yang dirahmati Allah, anak kelas gue pakenya label, bukan penghapus. Jadi gabawa penghapus."

"Makanan khas Jogja lo tai."

Makanan khas Jogja?

Oh, mungkin maksudnya Gudeg^^

Terus Kak Bobby pergi gitu, mukanya ngeselin banget tai. Yah, jadi abis itu bel istirahat berakhir bunyi. Tinggal dua mata pelajaran lagi terus pulang.

Rencananya, mereka mau ngedata ukuran anak sekelas. Yah mau bikin kaos kelas biar hitz kekinian gituu.

Yah jadi adalah agar supaya sebagai seperti itu h3h3.

Mereka udah duduk di tempat masing-masing. Seperti biasa, Jaehyun, Dokyeom, Jiho, Minkyung. Pelajaran hari ini, Seni Rupa.

Sang guru masuk. Nama  bapaknya, Park Hyungsik. Guru seni rupa.

"Jadi, seperti tugas kita yang sudah dibahas kemarin, kita akan belajar menulis huruf double. Yah, mulai digambar yang simetris, harus sama semua ukurannya. Bisa dimulai, saya tinggal dulu ya, mau ngajar yang mau lomba." kata Bapak Hyungsik terus pergi gitu aja :) tipe guru yang dikaporitin sama murid.

Terus pada mulai gambar yang simetris dan sama semua ukurannya.

Sampe pada stres tuh,

Tau huruf double nggak? Ini loh

Tau huruf double nggak? Ini loh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Classmate -97Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang