Sampai pada akhirnya, aku menemukan sebuah titik. Dimana sebuah titik tersebut adalah akhir dari aku merindukanmu. Dimana sebuah titik tersebut adalah akhir dari jemariku untuk menuliskan segala sesuatu tentangmu.
Baru ku sadari, tidak akan ada habisnya jika aku masih melakukannya. Karena nyatanya kamu sudah tidak peduli. Yang ada waktu produktifku akan terbuang sia - sia karena ilusi tentangmu.
Aku baru menyadari bahwa kamu hanyalah sebuah ilusi yang tersesat pada labirin hati dan pikiran. Ya, hanya sebuah ilusi yang takkan bisa menjadi nyata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rindu dan Benci yang Berakhir
PoetryTerimakasih pernah singgah pada hati ini. Walaupun hanya dalam waktu singkat. Hanya saja, satu hal pintaku. Jangan ketuk kembali pintu hati ini ketika sudah terkunci untukmu