PART 4

26 1 0
                                    

"Uhh...sebel,dasar cowo gak punya perasaan,"  ujar Ve kesal setelah ia sampai dikamarnya.

"Awas aja ya lu,kalo gue gak sayang udah lama gue pintes lo jadi kertas,ARGHHH...!" teriak Ve

"Woy curut,ngapain lo teriak-teriak? Putus cinta?" tanya  Raka yang sudah ada di depan pintu kamar Ve

"Apaan sih lo,gak usah sok tau ya, ikut campur aja," cibir Ve masih dengan membelakangi abangnya karena ia tidak mau sampai Raka tahu bahwa dia menangis

"Gimana gak mau ikut campur coba? Lo tuh ganggu orang rumah tahu gak? Suara lo itu kaya terompet rusak," ujar Raka sambil berjalan mendekati adiknya dan memperhatikan wajah adiknya. Ia terkejut

"Astaga, curut lo nangis?" tanya Raka pada adik semata wayangnya,yang ditanya hanya diam.

"Masalah apa sih? Bryan?" tanya Raka dan hanya dibalas anggukan kepala oleh Ve

"Kan gue udah bilang sama lo gak usah ngarepin dia,emang dia buat apa sih sampe lo bisa nangis gini?" tanya Raka pada adiknya. Ve

"Dia mesra-mesraan sama si cabe cabeannya om om" jawabku pada Raka dengan mulut yang manyun kedepan

"Cabe-cabean om om? Emang siapa sih yang lu maksud? Yang jelas dong ngomongnya biar gue juga tahu," tanya Raka bingung

"Ihh...ituloh si Lia. Abang tau kan?" ujar Ve masih membayangkan kejadian tadi

"Ohh si Lia anaknya om Prawiro itu?" jawab Raka mengerti

"Iya. Sebel banget dah gue. Gue kirain tadi Bryan nanya kado yang bagus untuk cewe itu dia mau ngasiin gue kado,eh ternyata dia malah mau ngasih kado buat cabenya om om," ujarku panjang lebar meluapkan kekesalanku.

"Yaelah,kalau itu mah lu aja yang kepedean mau dikasiin kado sama Bryan. Mana ada orang yang mau kasih kado nanya sama orang yang mau dikasiin itu. Lu udah kelas berapa sih Ve, bego banget jadi orang," ujar Raka menahan ketawanya.

"Yaelah bang,lu malah belain si cabe udah seh lu ngganggu banget mendingan lu pergi aja tuh bantuin papa nyuci mobil biar uang jajan lu ditambah," ujar Ve mengusir Raka

"Iya iya gue pergi. Lagian siapa juga yang betah dikamar lo lama lama nanti yang ada gue diterkam lagi disini soalnya ada macan ngamuk. Ihh gue takutt," ujar Raka sambil berlari ketika Ve ancang ancang ingin melemparnya menggunakan bantal.

"Ihh... Bang Rakaaaa," teriakan Ve menggema diseluruh rumah.

⭐⭐⭐⭐⭐

"Ve,nyontek PR lo dong," ujar  Jessica memburu Ve yang baru masuk di didalam kelas.

"Sabar napa? Orang baru masuk kelas udah langsung nyosor aja kayak bebek yang belum dikasiin makan 1 tahun," ujar Ve sambil berjalan ke tempat duduknya yaitu disebelah Jessica

"Lo bulang gue bebek? Jahat banget sih lu Ve," ujar Jessica sambil memanyunkan bibirnya

"Iya iya gak lagi," ujar Ve

"Ehh Ve si Bryan berangkat bareng Lia ya?" tanya Jessica berbisik

'Mana gue tahu," jawab Ve sekenanya

"Itu,lo liat dehh mereka jalan bareng," ujar Jessica sambil menunjuk Bryan dan Lia yang sedang berjalan masuk kedalam kelas. Merasa diperhatikan Bryan tersenyum kearah Ve.

"Terserah mereka aja deh,gue kayaknya udah gak kuat lagi suka sam dia,soalnya dia sama gue itu kayak matahari dan bulan yang gak akan bisa bersatu," ujar Ve mwnunjukan muka sedihnya

"Jadi lu beneran mau Move On nih?" tanya Jessica meyakinkan

"Gue usahain," jawab Ve

"Kalo gue sih ngedukung apa yang udah jadi keputusan lo. FIGHTING!" Ujar Jessica memberi semangat

⭐⭐⭐⭐⭐

"Hai Ve," ujar pria didepan Ve

"Ukhhmm.." saking terkejutnya melihat Bryan datang menghampirinya ia tersedak minuman yang ia minum

"Ehh.. hai Bry, kenapa? Lu ada perlu sama gue?" jawab Ve to the point

"Ve lo gak boleh tergoda. Lo kan bilang mau move on ayolah Ve jutwkin dia" ujar Ve dalam hati untuk menyemangati dirinya sendiri

"Ehhmm,gue cuma mau bilang maksih banget, Lia suka sama kado yang lo saranin ke gue kemarin. Sekali lagi maksih ya lo udah nolongin gue," ujar Bryan berterima kasih sambil menyalami Ve.

"Ohh,i..itu oke gak masalah" ujar Ve tak bersemangat

"Yaudah kalo gitu gue deluan yak? Soalnya Lia udah nunggu dikantin," pamit Bryan. Ve hanya mengangguk sekenanya. Ia masih terpaku mendengar ucapan Bryan. Sebegitu sukanya kah Bryan dengan Lia. Tidak disadari air mata Ve mengalir begitu saj. Cepat-cepat dia mengelap air matanya menggunakan punggung tangannya sebelun orang mengetahui bahwa ia menangis. Tanpa dia sadari ada seseorang yang memperhatikannya dari kejauhan

"Lo suka ya sama Bryan?" tanya seseorang yang memperhatikannya dari kejauhan tadi dan sekarang berdiri tepat dibelakangnya

"E..elo?" ujar Ve terbata bata karena kehadiran orang itu.

⭐⭐⭐⭐⭐

Hai guys, im come back
Sorry ya lama gak update soalnya lagi sibuk belajar semoga suka sama lanjutan ceritanya. Tetep vote dan Comment ya guys... 😁😁

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 16, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Please,Come BackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang