Kesalahan yang Sama

22 7 1
                                    

Pernahkah kau merasakan sakit yang teramat sangat?

Kau tahu kau sakit, tapi tak tahu obatnya.

Kau terluka tapi tak berdarah.

Kau terluka tapi tak kelihatan.

Ah---

Tubuhku bergetar menahan pilu yang menyesakkan dada.

Meremukkan jantungku namun tak jua membuatku menumpahkan airmataku.

Airmata yang seolah telah kering.

Lelah oleh tangisan terus menerus selama setahun belakangan ini.

Sakitnya bagai dihantam palu besi, membuatku ingin mati saja---

Tapi aku tak bisa.

Kegagalan pada cinta sebelumnya kini kembali terulang pada cinta kali ini.

Cinta yang ku pikir tulus itu, yang kuberikan ketulusanku, dibalas pengkhianatan yang kejam.

Salahku--- yang selalu memimpikan akhir yang indah bagai dongeng.

Salahku yang hanya menginginkan figur orang tua bagi anak-anak kami kelak.

Salahku yang percaya pada tipu daya yang sama.

Iming-iming komitmen dan kesetiaan yang selalu ku dambakan.

Salahku....

Tetapi terjatuh dua kali juga bukan pilihanku, kau tahu?

Aku sungguh ingin mati saja.

Tapi itu tidak akan memperbaiki apapun.

Ah--- ini menyesakkan.

Pernahkah kau merasakan yang kurasakan?

Bisakah kau katakan padaku caramu menyembuhkan hatimu.

Sebab aku tak tahu lagi cara menata hatiku yang telah hancur untuk kedua kalinya.

Apakah aku akan sanggup untuk kembali percaya pada cinta?

Entahlah...

Aku takut.

Aku Dia dan Catatan Kecil tentang CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang