15 - End

811 96 7
                                    

Kuliah, bukan hal yang enteng. Berat banget. Mulai dari pelajarannya, tugasnya, ah, udahlah.

Gue kuliah masih di kota tercinta, bareng sama Yuki, Mark, plus Haechan.

Rutinitas anak rajin, setiap 3 bulan sekali ketemuan di tempat yang beda karena semuanya kuliah di kota yang beda beda.

Btw, gue masih nyimpen ini.

Btw, gue masih nyimpen ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Itu bunga yang diawetin. Gue udah simpen itu dari dulu. Awalnya, itu bunga buat gue kasih ke Yuki waktu perpisahan SMA. Tapi gue ga jadi ngasih, karena bertepatan sama harinya Mark nembak Yuki. Yakali gue juga ngasih, bisa dicap pengacau.

Sampe sekarang, bunga itu masih ada di kamar gue, kesimpen dengan rapi di atas lemari, walaupun selalu berdebu dan gue bersiin dua hari sekali.

Btw, gue berhasil move on dari Yuki karena gue udah bener bener ikhlas. Gue serahin semuanya ke Mark.

Gue cukup jaga Yuki di masa kecil sampe masa remajanya. Biarin Mark yang bahagiain Yuki dari masa remaja sampe masa tua nanti.

Hari ini, anak rajin bakal meet di tempatnya Jaemin. Kota yang jaraknya sekitar 200km dari sini. Gue, Mark, Yuki, sama Haechan udah siap buat pergi, pake mobil Mark.

"Ayoo berangkat!" Yuki masih cerewet sampe sekarang, gue suka liatnya.

Gue duduk di belakang sama Haechan. Haechan seneng, karena mau ketemu Koeun.

I just wanna dance, with you~

"Halo?"

Yuki dapet telfon.

"Di mobil lah."
"Mau ketemuan kan, tempatnya Jaemin."
"Iya."
"Ada lah."
"Pake mobil sendiri aja lah bang."

Oh, abangnya.

"Lu udah dikasih duit buat bensin masih belum cukup juga?"
"Bodo amat, pake mobil sendiri."
"Bye."

Yuki matiin telfonnya.

"Siapa?" tanya Mark.

"Abang, katanya mau nebeng, pengen ketemu Yiyang."

"Lah kenapa ga ikut aja?" tanya Mark, lagi.

"Biarin aja."

"Kan cukup satu lagi, di belakang."

"Biarin, tar kalo nebeng kesannya gimana ke Yiyang."

"Heuh, yaudah dah."

"Yuki dari dulu suka kekeuh ya," gue nimbrung.

"Di kelas aja bawel," lanjut Haechan.

"Lu tidur mulu di kelas Chan," jawab Yuki.

"Hahahah, udah udah, berangkat nih," Mark mulai nyalain mesinnya.

"YUHU!" sorak Yuki.

•••

Setelah melewati macetnya jalan, akhrinya sampe juga di tempatnya Jaemin.

Oh ya, Jaemin, Yiyang, sama Koeun ngontrak rumah yang lebih dari cukup untuk bertiga. Mereka patungan buat bayarnya. Katanya, ini lebih hemat daripada ngekost.

Kali ini acaranya di rumah mereka. Semua udah datang, lebih tepatnya, rombongan gue yang terakhir datang.

Cewek cewek ya biasa, teriak gajelas dan peluk pelukan.

Cowok? Peluk pelukan juga, ya tapi tau lah, sikap cowok kalo ketemu temen lama, kayak gimana.

"Ini semua gue yang masak," ujar Jaemin.

"Halaaah, dusta itu, yang masak tu gue ama Koeun," jawab Yiyang.

"Tapi kan gue tukang motong motong semua bahan."

"Motong doang, yang masak bukan lu," timpal Koeun.

Semua ketawa.

Receh semua.

Semuanya ngobrol, ketawa, flashback, terus makan.

Biasanya, datang pagi, pulang malem. Tadi, gue sampe sini jam 9 pagi. Sekarang udah maghrib. Gak kerasa.

"Ehem," Haechan bikin semua ngelirik ke arah dia.

"Apaan sih," Koeun langsung sewot.

Koeun lagi berdiri, Haechan langsung berlutut depan Koeun.

"Ecan! Ngapain siiih?!"

"ACIEE."

"Gini, mungkin gue ga seromantis Mark, tapi gue tetep mau lu jadi milik gue."
"Gue ga pinter bikin skenario, lu tau sendiri, gue orangnya gimana."
"Lu mau kan, Koeun?"

"WAAAAHH."

"UDAH EUN TERIMA."

"EDAN AE BOSKU."

"Iya," jawab Koeun. Pipinya memerah.

"Makasih," Haechan seneng.

"PAJAK JADIAN BISA NIH."

"DELIPERI PIJA HAT."

"Bisa diatur," jawab Haechan.

.

Semuanya asik makan pizza berbagai rasa hasil traktiran Haechan yang baru jadian.

Semuanya asik nonton dan masih juga ribut, obrolan kaga pernah ada habisnya.

Tiba tiba..

"Eh semuanya," Renjun ngomong, bikin suasana jadi hening dan mata tertuju ke Renjun.
"Ini," lanjutnya sambil keluarin sesuatu.

"Datang yaa," Hina ikutan.

"HAAAAH? UNDANGAN?!!!!"

Semua kaget.

Renjun ama Hina cuma ketawa kecil, malu malu.

•••

ASIK TAMAT EHEHE.
MAKASIH BUAT SEMUANYA YANG SETIA BACA CERITA GAJELAS AKUUU, YANG SELALU KOMEN, YANG SETIA NGEVOTE, POKONYA MAKASIHH! BUAT PEMBACA GELAP JUGA AKU UCAPIN MAKASIH BANYAAAK, TANPA KALIAN PASTI CERITA INI GAADA APA APANYAA.

TUNGGU CERITA SELANJUTNYA YAYAYAYAA

MAKASIH SEKALI LAGII

PELUK HANGAT DARI ZARAA!!!!

Only one✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang