Bagian 6

34 0 0
                                    

Hari Minggu adalah hari yang menyenangkan bagi orang-orang, karena hari itu merupakan hari dimana orang-orang akan menghabiskan waktunya tanpa ada aktivitas yang menggunakan otak kiri atau bisa dibilang bahwa hari minggu merupakan hari dimana orang-orang terbebas dari hal-hal seperti belajar, bekerja dan beberapa hal lain yang menguras tenaga karena berpikir.
Walaupun begitu, tidak semua orang yang mempunyai pemikiran seperti itu. Meski hari minggu adalah hari yang menyenangkan, Dante malah berpikiran kalau hari minggu adalah hari yang membosankan. Biasanya, Dante dan teman-temannya pergi berpetualang untuk mencari bahan praktikum pada hari minggu dan kegiatan itulah yang membuat hari minggunya terasa tidak bosan. Namun karena pada praktikum selanjutnya bahan-bahannya disediakan oleh kampus, maka pada hari minggu ini, Dante dan teman-temannya tidak mencari bahan praktikum, dan akhirnya hari minggu Dante  kali ini kembali membosankan.

Smartphome Dante bergetar. "Halo Assalamualaikum." Jawab Dante. "Ada apa Sheila?."

"Waalaikumsalam, nggak apa apa kok Dante. Kamu sudah berangkat kesini?." Balas Sheila.

"Iya, ini aku sudah mau berangkat kesana." Jawab Dante yang sedang memasang sepatu dan meletakkan smartphone ketelinga kanan dan dikepitkan oleh bahu kanannya sehingga Dante bisa menelfon sambil memasang sepatu.

"Owh begitu ya, kalau begitu kamu hati-hati ya." Ucap Sheila.

Beruntung Sheila menelfon Dante pada pagi hari tadi. Sheila meminta tolong kepada Dante untuk melihat dan menilai latihan persiapan acara drama yang akan diadakan di kampus Sheila. Karena merasa hari minggu ini dia tidak mempunyai kegiatan, Dante langsung mengiyakan permintaan Sheila.

"Kamu tau dimana kampusku kan?." Lanjut Sheila dengan nada bercanda.

"Haha yaa tau lah." Jawab Dante

"Aku kira kamu tidak tau, hehehe."

Dante mengetahui tempat Sheila kuliah karena melihat profil instagram Sheila.
Setelah selesai memasang sepatu, Dante langsung berangkat. Dante tidak pamit ke tante karena tantenya sudah berangkat kerja dan neneknya pergi kepasar. Dante  memasang gembok rumahnya dan berangkat lewat pintu belakang.

*******

Dante menaiki bus trans padang seperti biasanya, dan ini adalah kali keduanya dia menaiki trans padang yang bertujuan ke Lubuk Buaya, lebih tepatnya di daerah Simpang Kalumpang. Cerahnya hari menambah semangat Dante untuk pergi berjalan menikmati sebagian daerah kota Padang.

Suasana didalam bus sangat sepi, penumpang didalamnya bisa dihitung dengan jari. Wajar saja, karena hari ini orang-orang biasanya pergi berlibur keluar kota menggunakan kendaraan pribadi.

Dante duduk dikursi, mendengarkan lagu melalui headdet sambil menikmati hembusan AC yang membuat nyaman didalam bus.

Petugas trans datang menghampiri Dante. "Turun dimana mas?." Tanya petugas itu kepada Dante.

Dante kemudian melepaskan headset dari telinganya. "Di Simpang Kalumpang mba." Jawab Dante. Dia sudah mengetahui apa yang dikatakan petugas trans itu walaupun tadi Dante menggunakan headset. "Ini ongkosnya mba." Dante menyerahkan uang yang terdiri dari tiga lembar uang seribu dan satu koin lima ratus.

"Baik, ini karcisnya mas."

"Terima kasih mba." Jawab Dante sambil memasangkan lagi headset ke telinganya dan kemudian turun dari bus.

Dante menyeberang jalan, dia berjalan ke arah kampus Sheila. "Masih jam 9, gue masih punya waktu untuk berjalan kaki." Ucap Dante sambil melihat jam di smartphonenya dan kemudian memasukkan kembali smartphone yang dicoloki headset kedalam saku celananya.

Terdengar suara tukang ojek dari pangkalan ojek di dekat jalan kecil arah kampus Sheila yang bersorak mencari penumpang, namun Dante tidak menghiraukannya karena dia lebih memilh berjalan kaki, sekalian olahraga.

Just YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang