Bagian 8

57 0 0
                                    

Kampus biru FMIPA UNP, terlihat banyak mahasiswa yang nongkrong di DPR. Ada yang sedang sibuk mengerjakan tugas, ada yang sibuk menikmati wifi, dan ada juga yang cuma menikmati angin yang berhembus. Dante dan teman-temannya terlihat sedang nongkrong di salah satu tempat duduk DPR.

"Syarif, kalau udah selesai tugasnya, bagi ke gue ya !?." Ucap Yogi yang duduk di sebelah Syarif.

"Gue juga rif." Ucap Rudi.

"Oke deh siip." Syarif mengiyakan. "Tapi jangan sama persis tugasnya, kalian harus ubah-ubah sedikit kalimatnya." Lanjut Syarif.

"Oke deh, itu mah bisa diatur." Ujar Rudi.

Tiba-tiba Aldo datang. "Eh, lo lagi ngerjain tugas?." Ucap Aldo dengan nafas yang sesak karena berlari dari labor Biologi.

"Iya." Jawab Syarif. "Kenapa ? Lo mau juga ?." Lanjut Syarif.

"Mau, tapi kalau boleh sih." Jawab Aldo.

"Halah, gaya lo kayak sama orang lain aja." Ucap Syarif. "Mana flashdisk lo !?." Ucap Syarif kemudian menyodorkan tangannya.

"Hehehe, lo emang baik rif." Jawab Aldo sambil tercengir.

Syarif menoleh kearah Dante. "Dante, lo mau juga?." Tanya Syarif.

Dante tidak mengiraukan, karena sepertinya Dante sedang termenung sehingga dia tidak mendengar Syarif memanggilnya.

Syarif mendekati Dante. "Woy Dante." Tegur Syarif kemudian menepuk pundak Dante.

"Eh iya, ada apa?." Dante kaget karena ditegur Syarif dengan nada yang mengagetkan.

"Flashdisk lo mana?." Ucap Syarif.

"Flashdisk?." Ucap Dante heran. "Buat apaan?." Tanya Dante lanjut sambil mengerutkan kening.

"Buat mengcopy film. Ya buat mengcopy tugas laah." Jawab Syarif. "Lo mau tugas yang dikasih dosen tadi nggak?."

"O iya ya, gue mau." Ucap Dante kemudian mengeluarkan flashdisk dari saku celana. "Nih flashdisk gue." Dante menyerahkan flashdisk ke Syarif.

Yogi menoleh kearah Dante. "Mikirin apa sih lo Dan?." Tanya Yogi ke Dante. "Dari tadi lo bengong aja." Lanjutnya.

Aldo memulai leluconnya. "Palingan lagi mikirin anak Dante sama Jesika, hahahah." Ujar Aldo.

"Atau mikirin Yani yang sedang hamil?." Rudi menambah dengan lelucon versi dirinya.

Dante menoleh kearah Aldo dan Rudi. "Ini bocah berdua, kalau nggak Jesika pasti Yani, kalau nggak Yani pasti Jesika." Balas Dante. "Udah deh lebih baik, Jesika buat Aldo dan Yani buat Rudi. Gampang kan!?." Dante membalas lelucon Rudi dan Aldo yang membuat Syarif dan Yogi tertawa.

"Hahaha bener banget tuh." Ucap Yogi sambil tertawa.

"Diem lu gi, kampret bener kalian." Jawab Aldo.

Syarif dan Yogi kemudian perlahan menghentikan tawa nya. "Udah deh, jadi Dante lo lagi mikirin apaan?. Masih masalah Deari?." Yogi mulai bertanya.

"Haduh gue kan udah nyaranin lo cara-cara buat ngelupain dia, masih belum kerjakan?." Ujar Syarif.

Dante memulai pembicaraan. "Gue bukan mikirin itu." Jawab Dante. "Gue lagi mikirin hal yang lain." Lanjutnya.

"Masalah apa?." Tanya Syarif sambil mengetik keyboard laptopnya.

Dante terdiam sejenak. "Ah nggak usah dibahas deh. Mending ganti topik aja." Ucap Dante sambil mengeluarkan sebuah buku. "O iya, kemaren gue udah menghapus foto Deari." Lanjut Dante.

Just YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang