Bagian 10

15 0 0
                                    

Suasana kampus sangat ramai. Seperti biasa, Dante dan rombongannya duduk menikmati kencangnya koneksi internet menggunakan wifi kampus. Waktu itu, mereka ditemani oleh beberapa teman cewek sekelas, yaitu Putri, Sari dan Amanda. Sambil menunggu kuliah berikutnya, mereka mengisi waktu luangnya dengan bercerita-cerita. Saat sedang asik bercerita, pandangan Dante mengarah kepada Melani yang sedang melirik Dante dengan tatapan yang tajam. Dante heran apa maksud dari tatapan Melani.

"Liatin siapa sih?." Ujar Syarif yang memperhatikan Dante.

"Ah, nggak kok, nggak liatin apa-apa." Ujawab Dante.

Syarif kemudian menoleh ke belakang, mencoba melihat apa yang di perhatikan Dante.

"Lo liatin Melani?." Tanya Syarif lagi.

"Gue nggak sengaja melirik kearah dia."

"Kalau nggak sengaja, kenapa lama banget lo ngeliriknya?!." Ujar Syarif kemudian.

"Soalnya, pas gue menoleh kearahnya, dia memandangi gue dengan tatapan yang tajam." Jelas Dante. "Ga biasanya dia kayak gitu." Lanjut Dante.

Putri yang awalnya tak tertarik dengan pembicaraan Dante, kemudian ikut berbicara.

"Ya elah Dante, jadi lo nggak ngerti maksud Melani?." Ucap Putri mulai merespon.

Dante menggeleng ringan kepalanya.

"Dasar, dimana-mana cowok memang begitu semua."

Dante dan Syarif saling berhadapan, mereka mengerutkan kening sambil menaikkan kedua bahunya, seolah tidak mengerti apa maksud dari perkataan Putri.

"Tuh kan, cowok itu memang bodoh, iya kan Tomy?!." Ucap Putri ke kucing lab yang bernama Tomy, seolah Putri menyindir Dante dan Syarif.

"Apaan sih maksudnya? Ga ngerti gue." Ujar Syarif.

Sari menyambut pembicaraan Syarif. "Intinya, kalian para lelaki mestinya harus lebih peka dengan tingkah laku dan beberapa bahasa tubuh yang dinampakkan oleh para wanita." Tutur Sari menjelaskan.

Dante memperlihatkan ekspresi yang menandakan kalau dia masih tidak mengerti dengan penjelasan Sari.

"Fiuh, cape deh." Keluh Sari.

"Emang lo beneran nggak tau sama sekali Dan?." Tutur Amanda mulai berbicara.

"Nggak tau apa nya?." Tanya Dante heran.

"Ya itu si Melani?!." Ujar Amanda.

"Tau lah, si Melani kan anak kelas kita, ya gue tau lah siapa dia." Ujar Dante.

"Haduh, bukan itu maksud gue!!." Ucap Amanda.

"Terus apaan?." Tanya Dante.

"Jika laki-laki adalah kasus, berarti wanita adalah misteri." Ucap Yogi. "Lo ngerti ga maksud kata-kata itu?." Tanya Yogi.

"Enggak." Jawab Dante.

"Kita sebagai cowok harus mengerti dan memahami cewek, karena cewek itu memang penuh misteri." Jelas Yogi.

"Nah, Yogi aja ngerti." Ujar Sari. "Intinya, lo harus cari tahu maksud dari bahasa tubuh dari setiap cewek." Lanjut Sari.

Dante menoleh lagi kearah Melani yang kebetulan tidak lagi melihat Dante. "Apa sih maksudnya?." Tutur Dante dalam hati.

*******

Lobi gedung perkuliahan FMIPA UNP diramaikan oleh berbagai mahasiswa, ada yang baru selesai kuliah, dab ada pula yang menantikan kuliah selanjutnya. Melani duduk dikursi lobi, angin sejuk yang berhembus membuatnya lebih nyaman membaca buku.

Just YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang