5. Celana Dalam

1.1K 39 3
                                    

Rayyan tidak dapat fokus terhadap materi yang sedang disampaikan oleh Ibu Nila guru Sejarah nya. ya, siapa yang mampu fokus belajar tentang masa masa penjajahan Belanda dulu. yang ada penjelasan dari Bu Nila seperti Nina Bobo bagi siswa apalagi ini adalah jam krisis. jam pelajaran terakhir yang dimana tubuh sudah lelah dan pikiran kemana mana. begitu juga Rayyan. hari ini adalah latihan pertama untuk eskul voli di sekolahnya. Ia dan Aldo tidak jadi ikut eskul Basket disekolahnya karena jadwal eskul antara keuduanya bentrok maka mereka harus memilih salah satu. dan mereka memilih voli.
untung Rayyan ingat untuk membawa baju latihan. yang memang sudah di siapkan nya dari semalam. itu juga atas paksaan dari Aldo untuk langsung memasukan ke dalam tasnya agar besok pagi tidak lupa.

Akhirnya bunyi yang paling di tunggu tunggu pun muncul. bunyi yang mampu menyegarkan seluruh siswa Smk 19. bunyi bel pulang sekolah.
Sedetik setelah bel berbunyi Rayyan dengat cepat memasukan buku dan alat tulisnya ke dalam tas. setelah berdoa Rayyan langsung melesat keluar menuju kelas sahabatnya.
Rayyan mengintip melalui jendela terlihat seisi kelas 10Perkantoran-II sedang berdoa. setelah Pak Casnoto keluar ia langsung masuk ke kelas sahabatnya itu. beberapa teman kelas Aldo ada yang menyapa Rayyan. bahkan ada juga yang mengatakan "Pasti mau ketemu Aldo." "Nempel mulu ya berdua kaya perangko." yang hanya di balas senyuman yang berupa ringisan oleh Rayyan. Ia menduduki kursi di depan meja Aldo. memerhatikan sahabatnya yang sedang membereskan isi di dalam tas nya. Setelah meresleting tas dan mengecek kembali kolong meja Aldo tersenyum "Yuk turun" sambil tersenyum. Rayyan mengangguk semangat lalu mereka segera turun menuju lapangan.

Mereka bergabung dengan anak eskul voli lainya dan mengambil tas sepatu. yang berisi baju latihan dan sepatu untuk latihan.
"Yah Be kamar mandi nya penuh." keluh Rayyan yang melihat pintu kamar mandi tertutup.
Lalu 1 orang keluar. orang itu tidak begitu dikenal oleh Aldo dan Rayyan yang sepertina kakak kelas mereka. mereka saling melontarkan senyum sekedar untuk menyapa.
"Yaudah itu kosong. yuk" ajak Aldo yang melangkah lebih dulu. Rayyan membuntuti dari belakang. tapi ia berhenti di depan pintu.
"tapi gue mau pipis." Rayyan memegangi bagian selangkanganya.
"yaudah kenapa? lu gak nyuruh gue buat pegangin kan? kencing tinggal kencing." kata Aldo yang memegang pintu. setelah Rayyan masuk pintu langsung ditutup dan dikunci. Aldo mengahadap ke pintu sedangkan Rayyan mengahadap ke wc. selagi membuka ikat pinggang dan menurunkan resleting "jangan ngintipin gue lu. awas jangan nengok ke belakang nanti gw siram." kata Rayyan yang bernada sedikit mengancam. Aldo hanya terkekeh sambil menggeleng.
Aldo telah mengganti baju dan celananya sembari merapihkan baju seragam ia melirik sahabatnya. "ciyee pake 'biru'." Rayyan langsung buru buru menaikan celana latihanya. "kan gue bilang jangan ngintip!!" omel Rayyan yang tangan nya sudah melayang ke wajah Aldo untuk mendorong agar tidak melihat ke arahnya. "tumben yang spider-man kemana?" Aldo tertawa kecil. "ya udah enggak gue pake lah! itu kan waktu Smp ih!" omel Rayyan yang mulai cemberut. Aldo membuka pintu lalu berkata "Ohh gitu. terus yang mick-" "ALDOOOO!" teriak Rayyan lalu mengumpal wajah Aldo dengan seragam sekolah yang telah ia lipat.
Aldo masih tertawa sampai mereka keluar sedangkan Rayyan menahan emosinya yang membuat wajahnya sedikit memerah.

"lu kenapa do? ketawa sendiri?" tanya Kirana sesampainya mereka untuk menaruh pakaian.
"lu yakin mau tau ran?" tawa Aldo pecah kembali.
"Ih lu mah! bodo ah gue mau passing passingan." Rayyan mengambil bola voli lalu belajalan meninggalkan Aldo.
"hayuluh tuh ngambek pacar lu. buruan kejar nanti diputusin lu." Kirana menoel pinggang Aldo.
"ih apasi colak colek." Aldo melolot main main. menaruh barangnya lalu berlari ke arah sahabatnya.
"Apa apan barusan. sikapnya berubah drastis. aku yakin mereka tidak cuma sekedar sahabat." Kirana bicara sendiri dengan logat seperti pembawa acara gosip di tv.

Aldo menghampiri Rayyan yang sedang passing sendiri.
"yakin gamau passing passingan sama gue?" Aldo memulai pembicaraan nadanya sedikit menggoda.
"sono lu ngapain si." jawab Rayyan yang masih melakukan passing.
"udah udah oke gue minta maaf." Aldo mengambil bola yang sedang dipakai oleh Rayyan. "udah gausah ngambek ngambekan." lanjut Aldo lalu melempar bola ke arah Rayyan. dengan sigap Rayyan mem passing ke arah Aldo. walau masih cemberut tapi Rayyan tetap mau mengambil bola Aldo. Aldo tersenyum melihat tingkah sahabatnya. Baru beberapa kali mereka passing passingan Pak Syahid guru olahraga mereka sekaligus pelatih eskul voli datang. Ia membunyikan peluit tanda agar seluruh anggota eskul voli berkumpul untuk berdoa. Setelah mereka melakukan perkenalan kegiatan selanjutnya adalah pemanasan. setelah itu mereka melakukan program latihan passing berputar. dimana mereka membuat 2 baris yang saling berhadapan. dan menjaga jarak sejauh kira kira 3 meter. salah satu barisan memegang bola dan barisan satunya lagi siap untuk menerima bola dengan cara mem passing kembali bola ke barisan sebrang. setelah melakukan passing. posisi pindah ke barisan paling belakang. begitu selanjut nya mereka setelah passing berputar atau berpindah tempat ke belakang. dan bola tidak boleh jatuh. ketika Aldo dan yang lainya sedang melakukan passing berputar beda lagi dengan Rayyan. Ia berada di dekat net dengan Kirana. mereka berdua adalah seorang pengumpan atau biasa di sebut tosser. yang jelas latihan mereka sedikit berbeda dengan yang lain. dimana mereka lebih memfokuskan pada kekuatan jari jari mereka dan keahlian bermain di dekat net.

My BromanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang