Happy reading gaaeesss....
Hampir satu jam rizky dan syifa diperjalanan menuju apartemen rizky, tidak ada percakapan sama sekali saat dalam perjalanan..
Selang beberapa menit mereka telah memasuki kawasan apartemen yang tergolong sangat-sangat mewah..
Baru melihat dari luar saja sudah membuat syifa takjub..
Sebenarnya banyak pertanyaan yang ingin diajukan syifa kepada rizky, tapi syifa langsung mengurungkan niatnya karna mengingat kejadian sebelumnya dimana syifa selalu tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan ..
Yang bisa syifa lakukan hanya mengikuti perintah bos barunya itu..Syifa mendengus sekali lagi entah yang keberapa kali hari ini syifa mendengus kesal karna perlakuan rizky yang seenaknya terhadapnya..
"Bisakah anda membiarkan saya berjalan sendiri?" ucapa syifa sambil melihat tangannya yang lagi-lagi digenggam rizky
"Bisakah kamu diam saja dan cukup ikuti aku? Sahut rizky..
Lagi-lagi syifa mendengus kasar setelah mendengar jawaban rizky...
Tidak ada yang bisa syifa lakukan saat ini selain pasrah terhadap rizky..
Tanpa syifa sadari mereka telah berada di depan pintu apartemen sang bos, karna terlalu sibuk dengan pikirannya.."Ayo masuk" ajak rizky
Karna tidak ada pergerakan dari syifa sekali lagi rizky menarik tangan syifa untuk masuk kedalam apartemennya
"Ini kamarmu syifa dan disebelahnya kamarku jadi kalo misalkan kamu butuh sesuatu kamu bisa panggil aku"
"Baiklah , terimakasih tuan" sahut syifa
"Bisakah kau tidak memanggilku tuan"
"Lalu aku harus memanggilmu apa? Bos, sayang, baby, prince, atau king"
"Sepertinya panggilan sayang lebih pas di bibirmu dan aku sangat menyukai panggilan itu"
"Dasar pria gila" syifa langsung menutup pintu dengan sangat kasar setelah mengatakan itu..
"Baiklah selamat istirahat SAYANG" rizky tersenyum puas setelah mengatakan kata sayang karna rizky yakin wanitanya itu pasti sedang mengumpat kesal atas ucapannya tersebut..
Entah sejak kapan rizky menganggap perempuan yang saat ini berada di apartemennya itu adalah wanitanya , yang pasti setelah dia mengatakan itu dia tidak akan membiarkan lelaki manapun mendekati wanitanya..
Karna sesuatu yang sudah dianggapnya menjadi miliknya tidak akan pernah dia lepaskan lagi..Syifa masih gelisah di tempat tidur karna memikirkan kejadian hari ini, menurutnya ini seperti mimpi..
Sesuatu yang tidak pernah dia bayangkan sama sekali menimpa dirinya..
Karna terlalu lelah memikirkan kejadian hari ini akhirnya syifa tertidur..Pagi harinya..
Rizky sudah siap dengan pakaian kantor nya..
sedangkan wanitanya masih bingung harus menggunakan pakaian apa..Tok tok tok..
Rizky mengetuk pintu kamar wanitanya.."Sayang apakah kamu sudah siap?" Masih dengan senyuman di bibirnya.
"Sayang sayang dasar pria gila" gerutu syifa
Merasa tidak ada sahutan, sekali lagi rizky mengetuk pintu kamar syifa...
Tok tok tok....
"Sayang"
"Iya , sebentar lagi aku selesai " sahut syifa dari dalam
Setelah mendengar jawaban syifa, rizky langsung tersenyum senang dan melanjutkan langkahnya ke sofa yang berada diruang tamu...
Tidak perlu menunggu lama pintu yang masih tertutup dari tadi akhir nya terbuka dan munculah sosok yang perempuan yang ditunggu nya dari tadi..
Tanpa membuang waktu rizky berdiri menghampiri wanitanya, yang membuat syifa terkejut karna kehadiran rizky yang tiba-tiba berada dihadapannya dan langsung mengecup keningnya.."Kamu sudah siap sayang"
"I... yaa" sahut syifa gugup
"Kalau begitu kita berangkat sekarang" dengan tangan yang langsung menarik pinggang syifa..
Syifa hanya bisa mengangguk pasrah..
Rizky tidak melepaskan rangkulan dipinggang syifa dari keluar apartemen sampai memasuki mobilnya..
Tidak membutuhkan waktu lama mobil yang ditumpangi rizky dan syifa telah sampai didepan bangunan yang menjulang tinggi yang bertuliskan Nazar's corp..
Mobil berhenti tepat di depan loby kantor...
Banyak pasang mata memandang pasangan yang baru saja keluar dari mobil tersebut...
Ada yang tersenyum, kaget,entah berapa banyak ekspresi yang tergambar dari wajah karyawan sang CEO...Sang CEO tidak perduli dengan tatapan-tatapan karyawannya sedangkan perempuan yang berada disamping nya hanya bisa menundukan wajah nya yang bersemu merah karena merasa malu dengan tatapan semua orang..
Rizky dan syifa memasuki lift menuju ruangan sang CEO..
Syifa bernapas lega karna sudah terbebas dari tatapan" karyawan rizky..
Hhuuhhh ...(suara syifa membuang nafas)
"Jangan hiraukan mereka" ucap rizky
"Aku hanya tidak terbiasa ditatap seperti itu"
"Mulai sekarang biasakan lah"
"Kenapa?" Syifa mengerutkan keningnya
"Karna"...
Rizky menggantungkan perkataannya dan merapatkan tubuhnya ke tubuh syifa sehingga membuat detak jantung syifa berdetak lebih cepat dari biasanya..
Jelas sekali terlihat oleh rizky kalo wanita yang ada di hadapannya ini merasa sangat gugup.."A...paaa yang ingin kamu lakukan?" tanya syifa terbata
Belum sempat rizky menjawab tiba-tiba pintu lift terbuka..
Membuat syifa bernapas lega...Rizky dan syifa berjalan beriringan menuju ruangan rizky..
Syifa takjub dengan isi beserta tatanan ruangan rizky yang tersusun rapi...
"Sudah puas memandang nya? Kalo sudah puas lebih baik sekarang kamu ke meja mu"
Tanpa menjawab syifa langsung menuju meja kerja yang sudah disediakan rizky tepat berada di samping meja kerja nya...
"Apa ada yang harus ku kerjakan pak?"
"Cukup diam, dan menuruti perintah ku "
"Membosankan" jawab syifa cemberut
Rizky hanya terkekeh mendengar jawaban wanitanya..
Entah sejak kapan rizky senang sekali menggoda wanitanya dan itu menjadi kebiasaan barunya....................
Bersambung....