Suara tembakan pistol terdengar sangat mengerikan dianatara kesunyian malam. suaranya beradu dengan gemuruh guntur. jeritan kesakitan dari manusia tak berdosa terdengar seperti alunan musik kematian. Mayat berserakan di mana-mana meninggalkan bau anyir darah segar yang sangat kental.
Dua orang pria tengah berlari berusaha meloloskan diri dari kejaran musuh. Tubuh mereka sudah penuh dengan luka. darah bercucuran ditubuh mereka. Keringat membasahi wajah keduanya.
Sesekali mereka harus berhenti dan bersembunyi diantara bangunan saat melihat beberapa orang bersenjata lewat di depan mereka.
"Pergilah! Aku akan menghalangi mereka." Ujar seorang pria. Usianya berkisar antarar di akhir 30-an atau diawal 40-an. Ia memegang pistol di kedua tangannya.
"Tidak." tolak seorang pria lainnya dengan tegas. "Aku tidak mau pergi jika tidak bersamamu."
Pria dengan memegang pistol ditangannya mengedarkan pandaangannya ke segala arah. Mewaspadai jika ad orang yang melihat mereka.
'Ini bukan waktunya untuk keras kepala tuanku. Pergilah!" perintahnya sambil mendorong tubuh pria yang menjadi majikannya. "Aku mohon." Ujarnya memelas sambil menatap wajah tuannya.
"Bagaimana bisa aku meninggalkanmu sendiri? Kau tidak akan bisa melawan mereka. jumlah mereka terlalu banyak. Lebih baik kita pergi dari sini."
"Apa tuan ingin mereka merebutnya dari tuan?"
Pria yang menjadi tuan itu terdiam.
"Tapi.."
"Tidak tuan. Aku pasti bisa." Potongnya. "Karena aku adalah pelindungmu maka sudah kewajibanku untuk melindungimu."
"Tapi bagaimana jika mereka berhasil membunuhmu? Apa yang akan aku lakukan tanpamu?"
"Jika aku terbunuh maka kau tau apa yang harus kau lakukan tuan! Pergilah!"
***
Pria itu berlari diantara derasnya hujan. Tak dipedulikan tubuhnya yang penuh luka menjadi basah. Dia terus saja berlari tanpa arah yang jelas. Sesekali ia menoleh kebelakang memastikan tidak ada siapapun yang mengikutinya.
Tak jauh dibelakangnya, Beberapa orang pria yang terlihat mencurigakan berusaha untuk mengejar pria tersebut.
Menyadari dirinya telah diikuti, dia kemudian mempercepat larinya. Napasnya semakin memburu. Rasa takut terlihat jelas di wajahnya. Namun, rasa lelah dan perih dari luka ditubuhnya memperlambat langkahnya. Diperhatikan bangunan di sekitarnya. Matanya mencari tempat persembunyian yang aman baginya.
Saat ia hendak berlari, tiba tiba seseorang memegang pundaknya hingga membuatnya terkejut dan seketika ia menghentikan langkahnya.
"Akhirnya aku mendapatkanmu." Ujar seorang pria dengan suara beratnya.
Mata pria itu melotot. Jantungnya berdegup tak karuan. Dapat dirasakan tubuhnya memanas dan keringat bercampur air hujan mengalir dari pelipisnya turun ke wajahlalu jatuh ke tanah.
Pria itu memberanikan diri menoleh ke belakang. Pandangannya jatuh pada pria bersuara berat tadi. "K...Kau." ujarnya makin terkejut tak percaya dengan apa yang dilihatnya.
Pria dengan suara berat menodongkan sebuah pistol ke arah pria tersebut.
"Aku akan membunuhmu di sini, Tuan ku." Ucapnya dengan seringai jahat.
Doorrrr!!!!
******
Kabilasa International School. Salah satu sekolah paling populer se-Indonesia. Tempat anak orang kaya untuk saling memamerkan kekayaan. Siapa yang paling kaya, maka dialah yang paling berkuasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aaron dan Sang Pelindung
ActionApa yang anda pikirkan? Ketika seseorang yang sering dibully dan dihina menjadi sosok paling penting dan menjadi incaran setiap orang. Dan apa yang anda pikirkan? Saat seorang pemuda harus rela berada dalam bahaya cuma untuk menjaga "sesuatu" dari s...