Asmara Empat Musim

1.3K 114 7
                                    

Disclaimer: Masashi Kishimoto

Pertama kali publish di Fanfiction.net tanggal 9 Maret 2015.

Repost dari AO3

Pair: SasuNaru

Selamat membaca ...

.

.

.

AKI [ Musim gugur ]

Daun momiji menari-nari,
tertiup angin berbisik lembut
Celah kosongnya mulai terisi,
sosok pirang membuatnya kalut

Merah, kuning, orange berwarna-warni,
menghiasi hijau dari sang rumput
Senyum lebarnya secerah mentari,
melelehkan hati hingga melarut

Satu daun merah merona,
dihantarkan hembusan melewati udara
Cermin biru membuatnya terpana,
degup jantung cepat mengacaukan nada

Warna indah telah menghilang,
yang tersisa kini ranting dan cabang
Hatinya masuk area terlarang,
bergerak cepat, tak ingin berpulang

***

FUYU [ Musim dingin ]

Kapas putih menuruni bumi,
merendahkan suhu, menimbulkan sunyi
Kehangatan tubuhnya menentramkan hati,
memeluk jiwa, membuai mimpi

Butir dingin menumpuk perlahan,
keabadian beku telah dimulai
Warna karamel berbungkus bahan,
ingin dipeluk tanpa bercerai

Suhu dingin tertutup hangat,
putih salju tersapu cahaya
Sengatan listrik terasa sesaat,
darah berdesir, tanda bahaya

***

HARU [ Musim Semi ]

Kuncup plum telah mekar,
tiga minggu batas hidup
Perasaan suka semakin menyebar,
mendesak keluar, membuat gugup

Cherry blossom berkembang indah,
menyebar aroma, memanjakan jiwa
Naruto membuatnya gerah,
menguras pikiran, membangkitkan dahaga

Musim semi perlahan mengabur,
terhapus musim panas pembakar raga
Pertahanan diri telah gugur,
libido meningkat, hasrat membara

***

NATSU [ Musim Panas ]

Langit menangis selama seminggu,
diisi panas bagai neraka
Desahan erotis bagaikan lagu,
membuat hatinya semakin suka

Gerbang tori berjajar rapi,
lampion merah mengundang misteri
Dua langkah kaki memecah sepi,
berjalan bisu, menautkan jari

Langit malam dipecah warna,
berbagai bentuk, terlihat indah
Bibir Sasuke menyairkan cinta,
Naruto menunduk, wajah memerah

.

Cermin biru menatap cermin hitam,
kedua jantung berdegup, saling bersahutan
Beratapkan langit, berhias sinar temaram,
saling mengikat janji, diakhiri ciuman

.

.

.

Owari

KaleidoscopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang