TWICE - Signal pt.2 Two Way Signal

21 0 0
                                    

If I look at you and smile, you should know

I've already looked at you and smiled so many times today

If I keep talking to you, you should feel it

I keep staying by your side - TWICE

---

Berjalan diantara dua rak penuh buku membuat kepalaku berat. Aku capek banget dari dandan sejam lebih, ke bioskop, arkade, taman hiburan dan cuma istirahat sejenak di taman kota. Aku sudah dua kali mengutarakan protesku untuk pergi ke toko buku hari ini. Namun, dasar hati ini kayak udah dihipnotis apaan sampe aku berakhir disini akhirnya.

Apa lagi motivasiku selain 'yang penting bisa lama-lama bareng Noan'. Pemandangan Noan sibuk memilih-milih buku yang bagus dan menilik isi didalamnya merupakan harta karun yang berharga.

Ku raih salah satu koleksi di rak tempatku mengawasi, dan berpura-pura membaca isinya. Wajah Noan yang memliki bad boy feature dengan alis tebal dan menekuk tajam ke bawah sangat kontras dengan ketertarikannya pada buku. Dan, aku tak bisa berhenti mengagumi itu.

Ah!!! Aku ingin sekali berteriak, tapi karna ada di tempat umum aku tahu diri. Uh... This is so amazing! Beginilah nasib diriku yang hanya bisa mengagumi dari jarak jauh, padahal kita sudah punya hubungan dekat sebagai teman. Hiks.

Eh.. Eh! Noan mengembalikan buku yang dipegangnya tadi dan berjalan mendekatiku. Sepertinya dia sadar aku mencuri pandang padanya tadi. Duh.. gugup... Segera ku berancang-ancang dengan gesture tubuh se-natural mungkin. Kini, kurasakan Noan berjalan mendekatiku dari arah jam 3.

"Mel... Ini... buku-buku bagus buat persiapan ujian."

Buset. Beberapa buku agak tebal terlihat bernaung di dalam tas yang muncul di depanku.

"Bu..buatku?"

"Iya.. nanti aku yang bayarin. Aku udah punya kok di rumah. Beda sih, yang ini lebih lengkap."

"Eheheh... Udah nanti aku aja yang bayar, tapi aku review dulu wkwk"

"Yaudah. Aku liat-liat lagi yah. Gak lama aku balik kok."

Yass. Kesempatanku untuk memandangi harta karun datang kembali. Tapi, kini ditemani sebuah tas dengan buku bertuliskan 'SIAP UJIAN NASIONAL 201X'.

Sedih juga melihat tulisan Ujian Nasional disitu. Why? Karna selesai UN aku akan segera lulus. Dan, bersama-sama melanjutkan ke perguruan tinggi yang sama dengan Noan itu kayaknya sulit.

Dia ingin masuk perguruan tinggi negeri. Itu berarti beribu-ribu orang akan menjadi saingan. Aku yang pemalas gini mana mampu belajar mati-matian untuk masuk PTN. Tapi, kalau untuk Noan sih... Aku mau. Satu kampus aja gak papa. Yang penting barengan.

Tapi... kalo dia gak punya perasaan yang sama denganku, rasanya sia-sia aja berjuang untuk masuk kampus yang sama.

Tanganku tanpa sadar mengeluarkan buku dari tas tersebut.

Well, bukan genre bacaanku banget ~.~ Bahasa baku, rumus baku, ini apa juga kayak cacing-cacing aja simbolnya. Uh... Memusingkan!

"Kau tahu..."

Entah siapa disampingku dan aku tak peduli dia bicara dengan siapa. Aku tetap sibuk membuka lembar demi lembar buku di tanganku. Sebelum aku sadar ternyata itu suara Noan. Lah.. Masih disini?

"Aku masih gak habis pikir loh.. Kamu tuh... Waktu semester 1 kelas 2 pernah masuk rangking 2 umum. Kenapa setelah itu kamu malah berhenti?"

Hmm.. Maksud Noan berhenti apaan sih?

"Err.. Berhenti maksudnya?"

"Berhenti belajar. Karna sejenius apapun kamu, tetap saja orang gak ada yang cuma bisa mengandalkan 'hoki' sampe tiba-tiba dapat rangking begitu. Apalagi sebelumnya kamu gak pernah sekalipun dapat rangking kelas terlebih rangking umum. Well, kalo kamu punya akses kunci mungkin juga bisa. Tapi, kalo pun pake kunci, kenapa juga abis itu gak terus-terusan rangking? Terus buat apa juga kamu susah-susah buat masuk rangking umum? You know lah... aku gak tahan penasaran kalo udah soal sesuatu yang mencurigakan gitu."

Ahah... About that...

Hmm..

Yah, bukan cuma Noan yang terheran-heran, semua teman seangkatan juga terkena fenomena kagum campur heran pas aku hampir saja menyaingi si juara umum bertahan. Well, lebih terkejut lagi pas semester depannya aku gak masuk rangking, juara kelas sekalipun.

Aku juga bahagia, terkejut, campur bangga pas dipanggil maju sebagai rangking 2 umum. Tapi, kalo mau ditanya alasan dibaliknya?

Haha... Hintnya yang jelas cowok disampingku.

---

Trying to let you know

Sending you a sign, sending a signal

I must let you know

Sending you a sign, sending a signal - TWICE

---

To be continued...

Sorry kalo ceritanya kepanjangan..

I hope u can give me feedback:) Gomawo:D

The One In Music VideoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang