Chp 16: Mereka memiliki ikatan.

8.6K 756 161
                                    



Aloha, Saya kembali.





***

Semua bentuk kehidupan memiliki ceritanya masing-masing, waktu pun berjalan tanpa peduli siapa yang tertinggal atau yang jalan beriringan. Waktu hanya tahu bahwa selalu ada yang datang begitu pula halnya dengan yang pergi, seterusnya berputar seperti itu. Kehidupan Nu juga sama, ada yang datang, banyak pula yang pergi. Trimester ketiga kehamilannya, ada orang-orang baru yang masuk dalam kehidupannya, menciptakan lingkaran-lingkaran kecil disekelilingnya. Nu tidak keberatan tetapi tidak juga membiarkan mereka masuk terlalu dalam, hanya Bru dan calon anak merekalah yang akan berada dalam lingkarannya. Lingkaran spesial miliknya, sebuah lingkaran yang ia jaga dengan baik. Pada dasarnya setiap lingkaran tidaklah selalu kokoh, kadang lingkaran itu sangat rapuh dan mudah sekali untuk digoyahkan, bahkan oleh hal-hal yang sepele.

Seperti pagi ini, lingkaran mereka diuji, "apa Bru tidak memberitahukan mu, Nu?" kening Ahmad bertaut melihat Nu yang menatapnya tajam. Dia harus menyelamatkan diri dari amukan seorang pria hamil.

Muka Nu tegang menahan marah, "dia tidak membahas hal itu dengan ku, dok!"

Ahmad mencoba menenangkan Nu, tetapi ia gagal, pria hamil itu masih mempertahankan raut wajah marah dan jengkelnya. "Dia pikir bisa seenaknya seperti itu? APA PENDAPATKU TIDAK PENTING?"

Ahmad bergedik ngeri, bukan tanpa alasaan ia bersikap seperti itu, ia sering mendengar dari Lala bagaimana sahabatnya itu ketika marah. Mirip Singa yang lupa diberi makan. "Mungkin, dia lupa... " Ahmad bersuara pelan.

"Dia memang seperti itu, mana mau minta pendapat ku!"

Nu sangat kesal, Bru selalu memutuskan segala sesuatu tanpa persetujuannya. Bagaimana bisa kekasihnya itu menggagas Nu untuk menjalani persalinan normal, Nu benar-benar kesal.

Ahmad hanya bisa tersenyum aneh, sejujurnya ketika Bru mengatakan bahwa mereka akan mempersiapkan Nu untuk menjalani persalinan normal, Ahmad keberatan dengan gagasan itu. Ia sangat mendukung ketika Ades menyuarakan penolakannya tentang rencana itu, mereka berdua tidak akan mengambil resiko membiarkan Nu menjalani persalinan normal yang belum tentu aman untuk Nuary sendiri. Bagaimana pun, Ahmad tidak akan tutup mata pada fakta bahwa Nuary adalah seorang laki-laki yang secara alami tidak memiliki kemampuan beradaptasi pada beratnya proses persalinan.

"Aku tidak bermaksud memanasi mu, Nu, tapi aku berharap kau tidak setuju dengan rencana Bru!" Ades menatap Nu dengan serius.

"Tentu saja! Kenapa dia sangat menyebalkan?"

Ahmad dan Ades hanya bisa saling menatap, tidak lagi memberi komentar apapun pada rencana itu. Melihat Nu begitu kesal, mereka memilih diam.



***

"KAU TIDAK PEDULI DENGAN KU, KAN?" Nu menatap Bru dengan garang, kalau saja Nu tidak sadar tempat ia pasti akan berteriak saking kesalnya. Kenapa kekasihnya itu tidak bisa mengalah barang sekali?

Bru balas menatap Nu dengan aneh, "kau kenapa lagi, sayang?"

"Tidak ada sayang-sayangan! Kau menyebalkan!" Ujar Nu marah. Bru menghela napas, mencoba meraih pergelangan kekasihnya itu. Mereka sedang di klinik sekarang dan akan sangat mengganggu jika Nu menaikan volume suaranya.

POSITIF - NEGATIF [MPreg]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang