Pertemuan #2

154 7 0
                                    

"tunggu tunggu...punggung anda..."kim berbalik ke sumber suara.
"aku akan mengobati anda dlu."ucap nya lalu menyelonong masuk begitu saja.
"hai...siapa mengizinkanmu masuk!heii!"seru kim.
"berbaringlah di sofa. akan saya obati."
"tidak perlu. inj bukan urusanmu. dan lagi ini luka lama sudah tidak perlu di obati lagi."ucap kim ketus.
"akan aku suntikan obat agar lukanya tertutup dan tidak infeksi. jika kau mau kau bisa datang ke rumah sakit kami,kau bisa konsultasi dan melakukan bedah kulit."ucap hong nan.
"tidak perlu!"ucap kim penuh penekanan.
"hah...kenapa kau sulit sekali. begini ya...kalau kau tidak mengoprasi punggungmu kau tidak akan laku. mana ada wanita yg mau dengan pria penuh luka begini. geli tau."ucap hong mengejek.
"sudah selesai? aku rasa pasien mu...tuan kim itu sudah wafat sekarang."ucap kim.
"whats...benar juga. astaga. bagaimana aku bisa lupa."ucap hong terburu buru.
"hubungi aku di rumah sakit kalau kau berubah fikiran. nama ku hong nan. han hong nan. bayyy!" ucap hong nan terburu buru.
"dasar gila!"kesal kim.
oo
kim mempersiapkan semua perlengkapanya untuk mengakhiri han gitak.
kim menuju apartment han gitak dengan sangat sempurna tanpa ada yg mencurigai nya.kim mendapati kamar han gitak. dengan keahlianya kim berhasil membuka pintu apartment gitak.
dengan hati hati kim membuka pintu yg ruanganya sudah gelap itu. dengan perlahan kim melangkap,lalu menodongkan pistol nya ke setiap sisi yg terasa ada gerakan. tidak juga di temui ada gi tak di sana. hingga seringgaian gitak mengalihkan pandangan kim dari atas nya gitak melompat ke arah kim. mereka berkelahi tanpa senjata. saling mengunci,mereka berdua sama sama hebat.
"hah hah. hah..." mereka berdua sama sama mengatur nafas.
gitak mendapatkan pistol nya dan kini mereka sama sama mengarahkan pistol di kening mereka.
"hah...jika aku mati kau juga akan mati."ucap han gitak.
"katakan saja siapa yg menyuruhmu!"ucap kim.
"untuk apa. toh kau akan mati juga kan. shin kim."ucap nya menyeringgai.
"aku tidak akan mati."ucap kim penuh keyakinan.
"kami pembunuh bayaran lebih baik mati dari pada berkhianat" ucap han gitak.
"hah...baiklah. mau membuat kesepakatan?"tanya kim.
"bagaimana jika kita tembakan pelurunya di dada. jika dia antara kita ada yg lebih dlu sadar dan selamat,anggap dia yg menang. harus ada yg hidup kan di antara mereka."ucap kim.
"apa kau memiliki tujuh nyawa hingga akan tetap selamat jika ku tembak dadamu?"ucap gigak menyeringgai.
"aku tidak akan mati hanya dengan menembak jantungku."ucap kim yakin.
"shin kim!"han gitak!"ucap mereka bersamaan,dan benar saja mereka saling menembak di dada lawan.
tubuh gitak tersunhkur di langai penuh darah begitu juga kim.
"han hongnan. oppa...menyayangimu!"ucap nya tersenyum sebelum akhirnya menutup mata.
oo
"pyar!!"
"oppa!"hongnan berteriak kaget saat photo gitak di kamar rumah sakit nya terjatuh dari meja nya. ia segera memungut photo itu.
"oppa!"lirihnya. air mata nya pun kini terjatuh.
oo
"oppa!" teriak seorang gadis dari kamar nya.
"shin jeny. ada apa?"teriak ibunya.
"ibu. opaa...oppa..."
"ada apa?"tanya tuan shin pada putri nya.
"ayah. dmn oppa?"
"shin kim? ada apa?"
"oppa...cepat cari oppa..."teriak shin jeny.
tak lama para bodyguard shin kim menemukan keberadaan shin kim dan membawanya ke rumah sakit.

Diabolic ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang