3 - pulang sama siapa?

87 14 8
                                    

Jangan tatap gue kayak gitu, mata lo bagus, bukan apa apa, tapi nanti kalau gue jadi suka sama lo gimana?

~

Keadaan kelas yang tadinya ramai seketika langsung terdiam ketika pintu dibuka, mereka pikir yang membuka pintu itu guru, namun nyatanya Emil bersama Felica dibelakangnya

"yeu ngagetin gue aja lu" ucap cowok berkulit hitam gelap dengan rambut tebal acak acakan

Emil hanya mengangkat bahunya acuh lalu kembali berjalan menuju bangkunya bersama Deva diikuti Felica yang berjalan kearah bangkunya sendiri

Disana, dibangkunya ada Deva yang sedang memainkan ponselnya, entah apa yang sedang ia mainkan yang jelas wajah gantengnya Deva keliatan serius, keningnya mengkerut dan matanya memicing dengan bibir yang di rapatkan seperti sedang ingin bab

"Dev, permisi dong gua mau duduk" tak ada respon yang diberikan Deva, cowok itu masih tetap serius dengan ponselnya, setelah dilihat ternyata Deva sedang memainkan game zombie tsunami.

Sebenarnya Emil bisa saja langsung duduk ke bangkunya namun Deva seperti sengaja menghalangi jalannya dan pura pura sibuk dengan ponselnya, Emil yang kesal langsung merebut ponsel ditangan Deva

"aaaa tidak aduh Mil itu gua zombienya udah jauh mil yahh" ucap Deva heboh, Emil memutar bola matanya malas hanya game saja hebohnya minta mampun

"permisi Dev gue mau lewat"

"oh iya sorry" ucap Deva sambil nyengir kuda memperlihatkan giginya yang sedikit kurang rapih, Deva memiliki gigi gingsul di sebelah kanan berbeda dengan Emil yang memiliki gingsul di kiri dan kanan
(ini sih menggambarkan authornya😅)

Deva beranjak kakinya melangkah ke samping kanan satu langkah memberi jalan untuk Emil, setelah Emil duduk rapi dibangkunya cowok itu kembali duduk lalu menatap Emil

Emil yang merasa Deva memperhatikannya pun menengok ke arah Deva tatapan keduanya bertemu tidak lama hanya 5 detik Emil mengalihkan tatapannya

"kenapa?"tanya Emil bingung

"hp gue" Deva menyodorkan tangannya seperti pengemis, meminta Emil mengembalikan hpnya

Emil yang tersadar bahwa ponsel milik cowok bergingsul satu itupun langsung mengembalikan kepada pemiliknya

Deva kembali sibuk dengan ponselnya dan Emil sibuk dengan pikirannya, tak ada obrolan antara keduanya hanya suara suara gaduh dari penghuni kelas yang terdengar sampai akhirnya Deva kembali membuka suara

"Mil, pulang sama siapa?" tanya Deva tiba tiba dengan pandangan mata mengarah tepat ke arah mata hitam sendu milik Emil, ponselnya sudah ia masukan kedalam saku, mata coklat tajam seperti elang milik Deva membuat sesuatu di dalam dada Emil bergemuruh

'apa apaan nih, kok deg deggan' batin Emil, salah tingkah ia mengalihkan pandangannya tak mau menatap mata itu dan menjawab pertanyaan Deva tadi "sendiri"

"mau gue anterin gak?" Deva masih menatap Emil, itu sama sekali membuat Emil tidak nyaman

Mata sendu itu kembali menatap mata coklat milik Deva menghiraukan perasaan yang bergemuruh didadanya. Berfikir itu hanya sebuah kekesalan terhadap Deva karna tiba tiba bertanya seperti itu dan membuat dirinya terkejut. Karena menurut Emil tidak mungkin dia suka  Deva yang baru dia kenal beberapa jam yang lalu hanya karna tatapan mata

"makasih, tapi gue bisa naik angkot" jawab Emil sekenanya

"oke nanti lo pulang bareng gue" Deva mengedipkan sebelah matanya, tangannya ia masukan ke saku celana untuk mengambil ponselnya, setelah ponsel berada digenggaman cowok itu menunduk kembali bermain dengan gamenya, membiarkan Emil yang diam dengan pikiran  'ini cowo kok setres'

Tak mau ambil pusing dengan perkataan Deva tadi, Emil memilih untuk memainkan ponselnya sama seperti Deva. Menurutnya, perkataan Deva yang menyuruhnya pulang bersama itu hanya candaan.

Tapi, Emil salah, karna pulangnya Emil benar benar bersama Deva, tidak menggunakan angkutan umum melainkan menggunakan motor beat putih milik Deva

***

Nyempetin next malem ini, walaupun mata sudah lima watt dan pr masih seabrek 😪

Kudu Vote sama comment ya! Maksa nih! 😂

Becanda becandaa, tp berharapnya sih di vote sama di comment 😅
Aku butuh kritik dan saran dari kalian nih 😅 minta bantuannya ya temen temen, kakak kakak, adek adek sekalian 😊





l'espoirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang