chapter 6

19 3 0
                                    

"Deddyyy" panggil angga.

   Deddy melirik kearah angga. Mendekati angga.

"Kamu mau menjelaskan sesuatu?" Tanya deddy.

   Sebelum angga menjawab, dia sudah gemetaran dan juga menangis. Takut kalo deddy marah padanya.

"Aaa.. Aaaahhh" kata angga yang gugup.

"Kamu tehh kunaoon? Aaahhh ahhh aja?" Tanya deddy dengan nada suara yang naik turun. "Jangan jangan" tuduh deddy.

"Deddy" panggil manda seumpama mencegah kemarahan deddy.

"Kunaoon sihh geulis?" Tanya deddy menahan tangisannya.

"Gimana dengan keadaan andra yahh allah? Sembuhkan anak hamba, jangan kau berikan dia siksa seperti ini"

"Deddy, deddy jangan nangis, andra adalah anak yang kuat deddy" ujar el.

"Iya, anak deddy sibontot itu tehh memang anak yang kuat" ungkap deddy.

"Deddy, apa mimom tau?" Tanya manda memberhentikan tangisan semuanya.

   Deddy melirik kearah manda "jadi kalian belum ada yang ngasih tau mimom?" Tanya deddy balik.

   Manda, syifa, dan el hanya menggeleng.

"Jangan ada yang ngasih tau mimom, nanti mimom bisa shook mendengar kabar ini" jelas deddy.

   Tiba tiba pintu ICU terbuka, keluar lah dokter dari ruangan tetsebut.

   Deddy langsung menahan dokter itu. "Dokk, anak saya kenapa?" Tanya deddy sambil menggoyangkan pundak dokter itu

"Maaf pak, anak bapak harus ditindak lanjuti. Anak bapak harus segera dioperasi" jelas dokter

"Apa operasi?" Tanya deddy, syifa, manda, el, dan angga serentak.

"Iya pak, soalnya ada penggumpalan dikepala anak bapak yang diakibati oleh kecelakaan tersebut pak" lanjut dokter itu menjelasi.

"Penggumpalan dok?" Tanya deddy tak menyangka. "Apa tidak ada cara yang lain dok, untuk menyembuhkan anak saya?" Lanjut deddy.

"Maaf pak, tidak ada cara yang lain. Satu satunya cara adalah mengoprasi anak bapak" ungkap dokter tersebut.

"Dok, lakuin yang terbaik buat anak saya dok" ujar deddy.

"Ya sudah, saya permisi dulu" pamit dokter tersebut.

"Ini semua salah angga" dumel angga marah dan memukul tembok.

"Apa maksud kamu angga?"tanya deddy.

"Deddy, angga lagi emosi" bela manda.

"Enggak man, gue gak lagi emosi. Andra kaya gini karna gue. Kenapa gak gue yang diposisi andra" teriak angga yang emosi sambil menjambak jambak rambutnya.

   Manda mendekati angga, memeluknya. Menenangkannya, itulah yang dilakukan manda.

"Ini semua salah gue man" ujar angga mengulang omongannya berulang ulang kali.

"Oooohhh" ucap deddy mendekati angga "jadi ini semua karna kamu? Anak saya seperti ini karna kamu" teriak deddy pada angga, menarik lengan angga dan mendorongnya hingga angga terjatuh.

"Deddyyy" teriak manda "apa yang deddy lakuin ini salah deddy.  Deddy gak boleh kayak gitu sama angga, ini semua juga bukan sepenuhnya kesalahan angga" lanjut manda.

"Enggak man, ini semua salah gue. Seharusnya andra gak nyelamatin gue, biar gue yang kecelakaan" ujar angga tetap menyalahkan dirinya.

"Angga, gue gak mau lo ngomong kek gitu lagi ngga. Gak baik" ujar manda memeluk angga.

   Pintu ICU terbuka untuk yang kedua kalinya. Beberapa suster keluar membawa ranjang yang ditiduri oleh andra.

   Mereka semua yang melihat hal itu, langsung menghampiri andra. Tapi, andra tidak membuka matanya, dia masih belum menyadarkan diri.

"Andra, lo harus kuat" ujar angga.

"Adek gue. Lo gak boleh sakit ndra, lo harus sembuh" ujar manda.

"Ndra, lo juga adek gue sama syifa. Lo bangun yah biar kita bisa berantem lagi" ujar el.

"Ndra, cuma lo yang bisa ngebelain gue kalo gue dibully sama orang lain, terutama arnold ndra" ujar syifa.

"Ndra, banyak yang menunggu lo disini" lanjut angga

"Anak deddy. Kamu tehh harus bangun geulis, kamu harus kuat. Deddy tau kamu anak yang kuat. Kamu harus mikirin mimom yang nunggu kamu dirumah nak, kita sayang kamu. Jangan sakit lagi yah sayang, pokoknya habis ini kamu harus sehat" ujar deddy membisik ditelinga sebelah kiri andra.

"Ndra kita harus bilang apa sama mimom, kalo mimom nanyain lo? Lo tega apa kalo kita dimarahin sama mimom karna kita gak bisa ngejagain lo" ujar el.

"Maaf pak, adek adek semua, pasien harus kita bawa keruang operasi sekarang juga. Maaf yah" ujar salah satu suster.

 

*****

   Sudah 5 jam andra didalam ruangan operasi. Tapi dokter ataupun suster belum juga ada yang keluar. Lampu mereh masih menyala tepat diatas pintu ruang operasi.

   Belum ada yang tau kabar andra. Apa operasi Gagal atau berhasil

   Semuanya pada masih menunggu kabar andra. Masih pada takut hal buruk terjadi pada andra.

"Deddy, kenapa operasinya belum selesai juga yahh? Apa ada hal buruk yang terjadi?" Cemas manda.

"Man, lo gak boleh ngomong kek gitu. Andra anak yang kuat" bentak angga.

"Sudahhh" teriak deddy "kalian gak usah pada ribut" lanjut deddy.

"Aduuuhhh, apaan sihh ini?"

*Yuuuhuuu, kira kira ada apa yah?
Kok deddy seperti itu?
Apa deddy kesakitan?
Atau deddy?
Entahh lahh.

*Mau tau kelanjutannya?
*Ayoo dongg follow sebelum baca. Comen setelah baca guyss.

T. E. R. I. M. A.   K. A. S. I. H

Cinta KeluargaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang