"Alahhhh banyak kali bacot lo" dumel esa. "Gue mau pulang. Lo jagain yah orang yang benar benar tulus sama lo" lanjut esa sambil meninggalkan angga.
"Kak. Apa sih maksud lo. Kok lo udah pergi aja sihh" teriak angga.
"Lo suka sama gue ndra?" Tanya angga pada andra yang sama sekali tidak dijawab sama andra.
Angga mendekati andra. "Apa yang harus gue lakuin dra? Gue udah jahat banget sama lo. Apa gue pantes untuk lo maafin?" Tanya angga yang sudah menangis.
Saking capeknya angga, dia sekarang sudah tertidur sambil memegang erat tangan andra.
*****
Tak terasa hari pun sudah pagi. Angga masih tertidur, sedangkan andra, dia masih juga belum bangun dari kritisnya.
El, syifa, manda, sudah datang untuk bergantian menjaga andra.
"Ya ampu. Nih orang masih tidur" dumel el ketika dia meletakkan tasnya disofa sebelah ranjang andra terbaring.
"El, mungkin dia kecapeaan. Karna, dia udah ngejagain andra seharian" ujar manda membela angga dan mendekati angga "makasih yahh angga, lo udah mau ngejagain adik gue" lanjutnya yang mengelus rambut angga yang berantakan.
Ternyata angga merasakan elusan tangan manda. Angga sekarang terbangun, menyipitkan matanya lalu mengucek ngucek matanya.
"Kalian? Kok udah disini aja sih?" Tanya angga yang berjalan menuju kamar mandi.
"Suka suka kita dong" jawab judes el "andra kan adik kita, wwwooo" teriak el.
"Iya, gue tau. Gak usah teriak teriak juga kali, ingat ini rumah sakit" omel angga.
"Resek yahh lo" ujar el melempar angga dengan bantal sofa.
"Udahhhh" teriak manda memberhentika keduanya "angga, mending lo pulang. Terus, lo siap siap ke sekolah. Lo harus sekolah" pintah manda.
"Enggak." Jawab angga "gue mau ngerawat andra, mending kalian yang kesekolah. Kan mimom taunya kalian kesekolah" jawab angga.
"Ehh kok jadinya lo merintah kita" dumel el yang melemparkan angga dengan bantal sofa lagi.
"Lo bisa gak gak ngelempar lempar gue" teriak angga kembali melemparka el dengan bantal.
"Udah puas belum berantemnya?" Tanya syifa.
"Belom" jawab angga dan el bersamaan.
"Alahhh. Kok kalian bisa kompakan gitu sihh?" Goda manda.
"Apaan sihh man" ujar angga.
"Udahhh mendingan lo pulang sana. Mandi, bauk banget lo" ejek el.
"Apaan sihh lo." Uajr angga, mengambil jaketnya di tangan sofa yang diduduki el. "Dasar resek lo" lanjut angga menjewer el lalu berlari keluar kamar.
"Angggaaaaaaa" teriak el lalu ingin mengejar angga tapi angga sudah berlalu.
"Hhhhhaaaaaaahh" tawa manda dan syifa girang.
"Dasar kalian berdua" dumel el berjalan kekamar mandi.
"Anehh tuhh orang" dumel manda yang berjalan keranjang andra
"Pagi adik kesayangannya gue." Kapan lo bangunnya? Gue udah kangen banget nihh sama lo, mungkin bukan cuma gue, tapi kita semua ndra. Lo tau? Mimom belum tau kalo lo masuk rumah sakit, karna kita tau lo pasti gak mau kan mimom khawatir" ujar manda mengajak andra berbicara. Tapi, nihil. Andra belum juga bisa membuka matanya.
Manda sangat sedih sekali melihat adik tercintanya yang terkapar diranjang seperti ini.
Sebenarnya andra tidak menyukai rumah sakit. Entahh apa sebabnya.
"Ndra, kapan lo bangun? Lo bilang lo gak suka sama yang namanya rumah sakit, apa lagi bau obat. Tapi kok lo mau lama lama baring disini" lanjut syifa yang juga menangis disebelah manda.
"Adik gue kuat" ujar manda yang menggenggam erat tangan andra.
"Kita gak boleh nangis terus man, syif. Kita juga harus kuat, jangan kalah sama andra" ujar el menyemangatin manda dan syifa. "Lo tengok" melirik kearah andra "andra aja kuat. Masa kalian enggak" ejek el.
"Iya, gue lupa. Seharusnya kita kuat, gak boleh ada air mata"
"Ndra. Maafin kakak kakak lo yang bodoh ini yahh" ujar el menghapus air matanya.
"Hapus gak air mata kalian" pintah el "gue aja udah ngehapus air mata gue, masa lo pada enggak sihh. Kasihan adik gue, pasti dia juga ikutan sedih karna kalian" ujar el menyalahkan manda dan syifa
"Kok lo nyalahin kita el?" tanya syifa. "Gue udah hapus nih air mata gue" lanjut syifa menunjukkan bahwa dia sudah menghapus air matanya.
"Gue gak nyalahin kalian" ujar el. "Udah deh, gak usah pada nangis" lanjut el.
"Oke. Kita gak nangis" ucap manda sambil menghapus air matanya.
"Kira kira kapan yahh andra bisa melewatkan masa kritisnya?" Tanya manda yang berjalan menuju kamar mandi.
"Kita juga gak tau man" jawab syifa "tapi, doain aja supaya dia cepat sadar." Lanjut syifa membaringkan tubuhnya di sofa.
"Gue sayang lo ndra" ucap el yang memandangi wajah andra.
Tiba tiba disaat mereka bertiga sedang sibuk dengan kegiatannya masing masing ada seseorang yang datang.
"Assalamualaikum" ujar..........
*Kira kira siapa yahh yang datang?
*mau tau kelanjutan ceritanya? Makanya baca terus guys.
*Baca,Coment,beri suara,follow guyyssss.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Keluarga
RomanceSemenjak Mimom nikah dengan Deddy, aku dan Manda selalu dianggap asing dengan kedua anak deddy, yaitu Syifa dan Elina. Tapi mereka berdua tidak pernah bersikap kasar denganku dan juga Manda. suatu ketika Elina mulai bisa menerima keberadaan k...