7

171 17 2
                                    

“Neujjeosseo mianhae.” Seogyu meminta maaf sembari duduk di hadapan nya.

“Ani..gwaenchanha..Jimin juga belum tiba disini.” Hoseok melihat jam tangan nya.

“Jimin juga akan datang?”Seogyu hampir mengeluarkan bola matanya karena terkejut.

“Uhum..kenapa? Apa kau merasa tak enak bertemu mantan?” goda Hoseok.

“Eish..setidaknya aku akan sedikit berdandan dan tidak memakai kaos seadanya begini.”
Soegyu memperhatikan penampilan nya sekilas dan dia hanya memakai kaso oblong putih di padu hoodie merah bergaris dan celana pencek jeans juga sepatu ballerina silver.

“Annyeong..” Jimin menyapa mereka dan Seogyu terlihat tak nyaman.

“Kau terlihat makin cantik dengan muka tanpa make up begini Seogyu-ssi.” puji Jimin yang membuat Seogyu tersedak ludahnya sendiri.

“Sudah-sudah..aku mengumpulkan kalian bukan untuk melihat kalian bernostalgia.” Hoseok membuat wajah Seogyu memerah.

“Jadi?” Seogyu mulai berkata untuk pertama kalinya setelah berhasil mengontrol perasaan nya.

“Kurasa Namjoon akan segera meninggalkan adik ku.” Hoseok berkata dengan nada sedih.

Seogyu melihat Hoseok berusaha berlapang dada, saat itu juga dia yang meminta maaf kepada Seogyu dan Mikyung mengenai tingkah adik nya.

“Apa kau yakin?” tanya Jimin.

“Yaa..Namjoon baru saja bercerita pada ku tentang dirinya yang mengantarkan Mikyung pulang dan dia merasa dia mengenal tempat itu dan dia merasa dia menyukai gadis itu.” jelas Hoseok.

“Jadi kalau di simpulkan , rencana kita berhasil?” Jimin terlihat antusias.

“Aku yakin berhasil karena kalian mengorbankan ku,” Seogyu mulai menyeruput ice latte yang baru saja di antar oleh waitress.

“Hahaha..kenapa?Mikyung memarahi mu?” gurau Hoseok.

“Sudah lah lupakan.” pemandangan salah paham Mikyung tadi pagi masih tergambar jelas di benak Seogyu yang sebenarnya hanya membuatkan sarapan untuk Seungcheol yang semalam menginap.

“Jadi , apa kau tidak apa-apa? Secara dia adikmu.” Jimin mulai merasa khawatir.

“Uuuu..yeoksi uri angel.” celetuk Seogyu.

“Uhmm...” Hoseok menyandarkan punggung dan menyilangkan kaki nya.
“Aku berbohong bila aku bilang aku baik-baik saja.” lanjutnya.

“Tentu saja aku masih geram dengan ulah adikmu yang mengambil alih tempat Mikyung. Bagaimana bisa dia berpura-pura menjadi kekasih Namjoon dan mengakui semua kenangan Mikyung sebagai milik nya.” Seogyu masih mengingat jelas dimana dia melabrak Hoseok di ruang praktik dokternya.

(flashback)

“Yaa!!! Jung Hoseok!!!” teriak Seogyu menerobos masuk pintu ruang praktik Dokter di rumah sakit Taesan.

“Seogyu-yaa.” Hoseok terkejut melihat kedatangan sahabat dari pacar Namjoon di ruangan nya.

Muka Seogyu terlihat marah , napasnya memburu dan ekspresi nya sudah seperti siap akan menelan dirinya mentah-mentah.

Belum sempat Seogyu membuka mulut , muncul Jimin yang tengah berlari.

“Seogyu-yaa..tenang..kita bicarakan baik-baik.” Jimin mencoba menenangkan Seogyu dengan melingkarkan lengannya di pundak Seogyu namun Seogyu segera menepis tangan nya dan melayangkan death glare padanya.

“Ok..Aku hanya akan diam.”Jimin mundur beberapa langkah dari tempat Seogyu berdiri.

Suasana ruangan Hoseok benar-benar mencekam , “Jelaskan padaku , mengapa Namjoon memperkenalkan adikmu sebagai kekasihnya?” Seogyu mengatakan hal itu di sela gigi nya yang terkatup.

“Sudah kuduga , anak itu benar-benar melakukan nya.” Hoseok terduduk lemah di kursinya.

Jadi kau mengetahui hal ini???!!!” Seogyu menaikkan suaranya.

“Aku minta maaf , aku sudah mengatakan padanya ini bukan lah hal yang benar , memanfaatkan ingatan Namjoon yang masih tak karuan.” Hoseok menjawab Seogyu dengan sedikit memohon simpati.

“Kau tahu kan?adikku benar-benar mencintai Namjoon bahkan sebelum dirinya bertemu dengan sahabatmu." lanjutnya.

"Sampai kapan akan kau biarkan?" Jimin bertanya dengan wajah simpati nya.

"Ku mohon ijinkan adik ku untuk menikmati hari-hari impian nya sejenak."
Perkataan Hoseok kali ini benar-benar membuat Seogyu naik darah namun dia tahu, posisi Hoseok lebih sulit daripada dirinya, terlebih lagi Jimin telah memegangi lengan nya dan menggeleng, mengisyaratkan dirinya untuk mengerti.

Seogyu menatap Hoseok lekat-lekat dan berkata " aku akan mempercayai mu, namun ingat, jangan salahkan aku bila tak sengaja ku sakiti adikmu."

Belum sempat Hoseok menjawab, Seogyu telah meninggalkan ruangan dan diikuti oleh Jimin yang sempat menunduk singkat berpamitan.

(flashback end)

"Jadi sekarang saatnya?" pertanyaan Jimin membuat pikiran Seogyu kembali ke cafe.

"Sepertinya" Hoseok menjawab singkat dan meminum americano nya.

"Terimakasih untuk informasi lowongan untuk Mikyung Jimin-a , mungkin bila aku berhasil di mutasi ke kantor pusat saat itu, Namjoon sudah habis aku caci maki." Seogyu tersenyum tulus pada mantan kekasihnya itu.

"It's ok, That's what a friend for." Jimin memberikan winknya.

"Terimakasih juga karena kau bersikap netral." Seogyu menyampaikan rasa terimakasihnya pasa Hoseok.

"Tidak apa, karena aku tau Namjoon sangat mencintai Mikyung." Hoseok memberikan senyuman malaikatnya.

"Jadi.. kita tinggal tunggu saja dan tak ikut campur lagi?" tanya Jimin.

"Uhm.. kurasa lebih baik begitu, sebagai seorang dokter,akan kusarankan kita biarkan pasien menemukan kembali ingatan asli yang sudah di kacaukan adik ku." Hoseok mulai memasukkan handphone ke dalam saku blazer nya.

"Terimakasih Hoseok-a .. terimakasih." ucap Seogyu dengan mata berkaca-kaca karena sahabatnya yang sesaat lagi akan tersenyum kembali dengan bahagia.

-------------------

TBC

--------------

hi readers..
it seems this chapter cukup singkat ^^a
but enjoy~
the next chapter will update soon.

xoxo

Only YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang