8

207 19 4
                                    

(Mikyung PoV)

Hari senin dan hari dimana aku harus survey lokasi pun tiba.

"Busan?" Seogyu bertanya dengan sehelai roti berselai kacang memenuhi mulutnya.

"Yapp.. aku menginap semalam disana." jawabku sembari mengambil beberapa botol minuman air lemon dari dalam kulkas.

"Uhm.. kalau begitu aku akan telp Mingyu untuk.."

"Ingat yaa aku hanya semalam..jangan menggunakan tempat umum rumah ini untuk..."

"Yaa!!!!" Seogyu melemparkan handuk yang tadi bertengger di bahunya ke arah ku yang masih berbicara di depan kulkas.

Aku terkikik dan mengalungkan handuknya kembali ke lehernya.

"Enjoy your nite" godaku dan segera berlari menuju pintu depan.

"Choi Mikyung!!! awass kauu..." teriaknya yang kudengar sebelum pintu depan tertutup.

Ku bergegas menuju stasiun kereta api , Suasana yang penuh dengan orang berangkat kerja dan beberapa orang yang berpergian membuat ku sedikit merasakan pening di kepala.

Ku berdiri di belakang garis warna kuning menanti kereta ku datang, begitu pintu terbuka segera ku langkahkan kaki dan mencari nomor tempat duduk ku.

Setibanya di Busan, aku segera menelpon klien kami untuk membicarakan produk yang akan bekerja sama dengan perusahaan kami.

"Tuan Jeon apa hanya ini saja yang bisa anda tawarkan?" aku mencoba bernegosiasi dengan pemilik restoran seafood terbesar di Busan.

"Pimpinan anda berjanji akan datang mengapa hanya anda sendiri yang datang..??" bukannya menjawabku lelaki paruh baya ini malah mengajukan pertanyaan.

Aku bersandar di punggung kursi tak tau siapa yang dia maksud pimpinan di sini.

"Tuan Jeon .. pimpinan saya.."

"Maaf..saya terlambat tuan Jeon." sebuah suara memotong perkataan ku dan menarik perhatian mata ku.

"Namjoon-i???" batinku.

Dia tersenyum , kemudian duduk dengan natural di sebelahku.

Mereka mulai mengobrol tanpa mempedulikan keberadaan ku hingga Tuan Jeon masuk ke area dapur untuk membuatkan hidangan baru berdasarkan permintaan Namjoon.

"Ehemm.." aku berdehem membuat Namjoon menoleh dan menyadari keberadaanku.

"Aah.. maafkan saya Mikyung-ssi, kau catat saja hasil keputusan obrolan ini nantinya." ucapnya dengan senyumab.

Aku mengangguk dan menurutinya.

Sesekali ku lihat dari ujung mataku sosok dirinya yang sedang bersebelahan denganku.

Satu jam kemudian, kami mengakhiri pertemuan ini dan aku sedang berdiri menanti taxi di depan restaurant.

"Kau menginap dimana?" tanya Namjoon yang tiba-tiba berada di sebelahku.

"Uhm.. Lotte" jawabku singkat.

"Aku juga disana, bagaimana kalau jalan bersama.?" ajaknya dengan kedua tangan berada di punggungnya.

"Baiklah." jawabku singkat.

Dia tersenyum kemudian mulai berjalan di sisiku.

Kami berjalan beriringan dalam diam, hanya menatap lurus atau menengok kanan dan kiri melihat toko sekitar.

Tiba-tiba dia menggenggam pergelangan tanganku dan menarik diriku menutup jarak di antara kita kemudian dari arah belakang ku melintas beberapa anak menaiki sepeda dengan kencang.

Only YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang