Only You

Final Chapter - 11

"Namjoon-ssi.." akhirnya aku berhasil menemukan suara setelah menarik napas dalam2.

Namjoon melepaskan pelukan nya.
Dia berdiri memandangku dalam dan bibirnya kembali membentuk sebuah senyuman.

"Hello my cutie Kyung-i ... " Namjoon mengucap itu sembari menyentuh ujung hidungku dengan telunjuknya.

Aku tak percaya dengan apa yang ku dengar, benarkah dia Namjoonku?

"Namjoon ssi.."

"Wae kau masih memanggilku 'namjoon-ssi' chagiyaa" dia memprotesku.

"Chagiya??" tanyaku memastikan kembali apa yang kudengar.

Tangan Namjoon yang semula berada di pundak ku kini menggenggam erat kedua telapak tangan ku yang bebas di samping tubuhku.

"Chagiya..mianhago..bogosipgo..saranghae."

Mendengar ucapan nya entah mengapa air mata yang awalnya tak terbentuk seketika meluncur keluar dari ujung mataku, Jantungku berdebar, kurasakan kupu-kupu berterbangan di dalam perutku, tangan ku mendadak merasa dingin dan tangan nya menghangatkan.

"Namjoon-a..kau sudah ingat siapa aku?" tanyaku pelan tak ingin kecewa dengan jawaban yang akan keluar dari mulutnya.

Dia tersenyum memamerkan lesung pipinya dan mengangguk.

Seketika itu juga aku memeluknya, menenggelamkan diriku di dalam pelukam hangatnya.

"Nappeun neom.." ucapku sesekali memukul kecil dadanya.

"Ne~ maja.. Mianhae chagiya jeongmal mianhae.." ucapnya.

Tangisku benar-benar pecah , tak kusangka aku justru memeluk kekasihku yang sudah menjadi tunangan orang lain di hari keberangkatan ku ke Jepang.

Aku tersadar, otakku membangunkanku dari suasana yang benar2 sudah aku impikan.

Ku lepas pelukan nya dan segera menghapus air mata ku.

"Aku akan menelpon oppa..aku takkan berangkat ke Jepang." ucapku sembari mengeluarkan handphone dari saku celana.

Tangan Namjoon menghentikan ku dan membuatku menatap wajahnya.
Wajahnya sendu dan menggeleng.

"Pergilah.." ucapnya.

"Tapii..."

"Maafkan aku, aku tak bisa membatalkan pertunangan ini" ucapnya sedih.

Dia berjalan menjauhi ku menuju sofa yang berada di tengah ruangan.

Aku masih mematung mendengar kalimatnya, "kenapa?kenapa kau tak bisa??" tuntutku.

"Jung NaBi..dia yang bersama ku selama aku masih bermasalah dengan ingatanku,dia yang dengan sabar merawatku,dan dia adik sahabatku." jelasnya dengan kepala menunduk dan sesekali tangan nya menyisir rambutnya bolak balik dari belakang ke depan, yang menandakan dirinya sedang frustasi.

Aku berjalan mendekat dan duduk di sampingnya.

"Sejak kapan kau mengingatku?" tanyaku.

"Ketika Yoongi hyung memukulku".jawabnya lemah.

"Apa karena ini oppa ku memukulmu?" tanyaku.

"Yaa, aku mengenalinya, dan memanggilnya hyung sebelum dia memukulku."

"Tapi kau tahu kan, aku hanya mencintai dirimu, bahkan dirimu bisa membuatku jatuh cinta kembali padamu ketika aku belum menemukan ingatan ini."lanjutnya.

Entah mengapa ada rasa kecewa yang sangat besar di hatiku, aku dapat memahami alasannya namun aku ingin sekali bertindak egois, aku ingin dia kembali padaku.