Ini sudah hampir dua jam Jerrey berdiam diri di dalam ruangan Sammy, seharusnya Sammy sudah datang menemui Jerrey sesuai perjanjian sebelumnya.
"Kemana, Sammy? Kenapa dia belum juga datang." ucap Jerrey pada dirinya sendiri, tak lama kemudian ia pergi menyusul Sammy.
Setiap langkah kakinya Jerrey selalu berwaspada dengan suasana sekitar, takut-takut bila ada orang-- selain Jerrey dan Sammy.
Jerrey berjalan perlahan masuk kedalam studio. Dimana Sammy?, batinnya setelah melihat keadaan studio 3 yang sangat sepi tak berpenghuni. Jerrey melihat kesekeliling studio memastikan bahwa studio ini benar-benar sepi.
"Sam," ucap Jerrey,"lo dimana!"
Jerrey memasukan satu tangannya meraih ponsel yang berada di dalam saku celana, dengan cekatan ia mengetikan nomor yang sudah ia hafal diluar kepala.
"Nomor yang ada tuju, sedang berada di luar service area."
Setalah beberapa menit tidak menemukan keberadaan Sammy di dalam studio 3, Jerrey memutuskan untuk pergi dari dalam studio.
👻👻👻👻👻
Tap.tap.tap
Atta berjalan sendirian di tengah-tengah lorong studio. Malam sudah semakin larut tapi ia baru saja melenyesaikan tugas dari atasannya, itu sebabnya Atta pulang hingga selarut ini.
Tap.tap.tap
Atta menghentikan langkah kakinya sejenak, seperti ada yang berjalan selain dirinya. Atta menyapukan pandangannya pada sekelilingnya, namun ia tidak menemukan siapa-siapa.
"Mungkin cuma halusinasi aja."
Baru beberapa langkah kedepan tiba-tiba salah satu lampu yang berada di pojok tikungan lorong mati dengan sendirinya. Atta mempercepat langkah kakinya, namun semakin cepat langkah kaki Atta lampu-lampu yang berada di lorong ini akan mati seperti urutan letaknya.
DEP.
Secara refleks langkah kaki Atta terhenti ketika lampu yang tepat berada di atasnya ikutan mati. Atta menundukan kepalanya sejenak berusaha memberi kekuatan pada dirinya sebelum ia melanjutkan langkah kakinya, dan..
(Pictures by google)
"Aaaaaaaaaaaaaaa" teriak Atta tiba-tiba ketika ia melihat sosok hantu wanita dengan wajah yang mengerikan telah berdiri di depan nya. Ia menutup kedua matanya dengan telapak tangan sambil terus berteriak,"PERGIIIII ! PLIS, GUE GAK GANGGU LO."
KAMU SEDANG MEMBACA
Curious Spirits
HorrorJeremy Sanjaya. anak laki-laki paling tua di keluarganya, sejak berumur 18 tahun Jerrey sudah menjadi tulang punggung keluarga. Ayahnya telah meninggal dunia karena kecelakaan kerja, Ibunya jatuh sakit setelah beberapa hari meninggalnya sang ayah da...