PROLOG

457 7 1
                                    



Aksara adalah dunia terindahku. Mempelajarinya tak pernah berujung. Apalagi mempelajari sendirian, karena tak banyak remaja suka bermain di dalamnya. Aku tetap berusaha semangat belajar walaupun sendirian. Namun, yang namanya belajar pasti ada titik lelahnya.

Ketika merasa lelah dan kesepian di dunia aksara yang sepi, aku menemukan seorang sahabat berbeda kota yang punya semangat belajar tinggi. Sahabat yang tulus hatinya, dan sabar kepribadiannya. Aku memanggilnya, El.

-Van

Aksara adalah tempatku menuangkan segala keluh kesalku, aksara yang bisa mengerti dan membuatku nyaman, bagiku aksara adalah dunia yang terbaik dan terindah yang kumiliki saat ini. Aku sangat sedih melihat dunia aksara saat ini, banyak sekali remaja yang tidak mementingkan keadaan aksara, bahkan hanya untuk mempelajarinya pun tidak mau.

Kadang aku sedih melihat ini semua, aku lelah dengan keadaan ini, bahkan sempat ingin menyerah, ketika aku berada di titik kelelahan aku menemukan seseorang yang bisa menjadi sahabat dan teman bagiku, dia sangatlah baik dan ramah. Berawal dari social media aku mengenalnya, kami sahabat beda kota yang punya mimpi sama dengan tekad kuat dan kami sama-sama mewujudkan mimpi itu menjadi kenyataan. Aku memanggilnya, Van.

-El


Sahabat LDRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang