Bab 2

176 3 3
                                    


Gadis misterius.

Misterius bukan berarti tak tulus, hanya saja untuk mencapai jalan yang lurus kita butuhkan mereka yang serius. Dan hubungan yang salah harus segera terputus.

-Van

Di grup komplotan rahasia Dfw sedang ramai-ramainya chat. Chat online melalui aplikasi Line. Member berjumlah 32 orang termasuk admin tersebut sukses membuat ponsel siapapun menjadi macet seketika karena banyaknya chat dari grup. Saling berkirim stiker-stiker yang baru dibeli, spam chat, hingga obrolan ngalor ngidul yang tak kunjung ada batasannya. Apalagi Jenayam, si tukang spam di grup yang tak kunjung berhenti dengan ratusan pesan spam yang sudah ia kirimkan ke grup komplotan rahasia.

Tapi ada seseorang yang berbeda. Ia hanya menyimak chat-chat yang panjang bagaikan kereta itu. Sosok yang dingin dan misterius, bahkan dia hanya membalas pesan dengan singkat dan tak niat ingin berkenalan jauh. Ia adalah Van si admin grup. El yang juga admin grup, merasakan ada sesuatu yang berbeda dengan si Van. Apalagi El yang terlihat cuek itu memiliki sifat penasaran tinggi terhadap sesuatu.

Maka sejak hari itu El mulai berusaha mendekati Van. Bagaimanapun caranya, ia harus tau siapa diri Van yang sebenarnya.

El: Hai Vaaaann

Van: Iya

El: Kamu lagi ngapain? Bahas program kerja buat grup yuk

Van: Iya El

Obrolan berlanjut dengan membahas beberapa program kerja yang akan diadakan di grup. Segala hal mereka bahas berdua, sambil sesekali bertanya kepada admin-admin lain di grup khusus admin. Dalam obrolan itu El sangat bersemangat dengan ide-ide yang bermunculan dalam benaknya. Sementara Van hanya menanggapi biasa saja.

Karena hal tersebut makin lama, dan makin panjang pula chat yang ada. El pun memutuskan untuk berhenti sejenak membahas tentang program kerja, dan mulai memikirkan cara lain untuk dapat mengetahui pribadi Van yang sebenarnya.

Lalu El mulai bertanya-tanya kepada Van tentang dirinya. Awalnya Van menjawab pertanyaan demi pertanyaan yang diajukan oleh El kepadanya. Tapi lama-kelamaan Van mulai makin santai ketika berkirim pesan dengan El

Dalam penilaian El pertama kalinya, Van merupakan sosok yang sombong karena tidak mau bergaul dengan anggota komplotan rahasia, dan juga dengannya yang merupakan admin grup. Bukannya menjadi sebuah partner yang bisa saling membantu sama lain dan sebagainya malah bersikap acuh di grup maupun pada personal chat. El juga menilai bahwa Van adalah gadis yang sok misterius, walaupun ia memang terlihat gadis yang misterius dan cukup tertutup. Tapi El dengan segala rasa penasarannya mencoba menduga-duga tentang diri Van.

Tak peduli dengan penilaian yang sudah ia berikan, El tetap belum merasa puas hanya dengan dua hal tersebut. Karena El percaya setiap orang punya sisi negative yang pasti ada. Dan sisi positif juga pasti jadi pelengkapnya. Maka dari itu, El mencoba menumbuhkan kepercayaan bahwa sejelek apapun kepribadian Van pasti ia memliiki sedikit sifat baik.

El berusaha mendekati Van bukan hanya karena ingin tau tentang diri si gadis misterius saja, tapi juga semua itu demi grup Defabulous Writers yang telah mempercayakan grup komplotan rahasia padanya dan juga partnernya—Van si gadis misterius.

Demi kelancaran dalam grup, El rela mengalah dan membuang sedikit sifat cuek yang di dunia nyata selalu ia junjung tinggi.

--

Sementara itu di dunia nyata, Van sedang disibukkan dengan beberapa hal yang menuntut untuk diselesaikan dalam satu waktu. Siang itu Van baru saja pulang dari sekolah. Kemudian ia mendapatkan telepon dari saudara laki-lakinya—bukan kandung, untuk segera datang ke SDN Kepuharum karena ia harus membantu kakaknya tersebut membina pramuka di sana. Di sisi lain, ia juga harus bergegas menyelesaikan laporan pratikum kimia yang harus segera ia kerjakan dan dikumpulkan hari Sabtu esok. Tak hanya itu, di rumahnya sang adik merengek padanya meminta untuk diantarkan ke TPQ di ujung desa. Seorang gadis berseragam pramuka juga masih duduk seperti 30 menit yang lalu di teras rumahnya. Ia adalah Vasyah—teman, sahabat, sekaligus partner belajar Van di sekolah. Vasyah tengah menunggu Van bersiap-siap untuk berangkat membina pramuka bersamanya. Karena memang mereka berdua sama-sama merupakan asisten pembina. Jadi mereka yang kebetulan juga sebangku dan juga sekelas melakukan beberapa aktivitas bersama.

Sahabat LDRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang