Bab 3

113 1 0
                                    


Tentang kota onde-onde dan dodol

Untuk kota yang selalu kubanggakan, yang bisa dengan hebat memenuhi ruang pikiran dan layak kurecapi lewat sebuah tulisan.

-EL.

"Wahh cantik banget candinya, Van." ucap El lewat telepon. Van yang sedang mengunjungi candi sengaja mengirimkan foto candi yang terlihat menjulang tinggi di belakangnya.

Candi yang difoto oleh Van itu merupakan salah satu dari banyaknya candi yang ada di kota Van. Itu adalah candi Bajangratu yang terdapat di kecamatan Trowulan, kabupaten Mojokerto.

Di Mojokerto, tepatnya daerah Trowulan ada banyak sekali candi peninggalan kerajaan-kerajaan yang pernah ada di Jawa Timur. Ada candi Bajangratu, Candi Tikus, Candi Brahu, dan beberapa candi lainnya.

Candi-candi yang sudah berusia ratusan tahun tersebut dijaga dan dirawat dengan baik. Bahkan dijadikan sebagai tempat wisata. Masyarakat sekitar juga memanfaatkannya sebagai tempat mencari rezeki. Banyak yang membuka kios-kios sederhana di depan rumahnya sambil berharap ada beberapa pembeli yang tertarik untuk mampir karena lapar atau haus saat liburan di sekitar candi. Tak hanya kios, ada juga yang membuka halaman rumahnya untuk digunakan sebagai tempat parkir sepeda. Bermodalkan sebuah palang bertuliskan tempat parkir dua ribu rupiah di depan rumahnya saja sudah mendapatkan untung yang lumayan setiap harinya.

Di Mojokerto, untuk menikmati sejuknya udara alam pedesaan, sekaligus tempat berwisata keluarga, juga study tour sekolah, Trowulan adalah pilihan yang tepat. Karena di sana kita bisa bersantai di rerumputan yang sejuk sambil tiduran di bawah pepohonan yang tumbuh subur di sekitar candi. Selain candi yang menjadi pusat keindahan di Mojokerto, tetapi makanan khas Mojokerto menjadi daya tarik tersendiri dan selalu diserbu oleh para wisatawan yaitu onde-onde. Udara yang segar membuat wisatawan betah di Mojoketo, kota indah dengan segudang cerita.

Seperti pengunjung yang lain Van mengambil ponsel dalam sakunya dan membuka kamera ponselnya untuk memotret daerah sekita candi, terlintas dalam benak Van untuk menghubungi El melalui video call dengan salah satu aplikasi yang ada di ponsel Van.

"El, ini indah banget, lho. Kamu nggak bakal nyesel kalo ke sini," ucap Van sambil menatap layar ponsel yang berada di depannya. Van sedang melakukan video call dengan El.

"Ahhhh... Van kamu ngilerin aku aja ish," Van hanya terkekeh mendengar ucapan El. Membuat El kesal menjadi hobi barunya Van.

"Hahaha El ckckck."

Van terus mengelilingi candi, memberitahu setiap sudut candi hingga seluk beluk candi pun diperlihatkan oleh Van. Bukan hanya candi yang diperlihatkan olehnya, tetapi makanan khas Mojokerto juga diperlihatkan oleh Van melalui video call. Tak bisa dipungkiri keindahan alam Indonesia sangat sayang untuk dirusak lebih baik dipelihara dengan baik.

Kota Mojokerto begitu indah suasana sorenya. Sangat disayangkan jika dilewatkan begitu saja. Van segera mengeluarkan ponsel dari dalam sakunya dan memotret suasana senja sekitar candi, sambil membuat puisi tentang senja. Waktu semakin sore, ia akhirnya pulang menuju rumah. Jalanan menuju arah pulang sangat padat banyak sekali wisatawan yang sedang kuliner sekadar mencicipi masakan Mojokerto.

Van menyusuri jalanan kota Mojokerto sesekali menghirup aroma udara senja di kota kelahirannya itu. Tak terasa ia telah tiba di rumahnya. Diliriknya jam yang bertengger di lengan tangan kanannya pukul menunjukkan ke angka 17.00. Sudah seharian ia berkeliling, akhir pekan yang menyenangkan untuknya. Karena jarang-jarang ia bisa berkeliling seperti ini, diakibatkan oleh kesibukannya yang sangat padat di SMA. Jarak menuju kota lumayan jauh memerlukan 30 menit untuk sampai di kota Mojokerto.

Sahabat LDRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang