Sejak traktiran makan malam itu, Tao dan Jisoo sering bertukar pesan, menanyakan kabar, atau aktifitas seharian. Kesan jutek Jisoo semakin memudar, kini Tao mengenal Jisoo sebagai gadis yang unik, kadang lucu dan kadang sangat galak, dan itu sangat menarik.
Topik basa basi meningkat menjadi sebuah ajakan untuk bertemu, padahal mereka juga cukup sering bertemu di kampus, saat perkuliahan berjalan Jisoo memang tidak begitu menganggap Tao ada, dia cenderung cuek dan mengabaikan. Kim Jisoo sangat berbeda jika sudah muncul berupa pesan singkat di ponsel Tao, ia sangat manis, semanis wajahnya di wallpaper utama ponsel milik Tao.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tao menutup aplikasi pesan itu, lalu mengambil kunci motornya, saat ini ia butuh membeli sepasang baju olahraga baru, dan mungkin sepatu olahraga baru.
Sementara Jisoo.... Setelah ia membaca pesan dari Tao, bibirnya tersenyum, merasa berhasil mengerjai Tao dengan permainan katanya.
