Muncul.

122 11 0
                                    

"Apa sih, ngawur banget. Ngapain suka sama orang kaya gitu. Ogaaahhhhh!! Ayuk cabut, keburu maghrib" aku langsung pergi meninggalkan dia.

---
Akhirnya aku dan Bila pun pergi menuju rumah, hari ini dia mengantarkanku pulang. Dan motorku ditaro dirumahnya, biar besok pagi dia yang menjemputku.

"Udah sampe Tuan Puteri" Bila memberhentikan motorku sambil cengengesan.

"Makasi ya tukang ojek." Aku pergi meninggalkan dia

"Ehh.. ehh.... batu lo ya!! Awas aja!! Sambil teriak-teriak"

"Berisikkkk" sambil berjalan kedalam halaman rumahku.

Akhirnya... aku pulang juga. Aku menaruh tasku dibangku, dan merebahkan badanku diatas kasur.
Farel... tiba-tiba dia muncul dipikiranku, entah kenapa dia muncul begitu saja.

"Loh loh.. apaan si Kez, gak jelas banget deh" aku sambil mengomeli diriku sendiri.

*Line*
*Line*

Jessica: Mcd yuk? Bm nih.
Jessica: Yuk?
Jessica: Gue kerumah lo ya? Otw nih...

Kez: Duh mager banget tau, capek baru pulang.

Jessica: Please... bm banget tauuuuu...
Jessica: Gue kerumah lo ya, gue jemput sekarang. byeeee..

Okee... kalo Jessica udah ada maunya pasti harus diturutin. Dan pada akhirnya aku melepas baju seragamku, dan mengganti pakaianku. Sesudah aku melepas bajuku, aku duduk diujung kasurku, dan menatap meja riasku.

'Laper, tapi aku capek. Capek tapi aku laper. Yaudah ikut aja biar gak laper, toh aku tinggal duduk doang'

*line*
*line*
*line*
*line*

Jessica: Turun. Gue dibawah.

Aku turun kebawah, dan bertemu bunda.

"Bundaaaaa" sapaku

"Mau kemana kamu malam-malam begini?"

"Aku mau makan sama Jessica, gapapa kan? Aku juga belum makan"

"Jangan pulang terlalu larut ya Kezia, gak baik.."

"Iya bunda... aku berangkat yaa. Daaahhh"

"Hati-hati Keziaa.."

Aku menghampiri Jessica, dan masuk kedalam mobil.

"Hai curuttttttt, lo udah makan? Hari ini lo yang bayar ya, gue bokek"

"Hah? Kamu gila ya Jes? Kan kamu yang mau makan kenapa jd aku yang bayar?"

"Yaudah lah ya, gapapa kali. Gue kan cuma sekali-kali kayak gini, deal ya lo yang bayar?"
"Oke deal"

"Terserah tukang ojek aja, orang belum dijawab udah dal dil dal dil aja"

"Gausah sok sok bete lo."

Aku berniatan menceritakan Farel temannya Maikel, disaat aku bertemunya tadi sore. Tapi, buat apa aku cerita, gak untung dan gak penting. Tapi ingin sekali rasanya aku menceritakan Farel ini kepada Jessica, entah kenapa, ingin saja..

"Jess.."

"Ape?"

"Gak jadi."

"Aduh, aduh.. iya... Tuan.. Puteri...... kenapaaa....?"
..
"Kok diem? Cerita aja"

Jessica memang mengerti aku, dia paham betul jika aku ingin bercerita kepadanya.

"Tadi sore aku ketemu Maikel, dikedai kopi dekat Tribangsa"

"Ohhhh.. Maikel yang temen SD lo? Yang pernah suka sama lo kan? Hahahaha"

"Kok kamu ketawa si? Emangnya lucu?"

"Gak sih, gapapa.. aneh aja, dia bego atau gimana suka sama lo. Jelas-jelas lo tuh aneh gitu hahahaha"

"Eh tukang ojek, bisa gak sih sehari aja gak nyebelin? Kalo nyebelin makan bayar sendiri."

"Waduh.... Tuan Puteri galak banget yaa.. hahahaa"

Jessica memarkirkan mobilnya, tak terasa ternyata sudah sampai.

"2 paket pan.."

"Jess, aku tunggu sana ya? Nih uangnya" aku pergi meninggalkan dia dan aku langsung duduk ditempat yang ingin aku duduki dari tadi.

Aku membuka iphone ku, dan melihat-lihat notif sosial media yang masuk.
Line.. line.. line.. line.. line..instagram.. instagram.. instagram.. path.. ......
"Bosan" aku mematikan iphoneku. Ternyata Jessica sudah membawa makanan ke meja kita berdua.

"Jess kamu belum ambil saos?"

"Oh iya, lupa Kez. Bisa ambilin dulu?"

"Yaudah aku ambilin dulu ya"

Aku berjalan menuju tempat dimana saos itu diletakan.

*brugggg*

"Bisa jalan pakai mata gak sih? Makanan ku jatuh semua!"

Kepergianmu Saat ItuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang