CHAPTER 1

113 15 3
                                    


Author POV

Lupa kerja PR.

Tiga kata yang paling dihindari oleh seorang Neral Khairanisa. Tapi sayangnya untuk hari ini dia harus masuk dalam kategori siswa yang tak mengerjakan PR.

"Nisa, PR kamu mana?"

Suara seorang guru wanita itu terdengar menyeramkan bagi Nisa. Keringat mulai bercucuran di pelipisnya, baru kali ini ia lupa mengerjakan PR! Ini semua karna terlalu asyik membaca novel seharian sampai lupa dengan kewajibannya sebagai siswa.

"Nisa, kamu dengar saya?"

Nisa meremas ujung roknya dengan kuat sambil merapatkan kedua pahanya dengan wajah menunduk. Seluruh siswa kini menatap kearahnya dengan pandangan tak percaya, pasalnya Nisa adalah siswa paling rajin dan tidak pernah mengalami kasus negatif sebagai siswa.

"Lu-lupa kerja bu" Dengan susah payah ia mengucapkan kata yang selama ini selalu di hindarinya.

Guru wanita dengan name tag Marwati itu mengangkat satu alisnya sedikit kaget. "Jangan berbohong" Ucap ibu Marwati masih belum percaya bahwa murid kesayangannya tidak mengerjakan PR.

Nisa menggeleng. "Maaf buk, saya benar-benar lupa mengerjakannya" Ucap Nisa dengan jujur

Ibu Marwati menghela nafas pelan lalu menggeleng samar. "Baiklah, sesuai dengan ketentuan saya sebelumnya, murid yang tidak mengerjakan PR silahkan berdiri di tengah lapangan sambil hormat pada bendera sampai jam pelajaran saya selesai!"

Pundak Nisa melemas seketika, dengan lesu dia berjalan keluar bersama murid lain yang juga tidak mengerjakan PR. "Apes banget gue hari ini" Gerutunya dengan tatapan mengarah pada bendera merah putih

"Ternyata gini yah rasanya nggak ngerjain PR" Ucapnya dengan malas mengangkat tangan menghormati bendera merah putih. Panas matahari terasa membakar di kulit putih miliknya. "Mana matahari panas banget lagi!"

"Ck! Bisa diem nggak sih?! Cerewet banget sih lo!"

Nisa memutar kepala kearah samping ketika mendengar suara bass seorang lelaki yang jelas menyindirnya. Ia menatap sinis lelaki berutubuh tinggi di sampingnya.

"Kok lo yang sewot sih?! Mulut-mulut gue juga" Balas Nisa ketika mengetahui lelaki itu adalah Kadreza Abraham. Lelaki yang di kenal tak pernah mengerjakan tugas apalagi PR dan selalu mendapat nilai paling rendah. Namun ia tidak pernah sekalipun turun kelas, ya maklum. Cucu pemilik yayasan sekolah.

"Dasar cewek" Ucap Reza memutar bola mata, ia sedang malas berdebat.

Nisa menurunkan tangannya kemudian berkacak pinggang. "Emang kenapa kalau gue cewek? Hah?"

"Cewek itu taunya cuman marah-marah, nah coba gue ajakin berantem? Bisa gak?" Tantang lelaki itu membuat Nisa langsung bungkam. Ia bukanlah tipe cewek yang bisa bertarung apalagi melakukannya

"Nggak bisakan?" Reza terkekeh pelan lalu kembali menengadah pada langit biru dengan sinar matahari yang sangat panas

Nisa mendengus. "Tapi kalau diajak adu mulut pasti lo juga nggak bisakan?" Ucapnya menatap kearah Reza

Krik krik krik krik

Pernah merasakan dikacangi orang?

Tentang HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang