prolog; bae jinyoung

2K 500 140
                                    

⚠warning: contains harsh words, swearing, and slight violence. read at your own risk⚠

×××

"Heh, Pikachu, beliin gua bakso, sana."

"Pikaㅡiya."

















Dengan gontai, pemuda ceking berlabelkan 'Bae Jinyoung' itu menyeret tungkai kaki menuju kantinㅡkepalanya senantiasa tertunduk. Entah apa yang menarik dari lantai dibawahnya, tapi Jinyoung selalu nampak amat mencintainya.

Langkahnya terhenti sesampainya ia di tujuan, dan helaan napas sekonyong-konyong ia loloskan melihat antrean panjang yang mengular di depan kios bakso favorit murid sekolahnya.

"Ya elah. Bisa-bisa didamprat Jeno ini mah."














"Woi anjing, lama bener ini lima menit lagi masuk!"

Jinyoung tertunduk.

"Sori, Jen. Tadi ngantri."

"Lo pikir gue peduli?! Harusnya gue makan bakso sekarang. Tapi gara-gara loㅡ"

Jeno melempar pandang bengis ke arah Jinyoung, sebelum tangannya terulur untuk mengambil mangkuk bakso yang teronggok di mejanyaㅡdan menumpahkan semua isinya ke atas kepala Jinyoung.

"Sekarang, gue mau lo pergi dari hadapan gue. Oh iya, jangan lupa bersihin lantai. Jadi kotor juga gara-gara lo, Pikachu."

"Pikaㅡiya, siap."














"Jeno kapan mati, sih?"

"Lo mau tau?"

Jinyoung yang sedang duduk di tepi ranjang uks terlonjak kaget ketika ada yang menyahuti umpatannya.

Dengan takut-takutㅡsiapa tahu itu salah satu antek Lee Jeno, kan? Dia menyibak tirai yang menyekatnya dengan orang itu.

Tapi yang ia dapati hanyalah seorang cowok asing yang belum pernah ia lihat wajahnya sebelumnya.

"Lo mau jadi operator game, ngga?" tanya cowok itu tiba-tiba.

"G-game apaan?"


"Game yang bisa buat lo jadi dewa."


Jinyoung tertegun.

"M-maksud lo?"

"Lo mau apa enggak?" desak cowok itu. "Ini kesempatan bagus buat lo balas dendam."

Jinyoung terdiam, kedua tangannya mengepal.

Ia ingin balas dendam pada Jeno, tentu saja.

Tapi, jadi dewa?

Jinyoung rasa itu berlebihan. Lagipula, apa-apaan game yang bisa membuat orang jadi dewa?

Mungkin orang ini melantur.

Jadi, Jinyoung menggeleng.

"Gue gak ngerti lo ngomong apaan. Dan gue nggak tertarik sama hal yang nggak jelas."

Cowok di depan Jinyoung itu tersenyum.

"Ya udah. Tapi inget-inget terus penawaran gue ini, ya. Kalo lo berubah pikiran, lo selalu bisa hubungin gue."

"Oh iya, nama gue Lai Guanlin. Murid baru di kelas 11-2."









×××

sesuai janji aku update pas ultah guanlin.

oh iya, menurut kalian mending aku update ini setelah in all honesty kelar atau bareng aja? soalnya aku gasabar pengen update ini juga sih heheh

edgeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang