after that

7 0 0
                                    

Dua minggu dari 'date' ku dengan Kyle. Ini adalah hari di mana seluruh 'free dom seorang murid hilang'. Termasuk aku yang biasanya orang juluki 'easy come easy go' tidak suka dengan hari ini. Tahu kah ini hari apa?

Benaar. Ini hari Senin. Seperti hari sekolah lainnya aku naik kereta. Tapi Neli tidak menjawab semua pesan ku. Jadi, aku tidak tahu kalau dia naik kereta atau tidak. Namun, aku berharap iya.

Aku turun dari lantai 2 rumah Ku dan memrosoti diriku di railing tangga.Ku mengambil sehelai roti dan mengoleskan selai 'PB and Jelly' di atasnya.Aku menengok ke arah ayah ku dan me- ngucapkan selamat pagi.Namun ayah hanya merespon dengan gelengan.Ku tahu kenapa ayah menggelengkan kepalanya jadi aku duduk saja. "Abby baru selesai mandi?" Kata-kata yang sudah terprediksi akan keluar dari ayah ku. "I-iya yah, he he" jawaban ku membuat ayah menggelengkan kepalanya lagi. "Kamu tahu ini jam berapa!?" Ayah mulai menegas. Ku tidak menjawab dan hanya melihat jam karna aku sendiri pun tidak tahu ini jam berapa. Saat ku lihat ternyata jam.

6!?<

Aku pun mengambil tas dan roti yang sudah ku selaikan.Ku gemblok tas ku, menggigit rotiku, dan mengucapkan selamat tinggal pada ayah.Pagi-pagi ku sudah harus berlari karna belum beli tiket kereta. Dan untuk sampai di sana butuh 10-15 menit. Haduh aku pasti terlambat. Saat aku tiba di luar, aku melihat ada sebuah mobil 'lam- borghini egoista gold black' padahal milik ku berwarna ungu itu juga aku belum bisa mengendarinya. Sesaat setelah itu, pintunya terbuka. Aku melihat. KYLE.

"Oiy,jan diem aja di situ, masuk. Seko- lah kan lu hari ini?"Kyle mengatakan itu sambil memberikan muka ajakan miliknya. " A-okay"aku bingung dan hanya berlari masuk ke dalam. Saat sudah di dalam, Kyle menutup pintu dan mulai melaju. "K-kay. Nanti klo Neli nungguin gua di stasiun gimana? Kasian kay"Kyle tersenyum sebelum menjawab. "Gua nyuruh Neli buat gak kereta bareng lu, biar gua aja yang ambil alih lu hari ini"Kyle men- jawab santai dan tidak menghiraukan ekspresiku. " Oh ya bi. Sabtu ini udah home coming. Udh dapet date?"Kyle bertanya penasaran. "Belom. Ntar ah gampang"ku jawab santai."Lu?"wajah ku santai namun perasaan ku sangat penasaran. " Belom. Gua ngajak siapa ya bgsnya bi?". "Mm" aku sangat ingin menjawab nama ku namun ku tahu akan canggung."Neli?"ku sangat ragu dengan jawaban ku."Neli?gpp sih,klo lu gmn?"tanya Kyle penasaran. "E-eh gua?knp harus gua?" Aku memaling- kan muka ku yang merah."Iya, knp? Gblh?". Aku tak menjawab. "Hihi~ yaudah nanti gua tanya Neli klo dia mau ma gua apa gak"Kyle menyerah meledek ku.

Ish kenapa gua gak bilang aja klo gua mau pergi sama gua?! Bego.Bego.Bego demi begooo bgt

Sepertinya saat aku berada di dunia Kyle hanya terdiam. Sepertinya.

Akhirnya kita sampai di sekolah dan Kyle membukakan pintunya.Saat Kyle keluar seluruh 'fan girl' Kyle sudah menunggu dan siap menyerbunya. Tapi saat mereka melihat ku keluar entah mengapa ekspresi mereka Ber- ubah. "K-kyle bareng sama Anderson dari kapan?"salah seorang fan girl Kyle bertanya. "Dari kapan? Dari kemaren, kita dari kemaren berdua terus. Kan, Abby date gua buat home coming besok" Kyle menjelaskan sam- bil memeluk ku.

Ah<!!
Kyle klo gua nanti di olokin lagi gmn? Gak mikir dlu niih aakkkhhh!<

"Dan kalau ada yang gak suka gua ba- reng sama Abby, harus ngadep sama gua. Bilang sekarang!" Kyle memper- erat pelukannya. Semua fans Kyle mundur, dan memberi jalan kepada kami. Kyle mengunci mobilnya dan berjalan melewati jalan yang di beri oleh fansnya. Mereka semua melihat ku dengan sinis. Creepy.

Selama perjalanan Kyle memeluk ku. Sampai ku dorong dirinya."EH APA SIH LU. DO-"."LU YANG APAAN NANTI GUA JADI BAHAN BULLYING"mata ku mulai berkaca. Kyle tersenyum. Dia memegang pipi ku dan membasuh air mata yang tak sengaja mengalir. "Klo sampe ada yang berani begitu sama lu, harus ngadep gua.Your priceless bi,nobody is gonna hurt you.I promise you. and I will keep my promise"kata-kata Kyle membuat ku bercahaya,seakan aku adalah sebuah lampu yang baru saja di pasang.

" WUY!!!"kudengar suara yang mirip seperti Neli. Saat aku menoleh ter- nyata itu benar Neli. "Abby!!!!Kyle!!!!" Neli berteriak sambil berlari menuju kami. "Sumpah. Gua. Capek abs. Hah, bentar. Ambil napas"Neli sambil menarik nafas kembali. " Deh, siapa suruh lari-lari"Ku memarahi Neli sambil menghantam tanganku ke pundaknya. "Aw. Yodah sih.Eh tau gak lu.." Neli terhenti. "Gua denger ada gosip baru tentang lu ma Kyle" lanjut Neli.

Belom apa-apa dah ada gosip. Besok gimana?

"So?" Kyle mulai berkata. "Klo mereka gosipin kita pacaran, bilang aja bener gua bangga bisa di gosipin sm Abby yang cantiknya luar dalam"lanjut Kay sambil tersenyum ke arah ku." Iye sih lu bangga.."ucap Neli."Abby?Malu ego mikir donk!"lanjut Neli.

Neli dan Kyle bertengkar karna hal kecil yang harusnya membuatku marah. Namun, yang aku rasakan ada kepanasan dipipiku. Aku tidak suka di gosipi yang tidak benar. Tapi gosip itu, tidak ada yang benar. Aku tidak suka di gosipi.

Aku akhirnya memalingkan diriku dan pergi menuju kelas. "E-eh biii tungguiiin" aku mendengar Neli bertriak dan hentakan kaki Kyle yang sedang berlari mengikuti ku. "Et dah abs.Mo pergi bilang-bilang napa"ucap Neli."Auk, pelan-pelan napa jalannya" lanjut Kyle. Namun,aku tetap meman- dang ke depan dan tak menghiraukan mereka. "Abs, lu ngapa sih?" Tanya Neli penasaran.Akhirnya aku berhen- ti dan menoleh. "Gua gpp. Gua capek itu aja"jawab ku dangan 'fake' smile cirikhas ku. Neli terdiam.Namun Kyle tidak. "Lu capek sama gua?" Kyle berkata dengan muka 'rasa bersalah' miliknya tersebut.

Kyle gua gak capek sama lu. Gua suka. Gak. Gua sayang sama lu, kenapa lu ngira gua capek sama lu?

"Gak.Kenapa gua capek sama lu? Lu malah yang jagain gua dari kemaren, alasan apa gua capek sama lu?" Pen- jelasan ku yang panjang membuat Kyle bersinar. Entah mengapa, dia berjalan maju menghampiri ku dan memegang pipiku dengan tangannya. "Dan gua juga gak akan capek untuk jagain lu" dia berkata sambil merasa- kan kehalusan pipiku. Mendengar perkataan Kyle, aku bercahaya."Abby lu mau kan jadi date ku buat home- coming sabtu?"Lanjut Kyle.

T-tunggu. DATE!?

"Awww" selak Neli. "Lu tuh ya Kyle. Nembak cewe gak gtu caranya. Tapi, gitu aja Abby udh merah. Jadi, udh pas lah"lanjut dan  ledek Kyle. Aku langsung menutup pipiku dengan tangan ku. " G-gua gak nembak. Gua ngajak Abby soalnya-"Kyle tersedak. "Soalnya apa?" Ledek Neli. "S-soalnya gua percaya sama dia. Udh itu doank. Lu mau kan bi?" Tanya dan jawab Kyle."Ah-mm, y-yaudah"balas ku dengan pipi semerah tomat. "great. eh nel jan lupa bantuin dia nyari baju ya, wajahnya yang cantik bisa tambah cantik lagi dengan baju yang bagus"Kyle berkata sambil tersenyum pada ku. " SIAP BOSS"Jawab Neli dengan semangat.

"Huaahhh" suara Neli terdengar jelas dari bangku ku. "gimana bi?dah selse beres beres belom?" tanya Neli tidak sabar menunggu ku."Bentar lagi et dikit lagi kok"jawab ku asal padahal masih banyak yang belum masuk ke dalam tas ku.

Saat akhirnya selsesai,aku menoleh ke arah Neli untuk memberitahunya. Namun,"Nel dah sel-"ucapan ku ini terpotong oleh panggilan Bram. "Criss!!" teriak Bram menuju Neli. Bram adalah satu satunya murid yang dekat dengan Neli,namun memanggilnya dengan nama depan bukan nama kecilnya."Kenapa bram? gua di panggil guru ya?"jawab dan tanya Neli."Hah?ngga bukan. gua pen ngomong ma lu. boleh pulang bareng ngga?"tanya Bram yang entah kenapa tiba-tiba mengajak Neli untuk pulang bersamanya."Eh.ahh.Ab lu-"."Ngga gua gpp. udah sana pergi"ku potong kalimat Neli agar dia bisa lanngsung pergi bersama Bram. Tanpa telat sedetik,mereka pergi dari hadapanku.  "bi" ku merasa kenal dengan suara itu dan saat aku menoleh,ternyata itu Kyle. "Pulang bareng yuk" sudah ku duga pertanyaan itu akan keluar dari mulutnya. Ku langsung mengambil tas ku dan berkata"yuk" kepadanya.

A Love PieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang