"Gue ga mau tau lo harus selalu bareng gue, kemana pun! catat del, kemana pun" Ucap Adam sambil membelokan setir mobilnya memasuki area parkir.
"Udah deh bang, lo tuh selalu kaya gini ke gue, gue udah gede" Balas Della sambil menatap Adam yang tidak balas menatapnya walau mobil sudah berhenti.
"Gue cuma ga mau lo jadi sasaran buaya darat jaya nusantara" Ucap Adam sambil melepas sabuk pengamannya lalu segera turun dan mengambil tas ranselnya di kursi penumpang.
Della hanya membuang nafasnya kasar, dia pasrah dengan apa yang Adam katakan, peraturan yang selalu menjadi penghalang untuk laki-laki mana pun yang akan mendekati Della.
Della keluar dari mobil lalu segera berjalan menyusuri koridor sekolah mendahului Adam yang segera berlari menyusul Della yang berjalan cepat.
Hari ketiga Della menjadi siswa Sekolah Menengah Atas masih sama dengan hari pertama dan kedua, dimana dia berusaha menghindar dari pengawasan Adam hingga Adam yang selalu berhasil mengawasinya.
Percayalah, Della tidak suka kondisi seperti ini, Adam yang selalu mengikutinya dan over protektif pada dirinya mungkin akan menjadi gosip baru di genk kakak kelas tukang gosip SMA Jaya Nusantara, Della bisa menebak bahwa beberapa orang disini akan mengira bahwa Adam dan Della adalah sepasang kekasih.
Lihat saja sekarang, semua orang berbisik-bisik ketika melihat Adam yang menaiki tangga menuju kelas Della dengan Adam yang merangkul Della dengan kuat.
"Sampai sini aja" Ucap Della saat dia sudah sampai di tangga paling atas, dia tinggal berjalan melewati 2 kelas lalu dia bisa menemukan kelasnya.
"Lo ga liat disana ada cowo cowo?" Tanya Adam pada Della sambil menunjuk beberapa laki-laki yang seangkatan dengan Della sedang mengobrol di koridor dekat kelas Della.
"Bodo amat, gue juga ga akan dimakan sama mereka" Jawab Della sambil berjalan meninggalkan Adam yang diam sambil menatap beberapa laki-laki di depannya yang mulai senggol senggolan dan melihat Della dari atas sampai bawah.
Della memang selalu menjadi idaman bagi para laki-laki di sekolahnya, di sekolah SMPnya dulu pun sudah banyak yang mendekati Della, mulai dari cucu kepala sekolah hingga ketua tim futsal sekolah SMPnya dulu pun sudah mengantongi kontak Della di handphone mereka bahkan sudah beberapa yang sering berhubungan dengan Della lewat personal chat di berbagai sosial media yang Della punya, tapi semua menyerah saat mencoba menembak Della secara langsung hanya karena Adam yang selalu menghentikan acara yang menurutnya lebay.
Terakhir, ketua tim futsal di sekolah Della yang berusaha menyatakan perasaannya kepada Della, namun seolah-olah dia belajar dari pengalaman teman-temannya yang tidak mendapat restu dari Adam melainkan ejekan yang mereka dapat, akhirnya dia menyatakan perasaannya lewat telepon, saat dia dan Della sedang mengobrol lewat sebuah panggilan tiba-tiba Adam menarik handphone yang sedang Della tempelkan ke telinga kirinya lalu segera dia matikan panggilan yang tersambung dan dia simpan handphone Della, dan Adam melakukan itu semua dengan alasan karena Della berbicara lewat telepon pukul 11 malam dan Adam merasa terganggu. Ketua tim futsal itu pun menyerah dan mengurungkan niatnya untuk menjadikan Della kekasihnya.
.
"Pokoknya gue ga ngerti deh sama abang gue yang over protektif" Ucap Della sebal didepan kedua temannya."Mungkin abang lo sayang sama lo Del" Ucap Nia yang mendapat anggukan dari Kalla.
"Ya bukan mungkin sih, itu mah pasti. Tapi ya ga gini juga" Jawab Della lalu menyuap sesendok nasi ke dalam mulutnya.
"Gue duduk disini ya" Ucap Adam yang tiba tiba sudah duduk disamping Della dan menyimpan semangkuk mie ayam di sebelah piring nasi kuning Della.
"Lo ga punya temen ya?" Tanya Della sambil melihat ke arah Adam yang sedang mengaduk mie ayamnya.
Adam tidak menjawab pertanyaan Della, dia hanya memegang handphonenya, menulis sesuatu disana dan tidak lama datang lah tiga laki-laki seumuran Adam yang langsung duduk satu meja bersama Adam, Della, dan kedua teman Della.
Della memelototkan matanya kepada Adam lalu memasang wajah sekusut mungkin dan meminum es jeruknya. Sedangkan Nia dan Kalla hanya menatap ketiga teman Adam kagum.
"Yang itu namanya siapa ya?" Nia berbisik kepada Kalla sambil mengarahkan matanya kepada laki-laki yang duduk tepat disebelah Adam.
"Gue ga tau, tapi gue naksir yang itu" Jawab Kalla yang juga berbisik dan menunjuk laki-laki yang duduk disebelah Della, laki-laki yang sibuk dengan handphonenya.
"Lala, Nia! Ayo balik" Ucap Della sambil berdiri dari duduknya dan siap melangkah keluar dari jajaran para cogan disampingnya.
"Duduk" Ucap Adam sambil menggenggam pergelangan tangan Della untuk kembali duduk.
"Bang, sepuluh menit lagi bel" Della melepas genggaman Adam.
"Tunggu gue selesai makan, kita ke kelas bareng" Ucap Adam, lalu Della kembali duduk sambil mengucapkan sumpah serapah didalam hatinya.
.
Bel pulang berbunyi nyaring, Nia yang sudah berjalan keluar kelas kembali masuk untuk memberitahukan kepada Della bahwa Adam sudah menunggunya didepan kelas.Della pun mengangguk dan berjalan keluar kelas bersama kedua sahabatnya menuju parkiran, diikuti Adam dan ketiga temannya yang berjalan dibelakang Della.
"Eh itu kan kakak kelas yang waktu itu" Ucap Kalla ketika melihat Ken, Dana, Kio, dan seorang perempuan yang sedang berjalan berlawanan arah dengan mereka.
"Kak Ken makin ganteng" Jawab Della, yang langsung dibalas deheman keras oleh Adam dibelakangnya.
"Hai" Sapa Ken sambil berhenti tepat didepan Della, membuat Della berhenti bernafas dan hanya bisa tersenyum kikuk.
"Mau pulang ya?" Tanya Ken kepada Della dan teman temannya yang hanya mengangguk dan tidak mengalihkan pandangan mereka sama sekali.
"Bareng kita yuk?" Ajak Dana sambil tersenyum, dan Nia yang sudah mengangguk semangat segera berjalan ketika didorong oleh salah satu teman Adam untuk melanjutkan berjalan menuju parkiran, begitu pun dengan Kalla dan Della yang juga dipaksa berjalan oleh kedua teman Adam dan mereka tidak bisa menolak, mereka hanya pasrah sambil sesekali melirik ke belakang.
Namun Adam masih berdiri didepan Ken lalu mengucapkan sesuatu yang terlihat sangat serius dan menghadiahkan satu tepukan pelan di pipi sebelah kanan Ken, Della yang hanya melihat sepintas tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi diantara Ken dan kakaknya.
.
Next jangan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Siblings Goals?
RandomMemiliki kakak yang over protektif bukan keinginan Della. Tapi apa dia bisa menolak? Tentu tidak! Bahkan Adam sudah dilahirkan sebelum dia lahir. Della hanya bisa sabar dengan sikap kakaknya yang selalu membuat Della sulit mendapatkan seorang kekasi...