Semalaman Della tidak bisa tidur karena memikirkan Adam yang tak kunjung pulang ke rumah, begitu pun dengan ibunya yang tertidur di kursi ruang tamu menunggu anak sulungnya pulang.
Della tidak henti-hentinya menghubungi Adam, sesudah makan malam Adam izin untuk pergi keluar tanpa ada alasan yang jelas dan sampai pukul 1 tengah malam Adam masih belum pulang.
Ayah Adam yang baru pulang kerja 2 jam yang lalu segera kembali keluar dan mengendarai mobilnya mencari anak sulungnya, Della baru menyadari bahwa sikap over protektif didalam diri kakaknya adalah keturunan dari Ayahnya.
.
Pukul 6 pagi Della sudah siap dengan seragamnya dan segera bergabung dengan keluarganya di meja makan, Adam baru kembali pukul 3 pagi dan saat itu juga Ayahnya langsung marah besar kepada Adam yang tidak memberi kabar lagi setelah pulang lewat dari pukul 12 malam.Setelah sarapan, Della dan Adam pergi menuju sekolah menaiki mobil yang dikendarai oleh Adam yang sebenarnya belum sempat tertidur tadi malam.
"Lo sebenernya kemana sih?" Tanya Della kepada Adam yang masih memperhatikan jalanan didepannya.
"Gue ada urusan, masalah kecil yang tiba tiba jadi besar ga bisa buat gue diem aja" Jawab Adam sambil melihat ke arah Della.
"Lo berantem?" Tanya Della reflek membuat Adam kembali melihat ke depan dan menaikan laju mobilnya.
"Lo berantem ya bang?" Tanya Della sekali lagi, dan Adam hanya menggeleng.
Mobil Adam memasuki area parkir Jaya Nusantara tepat pukul 7 pagi, Della melepaskan ikat rambutnya dan merapikan rambutnya sebelum dia turun dari mobil.
"Jam 4 ada pemilihan kapten tim basket baru, gue salah satu calonnya. Lo harus nonton" Ucap Adam, lalu dia keluar dari mobilnya dan menyalami teman temannya yang sedang mengobrol didekat mobilnya dan mengambil tas ransel yang ada dikursi penumpang.
Della turun dari mobilnya setelah dia merasa rapi lalu segera berjalan memasuki koridor berharap Adam tidak melihatnya namun entah mengapa beberapa detik kemudian Adam sudah berdiri disampingnya diikuti teman temannya yang berjalan tepat di belakang Della dan Adam, Della hanya membuang nafasnya pasrah.
.
Ketika istirahat Della dan kedua sahabatnya hanya diam di kelas, mereka sengaja tidak pergi ke kantin karena penuh. Mereka pun hanya saling bercerita, termasuk Della yang menceritakan bahwa pukul 4 nanti Adam akan bertanding dengan kandidat ketua tim basket yang lainnya untuk mendapatkan sebuah gelar.Kalla dan Nia pun sangat bersemangat untuk menonton pertandingan sore nanti dan Della hanya mengiyakan keinginan kedua sahabatnya ketika mereka ingin Della juga ikut menonton.
"Del" panggil Adam sambil mendekati kursi tempat Della duduk.
"Apaan?" Tanya Della tanpa melihat ke arah kakaknya.
"Ga makan lo?" Tanya Adam balik.
"Kantinnya penuh, nanti aja istirahat kedua" Jawab Della dan Adam membalas dengan anggukan.
"Eh jangan lupa ya, nanti nonton gue jam 4" Ucap Adam pada Nia dan Kalla yang hanya mengacungkan ibu jari mereka.
.
Adam sedang duduk di sebelah Ryan, ketua tim basket yang kini harus digantikan karena kondisinya yang tak kunjung membaik sejak tulang tangan kanannya patah."Gue yakin lo yang menang" Ucap Ryan sambil menepuk pundak Adam, Adam hanya tersenyum sambil melihat kearah Ken yang duduk disebrangnya.
"Gue ga mau posisi gue diambil sama orang yang ga tepat" Ucap Ryan sambil melirik Ken.
"Gue salah" Balas Adam tiba tiba sambil melihat ke arah Ryan yang kebingungan.
"Gue nantangin Ken, gue bawa masalah pribadi kesini, gue terlalu egois buat gantiin posisi lo" Jawab Adam, Ryan menghela nafas lalu merangkul Ken.
"Lo ga egois dam, karena lo cuma memperjuangkan hak lo. Maka dari itu lo harus berusaha untuk menang, karena lo harus memperebutkan 2 hal, yaitu tahta dan wanita" Adam tersenyum mendengar perkataan Ryan.
Ryan adalah salah satu murid dengan berjuta prestasi di sekolah ini, selain menjabat sebagai ketua tim basket, dia juga pernah memenangkan olimpiade biologi tingkat nasional, dan dia juga dikenal sebagai pribadi yang tegas, sabar, dan setia. Setia terhadap seseorang dan setia terhadap janji, maka dari itu posisi dia sebagai tim basket tidak pernah tergantikan sampai tulang tangan kanannya patah dan terpaksa dia harus berhenti bermain basket.
.
Semua calon ketua tim basket dipersilahkan untuk memasuki lapangan, mereka melakukan pertandingan secara berkelompok, mereka memimpin masing masing kelompok, sampai akhirnya didapatkan satu pemenang, bukan dari kalah menangnya dalam pertandingan namun dari kinerjanya yang tidak seenaknya dan dinilai bagus oleh para penilai."Gue greget tau ga, lo tuh tadi bisa menang Bang" Ucap Della kepada kakaknya yang hanya diam.
"Udah lah, lagian ga butuh menang untuk dapetin jabatannya" Jawab Adam tanpa melihat ke arah Della di sampingnya.
"Tapi kan kalau lo menang, lo bisa dapet nilai plus" Jawab Della. "Iya ga guys?" Tanya Della sambil melihat ke arah Nia dan Kalla yang sedang sibuk bercanda dengan Haris dan Fadhil, teman Adam.
"Yee malah pacaran" Teriak Della pada kedua sahabatnya yang masih tertawa dengan kedua teman Adam.
"Jomblo ga usah sirik" Ucap Adam.
"Kaga ye sotoy" Jawab Della, lalu dia berlari menuju kamar mandi untuk buang air setelah memberi kode pada Adam untuk menunggunya.
.
Adam menatap taman di depannya sambil bersandar pada tembok, menunggu Della keluar dari kamar mandi, dia mengijinkan teman temannya untuk pulang terlebih dahulu untuk mengantar teman teman Della."Gimana?" Tanya Ken yang tiba tiba sudah berada di depan Adam.
"Gue menang poin disini" Ucap Ken sambil menyeringai, tak peduli dengan Adam yang hanya menatapnya dengan santai.
"Dan kalau gue berhasil jadi ketua tim, lo harus bener bener ngasih dia buat gue" Lanjut Ken.
"Ga usah belagu" Ucap Adam pada Ken.
"Gue yakin gue bisa dapetin jabatan itu, dan gue ga akan pernah ngelepas cewe itu buat lo" Lanjut Adam yang dibalas dengan tatapan tajam oleh Ken.
"Gue pegang omongan lo" Jawab Ken, lalu dia memberikan senyuman kepada Della yang baru keluar kamar mandi dan berjalan menuju ujung koridor.
"Itu kak Ken ya Bang?" Tanya Della kepada Adam yang hanya mengangguk.
"Gue rasa gue suka sama dia" Lanjut Della membuat Adam segera menatap tajam adiknya itu.
"Iya ngerti, gue bercanda kok" Ucap Della 'bercanda'.
.
Lelah~
KAMU SEDANG MEMBACA
Siblings Goals?
RandomMemiliki kakak yang over protektif bukan keinginan Della. Tapi apa dia bisa menolak? Tentu tidak! Bahkan Adam sudah dilahirkan sebelum dia lahir. Della hanya bisa sabar dengan sikap kakaknya yang selalu membuat Della sulit mendapatkan seorang kekasi...