MarahanPart 22

4.8K 320 31
                                    


kalau cerita ini semakin bored. kasih tau ya. seperti kehilangan daya. hemm...

warn for typo and rate.



*000*

Sudah dua hari Taehyung tinggal dirumah besar keluarga Jeon, dan selama 2 hari itu juga setiap pagi Taehyung akan rutin muntah.

Jungkook kini sudah hapal dengan hal itu,maka dengan sigap ia akan membopong Taehyung kekamar mandi membantunya mengurut leher belakangnya. Awalnya, Taehyung menolak karena malu. Jungkook bersikeras dan tak memperdulikan omelan Taehyung sama sekali.

Sarapan sangat tenang pagi ini, mulai terganggu dengan suara agak cempreng menyambut mereka. Wajahnya yang terlihat lelah langsung segar dan langsung mengambil tempat duduk diantara Jungkook dan Taehyung. Jungkook langsung memasang wajah super masam miliknya. Tapi, sepertinya tak berpengaruh bagi tamu mereka pagi ini.

"Baekie Hyung sehat?" tanya Taehyung memastikan.

"hmm, sebenarnya tidak. Kau tau aku sibuk mengurusi gereja mana tempat untuk pemberkatan kalian nanti" jawab Baekhyun dan mengambil sandwich jatah Jungkook.

"wah, mian ya. Jadi, ayo minum susu punya Taetae biar Baekie Hyung kembali bugar" pesan Taehyung dan memberikan segelas susu untuk Baekhyun.

"jangan" teriak Ny Jeon ketika tangan lentik Baekhyun menyentuh gelas milik Taehyung.

"kenapa?" tanya Baekhyun dan Taehyung.

"itu khusus untuk taetae saja resep milik eoma" jawab Ny Jeon canggung dan terlihat mencurigakan.

"jadi itu obat khusus buat tae" guman Baekhyun mengerti dan mengeser gelas tersebut kedepan Taehyung kembali.

"bukannya kau bilang itu susu hamil?" tanya Tuan Jeon berbisik.

"HAH" teriak 2 orang dalam ruangan tersebut kaget. Taehyung saja hampir memuntahkan minumannya.

"bukan, bukan hamil tapi hambo sepupu ayahmu, kami belum menghubunginya" elak Ny Jeon gugup.

"ayo Yeobo aku antar kedepan" tarik Ny Jeon segera. Tuan Jeon mengikutinya dengan susah payah.

Baekhyun dan Jungkook menatap ingin tahu kearah Taehyung. Taehyung yang sadar diperhatikan mendelik kesal kearah keduanya.

"apa" tanyanya galak.

"tidak kok, oh iya aku juga harus bersiap" ujar Jungkook dan bergegas kekamarnya.

"mau kemana?" tanya Taehyung heran.

Jungkook yang akan mencapai anak tangga, menghentikan langkahnya. Ia, lalu berbalik menuju ketempat Taehyung dan ketika ia sudah dekat dengan santainya ia Jongkok didepan Taehyung. Kedua jemari Taehyung ia pegang dengan lembut. Baekhyun pura-pura makan dengan lahap.

"maaf, aku belum sempat bilang. Aku harus kembali kekantor" aku Jungkook tak enak.

"oh, bukannya kita ada janji mengurus persiapan berdua?" tanya Taehyung kembali.

"maaf tae, tapi ini mendesak" ujar Jungkook perlahan menjelaskan.

"jadi, pernikahan kita bukan sesuatu yang penting" balas Taehyung tak suka.

Jungkook bungkam, ia harus dengan tepat memilih kata yang baik. Namun, ia tak berani memandang wajah Taehyung yang seketika murung.

"bukan begitu sayang, itu sangat penting diatas segalanya. Aku janji, setelah rapat selesai. Aku akan menemuimu di tempat catering" janji Jungkook serius.

My BRIDETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang