Challenge Day 7

371 29 10
                                    

[Challenge Day 7 – Accepted]

Mystic Messenger Mini Ficlet Bahasa Indonesia

Chatting with My Husband

Story © Dark_Reason

Disclaimers © Cheritz

Pair : Jumin Han x [Name]

Genre : Romance and Drama

Warning :

- Mode italic dan bold adalah isi chatting dengan sistem Jumin sebelah kanan dan [name] sebelah kiri.

Sinopsis : [Name] sangat bosan sendirian di apartemen milik Jumin. Ia mencoba dengan segala cara untuk keluar dari tempat ini, pasti ada saja bodyguard mencegahnya. Si gadis menjadi lelah sendiri sampai ia menemukan ide terakhir, yaitu menghubungi Jumin melalui chatting. Bagaimana [name] melakukannya? Apakah ia diizinkan?

.

.

.

.

.

Happy Reading!

.

.

.

"Bosan!" seru [name] berbaring di sofa lembut.

Wajahnya berkerut sebal karena ia sudah lelah, sangat lelah. Ia sudah melakukan apapun untuk bisa keluar dari apartemen mewah milik suaminya, Jumin Han. Belum satu langkah [name] keluar pintu, bodyguard pasti menemukan dirinya dan meminta untuk masuk ke dalam lagi. [Name] mengetahui fasilitas lengkap semuanya ada di apartemen ini seperti mini teater, ruangan olahraga, pusat pembelanjaan khusus, dan lain – lain. Tetapi tetap saja ia bosan dengan semua hal itu. Ia sudah berkeliling area apartemen sampai lima kali sehingga ia mengalami kebosanan akut.

Ting!

Bola lampu imajiner menyala tepat di atas kepala [name]. Si gadis itu mengambil smartphone miliknya di meja dekat sofa. Ia segera mencari kontak media sosial Jumin. Setelah beberapa detik ia mencari, akhirnya ketemu. Sebenarnya [name] dan suaminya jarang melakukan chatting, lebih sering menelpon satu sama lain. Kata Jumin, lelaki itu lebih senang mendengar suara [name] yang merdu daripada melalui teks. [Name] yang mengingat alasan itu, wajahnya langsung memerah. Ia segera menggeleng kepala saat [name] mulai melantur pikiran kemana – mana.

Jumin, apa kamu sibuk?

[Name] berharap cemas menunggu jawaban suaminya. Ia segera mengecek jam di dinding dan menunjukkan pukul sepuluh pagi. Ia menyadari Jumin masih kerja pada waktu tersebut. Tiba – tiba suara notifikasi mengagetkan dirinya. [Name] kaget Jumin membalas chatting dalam kurun waktu beberapa menit kemudian.

Ya, aku sedang rapat, [name]. Ada apa? Kamu sakit?

Ia tersenyum lirih saat membaca chat suaminya. Jumin memang selalu perhatian dengannya membuat [name] luluh.

Tidak, aku tidak sakit. Apa aku mengganggumu? Maaf.

Sang gadis menghela napas gelisah lantaran ia menyapa Jumin di waktu yang sibuk. Ia hampir saja mematikan smartphone miliknya ketika suaminya itu membalas lagi.

Aku tidak merasa terganggu olehmu, [name]. Apa kamu perlu sesuatu? Aku akan mencarinya.

Jumin, u-um, begini. Bolehkah aku keluar? Aku ingin jalan – jalan. Bisa?

[Name] berharap sekali bisa mendapatkan izin dari lelaki yang protektif terhadap dirinya—hampir kurang dari sepuluh persen presetanse ia diperbolehkan melangkah kaki keluar dari tempat naungan mereka berdua.

Keluar? Aku ingin meneleponmu karena aku khawatir, tetapi aku tak bisa karena beberapa investor di sini. Jadi, kuharap kamu membatalkan rencanamu, [name]. Aku akan segera pulang cepat dan penjagaan di apartemen diperketat. Tetap di sana. Tidak ada penolakan.

Nah, benar, kan? Belum saja ia mengeluarkan jitu permohonannya, permintaannya sudah ditolak mentah – mentah. Sepertinya, [name] tahu alasannya. Ia telah melanggar perjanjiannya sebulan yang lalu. Sang gadis telah kabur duluan karena kebosanannya sendiri. Ia jalan – jalan sendirian tanpa penjagaan dan berakhir diculik oleh musuh bebuyutan Jumin. Saat itu suaminya sangat panik dan perjuangannya tak lelah, lelaki itu menemukan dirinya. Jumin tidak marah, hanya saja ia terus menjaga [name] tetap di apartemen sampai Jaehee Kang menyeretnya ke kantor guna mengerjakan ketertinggalan tugas. Mengingat itu semua, ia sudah terlalu paham Jumin tidak memperbolehkannya keluar.

Baiklah, aku mengerti. Semangat kerjanya, Jumin.

Maaf aku melarangmu karena aku takut kejadian lalu terjadi lagi. Tunggulah aku. Aku merindukanmu, [name].

Aku juga merindukanmu, Jumin. Hati – hati saat pulang nanti.

Tentu saja, my love.

Pada akhirnya, [name] tetap mendekam sendirian di apartemen sampai Jumin kembali dari kantor.

"Membosankan," ujar [name] lirih.

.

.

.

.

.

[End]

.

.

A/N:

Hai semua. Apa kabar? Maaf ya, Nak *colek HarukaNatsu* Mak baru bisa publish sekarang setelah ada beberapa kejadian tidak mengenakkan menimpa di RL *sigh* Well, maaf chapter ini terlalu—pendek dan gaje X") Terima kasih telah membaca sampai akhir ^^ Mohon maaf jika saya ada kesalahan yaa.

.

[Challenge Day 7 - Done]

.

Cheers~
Dark_Reason
31/07/2017

Challenge [ Jumin Han X Reader ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang