Sujeong sedang menikmati makan siangnya bersama ibu dan juga ibu mertuanya di apartemen sederhana milik pengantin baru ini. Kedua wanita paruh baya ini tidak sengaja berkunjung. Mereka sedang berbelanja bersama dan kebetulan tempatnya dekat dengan apartemen Namjoon dan Sujeong, jadi mereka memutuskan untuk mampir.
"Sujeongie, masakanmu benar-benar enak," puji ibu mertuanya.
"Dia belajar dengan sangat giat cara memasak makanan enak selama persiapan pernikahannya dulu," ucap ibu Sujeong membuka kartu.
"Kau tidak tau betapa tidak enaknya masakan Sujeong sebelum ini," lanjutnya sambil terkekeh.
"Mama," protes Sujeong.
"Tidak masalah, itu artinya kau serius dengan pernikahanmu sampai kau belajar keras untuk menjadi istri yang pandai memasak," puji mertua Sujeong.
"Itu juga karena aku ingin Namjoon oppa betah dengan masakan rumah. Jajan diluar tidak sehat, selain itu juga boros," jelas Sujeong.
"Itu memang benar," ucap mertua Sujeong menyetujui.
Mereka kembali melanjutkan makan mereka yang sedikit tertunda karena obrolan ringan tadi sampai akhirnya ibu Sujeong bersuara.
"Lalu, apa sudah ada tanda-tanda kau hamil?"
Sujeong tersedak makanannya sendiri. Dengan cepat diraihnya gelas di samping piring makannya dan meminum air mineral itu sampai habis setengahnya. Sujeong mencoba menenangkan dirinya sambil menepuk pelan dadanya agar rasa sesaknya berkurang.
Pernikahan Sujeong dan Namjoon sudah berusia lima bulan, setidaknya mereka sudah akan memberikan calon cucu untuk orangtua mereka. Tapi ada satu fakta yang masih disembunyikan Sujeong, Namjoon belum sedikitpun menyentuhnya sampai ketahap itu. Sejauh ini dia hanya sampai mencium Sujeong, tidak lebih.
Sujeong sampai sekarang masih bertanya-tanya kenapa suaminya belum mau menyentuhnya. Dia selalu saja mencoba mengerti mungkin Namjoon memang kelelahan karena setiap pulang bekerja, dia pasti langsung tidur jika sudah selesai makan atau mandi. Sangat jarang terjadi percakapan di tempat tidur apalagi sampai ketahap yang lebih intim.
"Sampai sekarang belum ada, Ma," jawab Sujeong yang selanjutnya dia sesali karena sudah berbohong pada ibunya.
"Tidak masalah, kalian masih bisa terus berusaha. Mungkin sekarang belum waktunya, bersabarlah," ucap ibu Namjoon menengahi.
"Eomma benar. Mungkin sekarang memang bukan waktu yang tepat, lagipula pernikahan kami baru berusia lima bulan," hibur Sujeong.
=_=_=_=_=
"Jadi tadi Eomma dan Mama berkunjung?" tanya Namjoon yang saat ini sedang memeluk Sujeong dari belakang saat wanitanya itu sedang sibuk memasak untuk makan malam mereka.
"Oppa, aku tidak leluasa bergerak," protes Sujeong tanpa menjawab pertanyaan Namjoon.
Namjoon baru saja selesai mandi saat mendapati Sujeong tengah sibuk di dapur. Ide jahil terlintas di kepalanya dan langsung memeluk Sujeong dari belakang.
"Biarkan seperti ini dulu. Aku benar-benar lelah hari ini," pinta Namjoon.
Sujeong susah payah mengerjakan tugasnya menyiapkan makan malam sementara Namjoon masih saja menempel padanya.
"Kenapa tidak istirahat saja? Duduklah di sofa sementara aku memasak."
Namjoon hanya menggeleng sebagai jawaban. Dia benar-benar ingin bersama Sujeong sekarang ini, tidak peduli istrinya tengah sibuk memasak sekarang.
"Eomma menelponku tadi, dia bilang baru saja berkunjung ke sini bersama Mama."
"Heem, mereka berbelanja di dekat sini dan memutuskan untuk berkunjung. Oppa tahu? Mama menanyakan tentang bayi," Sujeong merasa harus membawa topik ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
[C] I Can't Hold It Any Longer [Kim Namjoon - Ryu Sujeong]
FanficPasangan muda yang begitu dimabuk asmara sehingga mereka memutuskan untuk menikah tanpa memikirkan bahwa menjalani kehidupan rumah tangga tidaklah semudah yang mereka bayangkan. Bagaimanakah kehidupan rumah tangga keduanya?