Desa Pole Muse,desa yang indah dengan pemandangan menghadap pegunungan Alpex.Sungai yang jernih mengalir tepat di pinggiran desa,menambah daya tarik wisatawan akan keunikan desa tersebut.Sesekali aku dan ayahku pergi memancing ke Sungai tersebut untuk menangkap Salmon.Ya,banyak salmon di sungai tersebut pada musim-musim tertentu.Apalagi lokasinya yang terletak di antara hutan menambah suasana asri dan teduh di tempat ini.Ingin sekali rasanya terus tinggal dan menua di tempat terpencil nan sejuk ini.
Well,mimpi yang indah bukan?
Mimpi? Apa yang aku katakan?
HahahahahahahaTentu saja karena itu hanyalah sebatas angan yang tak mungkin lagi terjadi!
Disinilah kisah masa kecilku yang sesungguhnya dimulai.Aku kurang mengingat usiaku saat itu semtahuua terjadi.Mungkin sekitar 13 Tahun?11 Tahun?10 Tahun? Well,doesnt matter intinya saat itu dunia yang kulihat dari kedua bola mataku ini masih seindah dan secerah pelangi setelah hujan reda.Dunia yang kuanggap hanyalah sebatas taman bermain di halaman belakang.Dimana ketika kau terluka,kau tinggal pulang ke pelukan ibumu dan dia berkata "Cup,cup,cup anakku sayang.Sudah sini ibu obati" lalu ia memberikan plester dan kasih sayang dan dalam sekejap semua rasa sakit itu pergi.Hanya ada kesenangan dan kebahagiaan semata.Haha,sungguh naif diriku saat itu.Karena tepat dimalam itu,aku membuka mata dan yang kulihat hanya kobaran api,reruntuhan rumah dimana-mana.Dan,tubuh penuh luka kedua orang tuaku yang melindungi lemari.
Lemari?ya sebuah lemari lusuh dua pintu yang muat untuk satu atau mungkin dua orang dewasa bersembunyi.Dan aku ada di dalam situ.Tampaknya,mereka berdua terluka parah karena suatu hal atau seseorang (?) Namun masih sempat mengamankan diriku yang sedang tertidur pulas dan menyembunyikanku di dalam situ.Semua tampak sangat cepat,kacau,dan membingungkan!Bayangkan saja dirimu di posisiku,anak bau kencur yang belum tahu apapun tiba-tiba melihat pembantaian dan pengrusakan seperti ini.Mungkin kalian akan menjadi gila!
Tentu saja hal pertama yang kulakukan adalah menangis.Aku menangis sejadi-jadinya tanpa menghiraukan api dan reruntuhan di sekitarku.Lalu ketika lemari "persembunyianku" mulai terbakar,secara insting aku melomlat keluar dan menghentikan tangisanku.Kulewati api yang membabat habis rumahku dengan luka baka disana sini tentunya.Miraculously,aku berhasil keluar dari neraka tersebut.Namun yang kulihat di luar sana jauh lebih "neraka" dari apa yang ada di rumahku.
Seluruh warga desa terkecuali kedua orangtuaku membentuk sebuah lingkaran besar tepat di Lapangan desa depan rumahku.Pria dewasa,kakek tua,anak-anak,ibu-ibu,bahkan pengemis yang biasanya ada di depan gerbang desa semua ada disana!Namun tak ada satupun yang bernyawa.Mereka semua mengalami entah luka tikam,ataupun luka tembak di sekujur tubuh mereka seperti yang dialami kedua orangtuaku.Ya,kalian belum pernah melihat banjir darah seperti yang aku lihat saat itu.Darah dan api dimana-mana.Hampir seluruh bangunan desa rata dengan tanah ataupun tersisa sebagian dengan api yang menyala.Tak lama kemudian,terdengar suara tawa dan mesin kendaraan berbunyi...
Akupun mulai tersenyum karena mendengar ada yang selamat dan hidup dari tragedi ini dan mulai berlari-lari kecil ke arah mereka.Suara itu mulai terdengar dekat namun kakiku seakan-akan terhenti.Aku merinding seketika saat itu,walaupun belum melihat sosok-sosok ini,namun satu hal yang hati kecilku yakini.Mereka bukan Survivor dari kejadian ini.Mereka adalah pelaku kebengisan sadis tersebut!
Kendaraan roda empat mereka seperti sebuah mobil besar ,namun tampak kokoh dan berlapis baja,diparkir tepat di depan desa.Mereka masih tertawa-tawa dan bersenandung serta bercerita tentang mudahnya "perburuan" mereka.Hah?PERBURUAN???Aku yang saat itu masih polos pun kebingungan dengan kelumrahan istilah yang mereka pakai dengan kenyataan yang terjadi.Dari sebuah dinding yang masih berdiri di pinggir desa,kuamati mereka. Ada 1,2,3,11 ah bahkan mungkin lebih jumlah mereka.Dan mereka semua bersenjata lengkap,seperti laras panjang dan bahan-bahan peledak ada di sabuk mereka.Tak lama kemudian,ada suara seperti bunyi acak TV saat tak ada siaran kemudian disusul suara seseorang lelaki bersuara tajam terdengar. All Zodiac retreating to Base.Mission Accomplished .
KAMU SEDANG MEMBACA
Enigma : Pandemonium
Mystery / ThrillerSeorang detektif dengan masa lalu kelam dari kepolisian kota UnderBoard dihadapkan dengan seorang serial killer yang unik.Setiap pembunuhan akan dilakukan,ia mengirimkan teka-teki tentang lokasi pembunuhan dan juga sebuah "tanda" yang menandai korba...