Chapter 0,5 : Hello from Hell

7 1 0
                                    

Jam menunjukkan 6.45.
Tapi mataku masih tidak mau terbuka dengan penuh.Kasus pembunuhan semalam menghabiskan hampir seluruh energiku.Bagaimana tidak?Kasus pembunuhan tersebut bisa dipecahkannya hanya dalam 4 jam setelah mayat wanita malang tersebut ditemukan.Tepat di tong sampah dekat mayat tersebut ditemukan,ada secarik kertas bertuliskan

C8H18 dan sebuah gambar mata di sampingnya.

Korban diketahui bernama Miyamoto Kirara,peneliti bahan kimia dari Jepang yang kebetulan berkunjung ke kota UnderBoard dalam rangka penelitian.

Hanya dengan berbekal secarik kertas tersebut,Detektif Prime mampu menemukan pembunuhnya saat sedang bersiap-siap di bandara untuk penerbangan tengah malam.Pelaku sempat melawan dan mencoba kabur ke arah landasan bandara dengan membawa senjata tajam.Untung saja,polisi dan penjaga bandara sigap dan mampu mengamankan perimeter di sekitar bandara dan Prime mampu menangkap Tuan Negan,si pelaku pembunuhan tersebut.

"Hah!pak tua Nathan ini!Berikanlah waktu istirahat 1 atau 2 jam buatku!Dia tidak tahu apa,aku harus menulis laporan tentang kasus semalam sampai jam 2 pagi?"
"Haha,Prime!kau katakan sendiri saja ke orangnya laahh!Aku kan bukan siapa-siapa disini!" Kata Pak Tua Dylan.
Pak Dylan adalah asistenku di kepolisian.Walaupun umurnya sudah 50 tahun-an,tapi kecakapan dan kehebatannya jangan diragukan lagi.Entah mengapa,dengan Skill dan Experience yang sebegitu bagusnya dia masih belum dipromosikan menjadi detektif.
"Mungkin masih belum rejekiku,nak Prime!lebih baik anak muda dengan masa depan cerah sepertimu yang mendapat kesempatan itu." Ujarnya sambil menyeruput kopi hitam kesukaannya.Well,aku tak bisa berkata apa-apa.Nasib memang ada di tangan tuhan.Beberapa tahun yang lalu,aku hanyalah seorang yatim piatu yang kehilangan segalanya.Namun sekarang,aku adalah seorang detektif kepolisian,takdir memang memiliki jalan yang aneh dan tak bisa diprediksi.

Aku masih belum menceritakan apa yang terjadi setelah kejadian di desa Pole Muse.Setelah serangkaian interogasi dan penyidikan,aku tak berurusan dengan polisi lagi.Tampaknya memang tak ada yang bisa mereka dapatkan dari kenyataan abu-abu yang dijelaskan oleh anak di bawah umur yang bahkan tak melihat wajah pelaku pembakaran tersebut.Pak Officer Nathan yang kasihan padaku karena tak punya tempat tinggal pun membesarkanku di rumahnya.Istrinya sangat baik terhadapku,dan ternyata mereka adalah pasangan yang tak bisa memiliki keturunan,jadi kehadiranku adalah sebuah berkah.Harusnya itu juga menjadi berkah bagiku,tinggal di kota sebelah,kota Oakloom dan mendapat perhatian serta pendidikan yang layak.Namun,tidak.Tak ada yang bisa mengembalikan kebahagiaan seperti yang kudapat di kampung kelahiranku sana,Desa Pole Muse.Tak ada Ayam Panggang Keju seenak buatan ibuku,tak ada canda tawa Vargas dan Altria.Tak ada!Tak ada yang bisa menggantikan itu semua!

Yah,walau bagaimanapun juga, live must go on.Aku tak boleh menyerah.Aku harus bangkit,dan satu tujuanku yang pasti.Menangkap para bandit-bandit bengis pembantai desaku.Aku hanya punya satu petunjuk yang masih belum bisa kulupakan selamanya.Suara di radio tersebut.Suara parau dan tajam,serta satu nama : Zodiac,nama kelompok tersebut.Nama kelompok yang rupanya merupakan kelompok teroris internasional yang merajalela di seluruh dunia.Melakukan pembakaran,pengeboman,pembantaian,perampokan,dsb.Akan kupanggang kalian hidup-hidup kalau kalian sempat berpapasan denganku di kota ini,Zodiac!

Bagaimana aku bisa masuk ke kepolisian?ya,aku mengikuti seleksi akademi kepolisian dan lulus (walau dengan nilai yang pas-pasan,haha).Kini aku ada di bagian reskrim kota UnderBoard.

Kota UnderBoard sendiri mungkin bisa dibilang reinkarnasi dari desaku tercinta.Dibangun tepat di atas reruntuhan Desa Pole Muse,developer pembangunan tampaknya tak butuh waktu lama untuk mengubah seluruh desa menjadi sebuah kota kecil layak huni.Kini,bahkan hutan Oakloom yang dulunya mengelilingi desaku mulai habis terkikis.Banyak bangunan-bangunan megah berdiri di kota yang mulai besar tersebut.Taman kota, The Eyes, yang kalau dilihat dari langit memang seperti replika dua mata manusia.Paradise Corner,sebuah tikungan di atas tanjakan yang memanjakan mata dengan pemandangan kota dan taman bermain Erwana yang memukau.Wahana di atas sungai,Cool Stream,dan lain sebagainya.Entahlah,aku bahkan tak mengenali lagi tempat ini.

Enigma : PandemoniumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang