Malam harinya, sekitar jam delapan, setelah mereka semua membersihkan badan, mereka disuruh berkumpul di api unggun yang dibuat oleh para panitia. Ranting-ranting disusun tinggi-tinggi, lalu kemudian dibakar bersamaan.
Banyak yang menyumbangkan suaranya untuk mengisi acara dan kemudian para panitia juga memberikan instruksi ide permainan yang mereka buat.
Pada saat giliran penjelasan permainan Wonwoo, Mingyu, dan Seokmin, Seokmin menjelaskan cara permainan mereka, kemudian Wonwoo memasangkan sebuah penutup mata pada Mingyu, sesuai yang diinstruksikan Seokmin.
Seokmin hendak memasangkan penutup mata lainnya untuk Wonwoo, tapi Wonwoo memberi isyarat kepada Seokmin untuk menurut. Jadi Seokmin terima-terima saja dipasangkan penutup mata.
Lalu mereka mulai memakan apelnya 'bersama-sama'. Orang-orang bersorak-sorak sedangkan Mingyu dan Seokmin menggerutu di dalam hati, 'kenapa aku mau disuruh beginian?'
Acara kemudian ditutup dengan semua murid menyanyikan beberapa lagu. Tapi, Mingyu sama sekali tidak bisa bernyanyi bersama ataupun bertepuk tangan seperti yang lain ataupun menikmati suasana yang menyenangkan ini. Matanya terfokus memerhatikan gerak gerik seseorang.
Lee Myung soo
Awalnya Myung Soo terlihat berada di pinggir sambil memperhatikan murid-murid yang bernyanyi, tapi begitu berkontak mata dengan Mingyu, dia langsung menyeringai licik.
GREY
Kim Mingyu, Jeon Wonwoo
SeventeenDaydreamingyu
Malamnya, sekitar jam 10, ketika acara tersebut sudah selesai, mereka disuruh kembali ke kamar masing-masing. Wonwoo kembali ke kamarnya setelah selesai mengabsen anak kelasnya dan teman-teman sekamarnya terlihat sudah selesai mandi. Mereka semua terlihat hendak tidur.
Wonwoo lalu bergerak untuk membersihkan badannya juga. Tetapi sehabis mandi, dia malah menemukan Kwon Soonyoung dan Lee Seokmin saja yang berada di kamar itu.
'Kemana perginya Kim Mingyu?'
Tanpa basa-basi lagi, Wonwoo langsung berlari ke luar kamar. Pikirannya berkecamuk antara khawatir dan takut ketika mengingat kejadian saat awal menginjakkan kaki di tempat ini.
Kaki-kakinya membawanya sampai di belakang gedung waktu itu. Di sana terlihat Lee Myungsoo dan Kim Mingyu sedang membicarakan sesuatu. Wonwoo memutuskan untuk menguping untuk sementara ini.
"Sudah terlambat. Sebentar lagi, kaum kita akan menghabisi semua yang ada di sini."
"Itu hanya akan membuat kehebohan. Kenapa tidak hidup seperti dulu saja?"
"Karena hidup seperti dulu sangatlah menyedihkan. Diam-diam memangsa, tidak diketahui kehadirannya, hidup seperti pecundang. Tidakkah kau juga merasa seperti itu?"
"Tapi dengan memangsa manusia, tidakkah itu melanggar aturan yang dulu telah di buat?"
"Siapa yang peduli? Leluhur itu juga sudah mati semua. Lagi pula aturan dibuat untuk dilanggar. Jadi kalau kau tidak ingin melalukukannya, lebih baik kau menjauh," kemudian Wonwoo dapat melihat bahwa Myungsoo melangkahkan kakinya mendekat ke Mingyu. Tangannya menepuk-nepuk pundak Mingyu, lalu dia berbicara di telinga Mingyu yang masih bisa terdengar sampai ke Wonwoo. Namun yang membuat Wonwoo terkejut adalah Lee Myungsoo berbicara sambil menatap ke arahnya. "Karena kami akan memangsa semuanya, tanpa ada yang tersisa satupun."
Wonwoo tidak bisa berpikir jernih lagi sekarang. Dirinya dilanda kebingungan, apakah dia harus membawa teman-temannya kabur? Atau dia harus kabur sendirian?
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Grey ; Meanie
Fanfiction⚠️ Vampire AU! Wonwoo melihat dengan jelas, bagaimana mata itu berubah warna menjadi warna merah. Dan saat itu Wonwoo tahu, bahwa dia tidak akan pernah bisa lepas dari tatapan mata merah itu.