14. masalah..

6K 254 2
                                    

Tokyo 03.00

Hari masih sangat gelap saat Kakashi berangkat. Begitulah, jika ia ingin tiba saat pagi ke hokkaido, maka keberangkatan subuh adalah pilihan terbaik.

Tak sedetikpun kakashi memejamkan mata di pesawat pribadi itu, ia sibuk meneliti setiap berkas yang ia bawa.
Ia mendesah,  sesak... dibuka masker yang selalu setia ia kenakan diwajah tampannya itu, tersirat rasa khawatir disana.

Flashback
(beberapa jam sebelumnya)

"Kau sudah akan berangkat?" Lelaki paruh baya berambut panjang itu menengadah saat orang kepercayaannya memasuki ruang kerjanya.

"Hai' tuan hiashi." Kakashi membungkuk sedikit.

"Baiklah, titipkan salam untuk anak anakku, jangan lupa pantau kondisi perusahaan dan beri aku laporan segera!"

"Hai',, kalau begitu saya permisi tuan." Lelaki bemasker itu memberi salam kemudian beranjak dari ruangan itu.
Ia tak ingin sang tuan besar sampai tau masalah besar yang akan menghampiri mereka, kali ini kakashi harus bertindak cepat.
Flashback end

Kakashi memejamkan mata, ia mengingat masa lalunya..
Baginya, hiashi hyuga adalah penyelamat hidupnya. Tak akan ia biarkan oranglain mengacau kedamaian keluarga itu, apapun yang terjadi ia pasti akan melindungi keluarga dan perusahaan itu, walau nyawa taruhannya.

#

Tenten terlihat panik,, sudah ratusan kali ia menghubungi Neji, namun bosnya itu tak menjawab.
Seisi perusahaan juga ikut panik, seorang kakashi, tangan kanan hiashi hyuga telah berada di perusahaan 6 jam yang lalu. Lelaki bermasker dengan ekspresi datar itu bahkan kini terjun langsung di pabrik utama, berbaur dengan tim inti melihat perkembangan proyek mereka.

"Moshi-moshi..." ucap tenten lega. Akhirnya perjuangannya membuahkan hasil, terdengar sebuah gumaman tak jelas dari sambungan telp nya.
"Apa yang kau lakukan bos!! Cepat ke kantor sekarang! Tuan Kakashi menunggu!!" Ucap tenten singkat tapi panik. Ia belum bisa mengomel panjang lebar, ia yakin neji pun tak akan paham, lelaki itu sepertinya masih terkena efek alkohol semalam.

"Tut-tut-tut" Sambungan telp terputus

'Haaaissst!!! Apa dia sudah sadar ya?!' Pikir tenten, ia kembali membayangkan kondisi sang bos.
'Kenapa pula dia pakai galau diwaktu yang tidak tepat seperti ini sih???' Ocehnya sendiri
'cinta memang tak baik untuk kesehatan!!' Umpat gadis bercepol itu lagi.

---

" tuan kakashi.." seorang pemuda membungkuk memberi salam. Wajahnya sumringah, ia tak menyangka guru sekaligus bosnya itu rela bersusah-susah mengunjunginya di hokkaido.

'Guk..' seekor salak-an ikut menyapa.

Kakashi tersenyum dibalik maskernya.

"bagaimana kabarmu, kiba?" Tanya kakashi.

"Baik, tuan. Kapan tuan tiba?! Kenapa tidak memberi tahu kami dulu,, kami pasti akan menjemput tuan.." ucap pemuda itu bersemangat.

" gomen ,, aku hanya berkunjung sebentar. Selain itu juga ada sopir yang mengantarku, kau tenang saja."
"Lalu.. bagaimana laporanmu? " tanya lelaki berambut perak itu to the point.

Kiba berdehem,, ia mulai menyampaikan laporannya dengan fokus dan mendetail.

Kiba menyodorkan sebuah amplop pada kakashi.
Kakashi membukanya..
Beberapa foto dan kertas tersusun di dalam amplop. lelaki itu mengamatinya satu-persatu.

"Kau mengerjakan tugasmu dengan baik, terus pantau dan jaga nona hinata.. ok!" puji lelaki perak itu.

Kiba tersenyum lagi.

"Baiklah,, kalian lapar? Ayo pesan makanan.."

'GUK.." kali ini akamaru yang menyalak senang.

#

"kau datang?," ucap neji saat mendapati kakashi duduk tenang di ruang kerjanya.

"Hai' bagaimana kabarmu?" Ucap kakashi ramah.

Neji mencoba mengamati lelaki  yang berdiri di hadapannya, "jangan banyak basa-basi, sensei... ada masalah apa?"

Tbc

My Only Lust (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang